Cara Pencegahan dan Penanganan Hepatitis Akut Misterius pada Anak
Sebagai orangtua, Mama harus mengetahui langkah pencegahan dan penanganan hepatitis akut pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 masin belum reda, namun kini Indonesia sudah dihadapkan dengan penyakit baru yang menyerang anak-anak, bernama hepatitis akut misterius. Hingga kini, penyakit tersebut masih dalam proses penelitian lebih lanjut.
Setidaknya hingga Kamis (12/5/2022), sudah ada lebih dari 21 kasus hepatitis yang dicurigai merupakan varian hepatitis akut misterius. Tiga orang anak di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
dr . Ade Rachmat Yudianto, Sp.A(K), M. Ked(Ped) mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Waspada boleh, namun jangan sampai panik berlebihan.
“Jangan panik! Kalau ada gejala yang merujuk pada hepatitis akut misterius segera cari fasilitas kesehatan terdekat. Jangan sampai menunggu gejala lainnya timbul. Takutnya ada risiko-risiko lain yang tidak diinginkan,” tegas dr. Ade Rachmat dalam acara webinar ‘Update Penyakit Hepatitis Virus Akut’, Kamis (12/5/2022).
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com sudah rangkum hipotesis penyebab, gejala, penanganan, hingga pencegahan hepatitis akut misterius pada anak.
1.Hipotesis penyebab hepatitis akut misterius
Saat ini penyebab hepatitis akut misterius masih menjadi tanda tanya banyak orang. Hal tersebut masih diiselidiki lebih lanjut oleh para pakar kesehatan.
Kendati begitu, tidak ada salahnya Mama mengetahui sejak dini hipotesis atau dugaan sementara penyebab hepatitis akut misterius, di antaranya:
- Paparan obat/toksin/ lingkungan.
- Terkena paparan infeksi adenovirus.
- Adanya varian baru SARS-Cov-2.
- Sindrom post infeksi SARS-Cov-2.
- Patogen baru: sendiri atau ko-infeksi
2. Gejala hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya
Gejala awal hepatitis akut misterius dapat berupa:
- Mual.
- Muntah.
- Diare berat.
- Demam ringan.
Jika Mama mempunyai anak yang sedang mengajali gejala-gejala di atas, dr. Ade Rachmat menyarankan untuk memastikan anak mama segera mengurangi kegiatannya dan istirahat secara total.
“Kalau ada gejala awal benar-benar istirahat total. Jadi segala aktivitas dilakukan di kasur,” ungkap dr. Ade Rachmat.
Selain gejala awal, ada pula gejala lanjut yang lebih parah dan bisa sangat membahayakan jika tidak mendapat penanganan medis. Di antaranya:
- Air kencing berwarna pekat, seperti teh.
- BAB berwarna putih pucat.
- Warna mata dan kulit menguning.
- Gangguan pembekuan darah.
- Kejang.
- Kesadaran menurun.
3. 4 langkah penting penanganan hepatitis akut untuk saat ini
Hepatitis akut misterius bisa menyerang anak usia berapa pun tanpa pandang bulu. Sebagai orangtua, kita setidaknya harus mengetahui kira-kira langkah penanganan apa saja yang bisa dilakukan untuk sekarang.
Terdapat empat langkah penanganan yang dapat Mama lakukan, yaitu:
- Waspada gejala awal, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.
- Jika muncul gejala awal, jangan panik. Segera bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan.
- Jangan menunggu muncul gejala lanjutan, seperti kulit dan mata kuning, agar tidak terlambat.
- Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
4. Cara mencegah anak dari hepatitis akut
Cara mencegah anak terserang virus hepatitis akut ini adalah dengan membiasakan menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satu pembawa virus itu lewat saluran cerna yang perantaranya melalui mulut.
Berikut cara menjaga kebersihan saluran cerna demi terhindar dari hepatitis akut misterius:
- Rutin cuci tangan dengan sabun.
- Pastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang.
- Tidak bergantian alat makan dengan orang lain.
- Hindari kontak dengan orang sakit.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Karena gejalanya belum pasti dan masih dalam proses penelitian, saluran napas pada anak juga perlu dijaga kebersihannya dengan cara:
- Kurangi mobilitas.
- Gunakan masker.
- Jaga jarak dengan orang lain.
- Hindari keramaian atau kerumunan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan kenali gejala-gejala awal hepatitis akut, seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan. Jika muncul gejala-gejala tersebut, jangan panik dan segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul,” tegas Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K).
Semoga informasi ini bisa menjadi ilmu baru bagi Mama ya!
Baca juga:
- Apa Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksinasi Covid-19? Ini Kata Ahli
- Hepatitis Akut Misterius Ancam Anak, Bisa Jadi Pandemi? Ini Kata Ahli
- Perbedaan Hepatitis Akut Misterius dengan Hepatitis Biasa