Inilah Pentingnya Membiasakan Anak Membaca Sejak Usia 5 Tahun
Ternyata kebiasaan membaca sejak kecil bisa terbawa sampai anak tumbuh dewasa lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca merupakan salah satu kegiatan paling efektif dalam meningkatkan perkembangan otak anak bahkan bisa melatih kemampuan kognitif dan bahasa mereka. Sampai saat ini, buku masih menjadi media yang tepat bagi anak-anak mempelajari banyak hal.
Beberapa penelitian menjelaskan manfaat membaca buku bagi anak balita dan anak prasekolah yang hari-harinya diisi dengan membaca buku.
Hal ini mampu membuat anak-anak memiliki kosakata lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak dibiasakan membaca sama sekali.
Semakin sering Mama membacakan buku untuk si Kecil, maka semakin banyak pula pengetahuan baru yang akan diserapnya, dan pengetahuan tersebut pastinya akan berguna bagi semua aspek kehidupan anak di masa mendatang.
Apabila orangtua telah membiasakan anak membaca buku sejak kecil bahkan dilakukan sejak bayi atau balita, kelak saat tumbuh kembang anak akan jadi terbiasa mencari dan membaca buku yang mereka sukai.
Meskipun masih terbilang berusia bayi dan anak-anak, nyatanya mereka mampu menyerap segala hal yang dipelajari dari lingkungan sekitarnya, lho.
Bahkan, jika Mama memperlihatkan sebuah gambar yang menarik atau sewaktu Mama membacakan cerita, anak bisa menyerap berbagai kata maupun gambar yang dilihatnya.
Lantas, kapan sebaiknya memulai membiasakan anak membaca buku ini? Apakah di saat anak berusia 5 tahun atau saat anak baru mulai masuk sekolah?
Untuk lebih jelasnya, berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi terkait pentingnya membiasakan anak membaca sejak usia lima tahun.
Yuk, disimak, Ma!
Kontribusi Membantu Anak Kurang Mampu Memiliki Akses untuk Membaca Buku
Dalam memberikan akses buku kepada anak-anak kurang mampu merupakan bentuk kontribusi baik yang dilakukan oleh salah satu brand makanan dalam menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan anak khususnya di bidang pendidikan.
Misalnya seperti Krispy Kreme yang berkesempatan mengunjungi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang berada di Bogor. Pada kesempatannya itu, pihaknya bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di TBM melalui kegiatan pembagian buku, membaca dongeng, serta berkreasi dengan donat.
Selain itu, program pertama kalinya ini yang dimulai pada bulan Desember 2022 lalu, pihaknya telah menyumbangkan 540 buku melalui tiga Yayasan Nirlaba.
"Keluarga, khususnya anak-anak, sangat menyukai Krispy Kreme. Hal ini melatar-belakangi kami untuk menghadirkan kebahagiaan kepada anak-anak yang kurang mampu dengan memberikan buku yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan pendidikan mereka," ungkap Avilia, selaku Brand Manager Krispy Kreme kepada media di TBM Lentera Pustaka pada Selasa (31/1/2023).
Kilas Balik Taman Bacaan Masyarakat sebagai Akses Belajar dan Membaca Buku untuk Anak-Anak
Berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka sudah berjalan selama 6 tahun tepatnya di Desa Sukaluyu, Taman Sari, Kaki Gunung Salak, Bogor. Pendiri dari tempat ini yang bernama Syarifudin Yunus mendedikasikan rumahnya untuk dijadikan sebagai taman bacaan sejak tahun 2017.
Alasan ia membangun taman bacaan masyarakat ini dilatarbelakangi karena rendahnya tingkat pendidikan sekitar 81% di wilayah tersebut. Artinya, angka anak putus sekolah di lingkungan itu tergolong tinggi.
"Saya sendiri tidak menggunakan uang untuk memberikan beasiswa anak-anak putus sekolah tapi saya mengubah mindset hal yang berkaitan dengan pendidikan bisa melalui buku-buku bacaan. Harapannya, jika anak-anak rajin membaca, wawasannya bisa bertambah. Maka, upaya mereka bisa lanjut sekolah pun terdapat peluang minimal sampai dengan SMA," ujar Syarifudin Yunus selaku pendiri TBM Lentera Pustaka.
