5 Alasan Tidak Mudah Mengadopsi Anak Palestina, Perlu Diperhitungkan
Niat hati ingin menolong, nyatanya mengadopsi anak Palestina tidak semudah yang dibayangkan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peperangan antara Israel-Hamas sampai sekarang belum kunjung mereda. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qidra, sebanyak 12.493 orang menjadi korban luka-luka akibat perang ini.
Sebanyak 3.984 di antaranya merupakan anak-anak. Banyak anak mengalami trauma yang memengaruhi pertumbuhannya. Terlebih, beberapa dari mereka ada yang harus kehilangan orangtuanya di usia belia.
Melihat kondisi ini, beberapa orang tergerak hatinya untuk mengadopsi anak-anak Palestina agar tidak menjadi korban dari perang. Sayangnya, mengadopsi anak-anak Palestina tidak semudah yang dibayangkan.
Berikut Popmama.com siap membahas alasan tidak mudah mengadopsi anak Palestina.
1. Larangan dari pemerintah Palestina
Banyak yang tidak tahu bahwa pemerintah Palestina menentang keras adopsi anak oleh orangtua asing. Selain karena hukum negara yang berlaku, hal ini karena adopsi tersebut tidak dibenarkan oleh syariat Islam.
Pada dasarnya, Islam memang memperbolehkan perwalian oleh orang lain, tapi tidak boleh diperlakukan sama dengan anak kandung. Contohnya, dalam hal ahli waris, aurat, atau wali nikah.
2. Menguntungkan penjajah karena memicu kekurangan SDM
Jika anak Palestina diadopsi, lantas siapa yang akan berjuang mempertahankan negaranya suatu saat nanti untuk berperang dengan penjajah?
Anak Palestina merupakan aset berharga bagi umat Muslim di dunia. Ke depannya, mereka akan menjadi garda terdepan yang bertugas membela Al-Aqsa dan tanah para Nabi.
Anak Palestina adalah aset berharga bagi umat Muslim dunia. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam membela Al-Aqsa dan tanah para Nabi.
3. Sebaik-baiknya wali adalah kerabat terdekat
Apabila masih punya kerabat, ada baiknya anak yatim piatu Palestina dirawat oleh kerabatnya sendiri. Anak-anak Palestina akan diajarkan semangat berjuang, kecintaan terhadap Al-Aqsa, serta menghafal kitab suci Alquran sejak dini.
Nah, jika kamu menjadi orangtua angkat mereka, apakah sanggup melakukan hal tersebut?
4. Anak Palestina merupakan pewaris budaya di masa mendatang
Sejatinya, anak-anak Palestina adalah pewaris budaya dan tradisi bangsa negara mereka. Tetap tinggal di tanah kelahiran sendiri memungkinkan mereka untuk terus mempelajari serta mewarisi nilai-nilai yang telah ada selama berabad-abad.
Mereka akan tumbuh sebagai kebanggaan dari masyarakat Palestina. Pelestarian warisan leluhur juga akan mereka lakukan, seperti yang diajarkan oleh orangtuanya. Jika anak-anak Palestina diadopsi oleh orang luar, siapa yang akan melakukan hal serupa?
5. Pentingnya peran kerabat terdekat untuk merawat anak Palestina yati
Memberikan anak-anak Palestina yang berstatus yatim piatu kepada kerabat terdekat merupakan pilihan terbaik. Sebab, pilihan tersebut akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk tetap memiliki ikatan emosional dan kultural dengan tanah kelahirannya.
Dengan mempunyai kerabat terdekat yang peduli atau masih memiliki hubungan darah, anak-anak Palestina dapat tumbuh dengan nilai-nilai kuat. Serta, identitas Palestina juga tidak akan hilang dari diri mereka.
Jadi itu dia beberapa alasan tidak mudah mengadopsi anak Palestina. Mengadopsi anak Palestina bukan lah perkara mudah karena banyak hal yang perlu diperhitungkan. Semoga informasinya membantu, ya!
Baca juga:
- Waspada dengan Penipuan Mengatasnamakan Donasi Palestina
- Perang Israel-Hamas Tewaskan 140 Anak di Palestina, Masyarakat Panik
- Siswa SDIF Al Fikri Donasikan Hasil Celengan untuk Warga Palestina