Perlu diketahui, bahwa susu kental manis (SKM) bukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, melainkan hanya untuk sebagai pemanis, campuran dessert atau topping dalam makanan atau minuman.
Namun, sayangnya masih banyak orangtua yang menganggap SKM ini menjadi susu pokok yang bisa dikonsumsi anak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menekankan bahwa jika susu kental manis bukan minuman, tetapi hanya sebagai pelengkap sajian.
Nadia pun mengungkapkan, Kemenkes bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah berulang kali melakukan sosialisasi terkait hal ini.
"Sudah ada beberapa kali sosialisasi dari BPOM bersama Kemenkes, jadi susu kental manis bukan suatu bentuk minuman tetapi pelengkap sajian," jelasnya pada keterangan resmi, Kamis (16/2/2023).
Berdasarkan salah satu studi terkait penyebab stunting yang diungkap oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), kata Nadia, menyampaikan bahwa penyebab stunting bisa terjadi karena pola makan yang tidak seimbang terutama dalam pemenuhan asupan gizi.
"Salah satu studi yang dilakukan oleh FKUI terhadap anak balita yang diberi makan nasi, dengan lauk kentang goreng, mie instan, kuah bakso, dan susunya kental manis," ucapnya.
Oleh sebab itu, perlu diketahui oleh Mama dan Papa untuk mencegah diabetes anak sedini mungkin, dengan tidak memberikan anak susu kental manis, Kemenkes ingatkan kental manis bukan susu. Berikut Popmama.com telah rangkum informasinya, yuk simak penjelasannya!