Salah satu tujuannya adalah untuk membentuk serta mewujudkan tradisi membaca pada anak-anak sedini mungkin, meskipun mereka memiliki keterbatasan akses pendidikan tak menutup kemungkinan bagi mereka memiliki peluang untuk sukses dengan cara lain.
Diharapkan dengan kegiatan rutin anak-anak membaca ini bisa menambah wawasan mereka lebih luas terhadap hal-hal baru yang dipelajari melalui buku-buku yang dibacanya.
Melihat di zaman sekarang banyak anak-anak lebih sibuk menghabiskan waktu mereka bermain gawai atau menonton televisi. Jadi, ditengah-tengah kondisi itu, pihaknya mengupayakan mereka (anak-anak) tetap dilibatkan adanya kegiatan membaca supaya anak-anak memiliki nuansa yang lebih positif daripada ia bermain handphone atau menonton televisi.
"Tentu, anak-anak ini harus dijaga dan dirawat karena di luar sana masih ada anak yang belum banyak terfokus untuk membaca seperti aktivitas di TBM. Inilah yang kita pertahankan sehingga kami turut senang dan bersyukur, ada kegiatan seperti Krispy Kreme ini karena hal ini juga sejalan dengan misi yang sama untuk memperkaya pendidikan anak melalui buku," tambah Syarifudin Yunus.
Sebagai perwujudan membiasakan anak membaca, sejak satu tahun lalu Krispy kreme telah berinisiatif mendonasikan 1 buah buku di setiap penjualan 10 lusin donat Original Glazed.
Terhitung sejak 12 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, pihaknya telah berhasil mengumpulkan 540 buku yang kemudian didonasikan melalui beberapa yayasan, salah satunya Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka.
Program kegiatan ini terealisasikan untuk pertama kalinya sebagai upaya yang dilakukan Krispy Kreme dalam memberikan anak-anak buku dengan menyediakan akses membaca guna memiliki pemahaman serta pengetahuan yang luas melalui beragam buku yang dipelajari.
Harapannya, anak-anak dapat mengembangkan pola pikir terbuka sambil terus berusaha dan belajar di mana pun mereka berada dengan senantiasa rutin membaca buku ini.
Sejak Kapan Sebaiknya Anak Mulai Dibiasakan Membaca Buku?
Para orangtua sudah bisa memulai membiasakan anak membaca buku sejak kecil, yakni saat anak berusia 0 tahun, pastinya sesuai dengan metode membaca yang tepat bagi anak usia 0 tahun ya, Ma.
Mengingat bahwasannya membaca adalah aktivitas yang bertahap dan terus dikembangkan selama masa tumbuh kembang anak. Memasuki enam bulan pertama hidupnya, indra penglihat si Kecil baru berkembang.
Untuk melatih sensomotorik anak, Mama bisa memanfaatkan buku bergambar yang penuh dengan warna-warni.
Hal ini pun bisa membantu stimulasi anak dalam mengingat bentuk dan mengenalkan anak pada berbagai macam warna.
Berikutnya di bulan ketujuh hidupnya, anak sudah mulai belajar berbicara mengingat kata-kata sapaan seperti Mama atau Papa.
Di masa-masa inilah anak akan berusaha mengucapkan kata-kata dalam bentuk gumaman yang cenderung tidak begitu jelas.
Sebaiknya, berikan anak buku bergambar yang memiliki satu atau dua kata di setiap halamannya. Kemudian, ulangi kata-kata tersebut di depan anak sambil membacakan buku untuknya ya, Ma.
Kebiasaan itu bisa diteruskan hingga anak berusia 1-2 tahun, Ma. Di tahap ini anak mulai memahami susunan kalimat yang lebih panjang. Di mana ia juga senang mendengarkan sebuah cerita.
Sesuaikan pilihan buku dengan kalimat yang panjang dan Mama juga bisa menirukan gerakan atau suara hewan tertentu. Supaya melatih kreativitas dan imajinatif anak saat membayangkan bentuk dari hasil pikirannya sendiri.
Memasuki usia 3 tahun ke atas, saatnya Mama memperkenalkan lebih banyak buku dari jenis yang berbeda. Di tahap ini, si Kecil mulai berbicara dengan lancar, berikan anak kebebasan dalam memilih buku yang dia suka, Ma.
Contohnya mengajak anak ke toko buku dan berikan kesempatan anak melihat beragam jenis buku apa yang membuatnya tertarik. Namun, harus dalam pengawasan dan pastikan buku yang ia baca sesuai dengan umur dan kemampuannya ya, Ma.
Kebiasaan positif ini harus terus dilakukan sampai anak memiliki kesadaran sendiri dalam membaca hingga memasuki masa sekolahnya, Ma.
Hal itu menjadi penting supaya anak sudah terbiasa dalam melihat dan merasakan keberadaan buku selain mendengarkan cerita di dalamnya. Kebiasaan positif inilah yang bisa menuntun anak menjadi gemar membaca.
Sebagai tambahan informasi, pada usia anak dari 0 hingga 6 tahun ini anak-anak ada di tahap pembaca pemula ya, Ma. Sehingga hal penting diingat orangtua adalah selalu berperilaku dan memberikan contoh positif dalam hal membaca.
Berikut Beberapa Manfaat Kenapa Anak Harus Dibiasakan Membaca Sejak Usia 5 Tahun, Apa Sajakah itu?
1. Mengetahui kosakata baru
Manfaat pertama dalam membiasakan anak membaca buku adalah mengenali si Kecil berbagai kata-kata baru. Terdapat konektivitas saraf di otaknya akan terdorong ketika mendengarkan seseorang membaca sehingga, ia akan tahu kata-kata yang selama ini belum pernah ia dengar, Ma.
Seperti halnya yang diterapkan oleh pendiri Taman Bacaan Masyarakat Lentera Pustaka yang menyampaikan beberapa manfaat dalam membiasakan anak membaca sedini mungkin.
"Membaca dapat membantu anak-anak dalam banyak hal, termasuk memperluas kosakata mereka, meningkatkan kemampuan penalaran logika mereka, mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka. Kami di TBM Lentera Pustaka bekerja untuk memberikan anak-anak kurang mampu akses membaca sehingga, mereka dapat memiliki pendidikan yang sama dengan anak-anak lain." ujar Syarifudin Yunus.
Begitu juga dengan membacakan cerita untuk anak, nyatanya bisa memperluas kosakata dan juga meningkatkan keterampilan komunikasinya lho, Ma.
Beberapa studi menjelaskan bahwa anak-anak yang terbiasa mendengar cerita selama 5 tahun pertama secara rutin, ia mampu menyerap hampir 1,4 juta kosakata lebih banyak ketimbang anak-anak yang tidak dibacakan buku.
Dalam mendengarkan cerita juga terbukti bisa mengembangkan kosakata reseptif anak lho, Ma. Istilah kosakata reseptif artinya kata-kata yang dipahami dan didengar.
2. Meningkatkan perkembangan otak dan penalaran logika
Saat Mama membiasakan anak membaca, tentunya anak akan menangkap berbagai kalimat yang diucapkan. Dengan ini, mereka akan mulai berusaha memahami apa yang ia dengar dan belajar hal-hal dasar seperti warna, bentuk, angka, hewan, atau masih banyak lainnya.
Hal inilah yang bisa membantu perkembangan otak anak akan semakin baik dengan mengenal berbagai hal baru di hidupnya.
Si Kecil juga akan mulai memahami sesuatu hal seperti sebab akibat serta kemampuan berpikir logisnya pun akan lebih berkembang. Kebiasaan membaca buku sejak kecil merupakan salah satu cara yang juga bisa meningkatkan IQ anak lho, Ma.
Semakin sering melibatkan otak anak dengan membaca buku secara teratur, maka dianggap bisa membantu memperkuat kinerja sel-sel otak di dalamnya.
Sehingga bisa membantu mengurangi peluang anak Mama mengalami penurunan memori yang serius serta kognitif lainnya saat kelak tumbuh dewasa.
3. Mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas anak
Tak cukup bagi anak hanya mendengarkan kata-kata dari buku saja untuk meningkatkan keterampilan ini. Mama dan si Kecil perlu berusaha lebih dari apa yang biasa dilakukan.
Intinya bukan hanya membaca dan mendengarkan cerita secara aktif, melainkan anak harus mampu berusaha memahami apa yang dibaca atau dengar.
Selain memupuk minat baca anak, membaca pun memerlukan daya imajinasi, terutama pada bacaan yang berbentuk narasi. Hal ini sama seperti saat Mama membaca bersama anak, Mama mungkin sering melihat si Kecil diam dengan saksama mendengarkan cerita, padahal sebenarnya mereka sedang berpikir lho, Ma.
Ketika Mama bilang "kupu-kupu terbang dari satu bunga ke bunga lain," sambil memperlihatkan gambar kupu-kupu yang sedang terbang ke atas serbuk sari bunga.
Sementara anak sedang asik memvisualisasikan bagian cerita itu di kepala mereka. Apa warna sayap kupu-kupu, bagaimana kupu-kupu yang kecil bisa terbang hingga kelopak bunga bermekaran yang berwarna-warni.
Hal ini dipercaya karena imajinasi mampu merangsang perkembangan saraf otak anak. Apabila anak sejak kecil sudah terlatih memiliki daya imajinasi yang tinggi, maka tanpa disadari bisa membantunya mengembangkan ide kreativitas dan kecerdesan yang tinggi pula.
Tidak menutup kemungkinan apabila si Kecil saat tumbuh dewasa akan menjadi seorang penulis karena sudah terasah sedini mungkin dengan membaca beragam jenis bacaan.
4. Mengembangkan kemampuan mendengarkan dan menulis
Manfaat lain dari kebiasaan membaca adalah mengembangkan kemampuan mendengarkan. Keterampilan ini cukup penting bagi keberhasilan anak belajar di sekolah. Sewaktu Mama dan Papa membaca bersama anak, pastinya mereka akan antusias mendengarkan detailnya.
Meluangkan waktu setiap hari selama beberapa menit nyatanya mampu memberikan dampak besar pada kemampuan mendengarkan anak. Secara tidak sadar anak juga belajar menjadi pendengar yang baik dan bisa menghargai orang yang sedang berbicara, Ma.
Selain itu, tak kalah penting juga perkembangan kemampuan menulis anak. Kebiasaan membaca juga bisa meningkatkan keterampilan berbahasa anak yang menuntun mereka pada keterampilannya dalam menulis.
Manfaat dari menulis selain untuk memahami struktur kalimat yang benar dan susunan bagian-bagian ucapan dengan baik. Maka dengan menulis, juga bisa membantu anak untuk memperluas kosakata yang digunakan untuk mempermudah ia menulis secara kreatif, Ma.
Membaca juga bisa merangsang stimulasi dalam imajinasi anak bisa berkembang dengan baik. Hal ini juga bisa memengaruhi tulisan anak yang akan jadi lebih hidup ketika imajinasinya menguasai dalam cerita mereka.
5. Melatih kemampuan pemahaman anak
Manfaat membaca berikutnya adalah melatih kemampuan pemahaman anak. Dalam memahami susunan kalimat nyatanya terbilang susah-susah gampang ya, Ma.
Apalagi anak yang masih perlu dilatih sejak kecil supaya ia terbiasa untuk memahami sesuatu dengan baik. Sehingga ketika anak sudah tumbuh dewasa, kemampuannya sudah terasah sejak ia mulai membiasakan dirinya membaca.
Tak hanya memahami kata demi kata, ia pun akan bisa memahami makna dan moral dari pelajaran baik itu di dalam cerita yang ia baca.
Belajar memahami juga akan membantu anak dalam melatih otak supaya bisa mengidentifikasi maksud dari apa yang orang lain ucapkan.
6. Melatih keterampilan berkomunikasi
Bahasa merupakan sebuah komponen dasar dalam berkomunikasi. Apabila anak-anak yang terbiasa membaca dan melihat struktur kalimat yang baik dan juga susunan kosakata yang beragam.
Hal ini akan sejalan dengan bagaimana cara ia berbicara dengan lawan bicaranya baik itu dalam menyampaikan pendapat atau menjelaskan sesuatu dengan baik jika dibandingkan dengan anak seusianya yang kurang membaca.
Nah itulah, Ma pentingnya membiasakan anak membaca sejak usia lima tahun dan beberapa manfaat yang akan didapatkan anak apabila ia sudah dibiasakan membaca sejak kecil yang pastinya akan memengaruhi aspek kehidupannya di masa mendatang.
Dalam bermain gadget memang bukan kegiatan yang salah, namun akan lebih baik apabila Mama tetap mengimbanginya dengan kebiasaan membaca buku. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan untuk si Kecil, Mama, dan Papa.
Baca juga:
- Tingkatkan Literasi Membaca Buku pada Anak dengan 6 Tips Berikut Ini
- 5 Alasan Mengapa Orangtua Harus Membacakan Buku pada Anak Usia Sekolah
- Membiasakan Budaya Literasi pada Anak, Ini Waktu yang Tepat