10 Cerpen Singkat untuk Anak Sekolah, Menarik dan Penuh Pesan Moral
Cerpen merupakan cerita pendek yang bisa memberi ilmu baru bagi si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan imajinasi, memperluas pengetahuan, dan memperkaya bahasa anak-anak. Khususnya untuk anak sekolah, cerpen-cerpen singkat dapat menjadi jendela menarik bagi si Kecil agar bisa mendapat gambaran dunia yang lebih jelas.
Terlebih, setiap cerpen yang dibaca tidak hanya sekadar menghibur, tetapi juga sarat akan pesan moral yang penting. Sehingga, membantu anak-anak memahami nilai-nilai kebaikan, keberanian, dan kerja keras.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum sepuluh cerpen singkat anak sekolah.
Kumpulan Cerpen Singkat Anak Sekolah
1. Rumah Pohon Impian
Di sebuah desa kecil, terdapat sekelompok anak-anak memiliki mimpi sama, yakni membangun rumah pohon impian di hutan dekat rumah mereka. Setiap hari setelah pulang sekolah, mereka berkumpul di bawah pohon besar yang menjulang tinggi di tepi hutan.
Pohon itu memiliki cabang-cabang yang kuat dan sempurna untuk dijadikan pondasi rumah pohon. Dengan semangat, mereka mulai mengumpulkan kayu, tali, dan paku dari rumah masing-masing.Hari demi hari, mereka bekerja sama dengan penuh keceriaan.
Ali yang pandai memanjat bertugas mengikat tali dan memasang papan di tempat yang tinggi. Sita dan Bada yang kuat membantu mengangkat kayu serta membawa peralatan. Ana yang kreatif merancang rumah pohon mereka secara detail.
Mereka saling mendukung dan memberikan semangat satu sama lain, meskipun terkadang ada tantangan yang harus dihadapi. Akhirnya, setelah berminggu-minggu bekerja keras, rumah pohon impian mereka pun selesai.
Anak-anak itu berdiri di depan rumah pohon dengan perasaan bangga dan bahagia. Mereka naik ke atas dan duduk di dalam rumah pohon yang nyaman, menikmati pemandangan indah dari atas pohon.
Keempatnya menyadari bahwa kerja sama dan persatuan membuat impian mereka menjadi kenyataan. Sejak hari itu, rumah pohon impian mereka menjadi tempat favorit untuk bermain dan berbagi cerita. Mereka tidak hanya berhasil membangun sebuah rumah pohon, tetapi juga memperkuat ikatan persahabatan.
2. Penemuan Harta Karun di Pulau yang Terlupakan
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh laut, tiga sahabat bernama Maya, Rian, Dika dikenal sebagai penyuka petualangan. Suatu hari, mereka menemukan peta kuno di sebuah toko barang antik yang menunjukkan lokasi pulau terpencil. Konon, pulau tersebut menyimpan harta karun legendaris.
Tanpa ragu, mereka memutuskan untuk menjalani petualangan tersebut. Pada malam hari, mereka menyewa perahu kecil dan menyeberangi laut menuju pulau itu. Saat fajar tiba, ketiganya mencapai pulau dan langsung mulai mencari petunjuk yang tertera di peta.
Petualangan mereka dipenuhi rintangan, mulai dari jebakan mematikan hingga hewan buas yang berkeliaran di hutan. Namun, berkat keberanian dan kerja sama, semua halangan berhasil diatasi. Setelah berhari-hari mencari, mereka menemukan gua besar yang diyakini menyimpan harta karun tersebut.
Maya, Rian, dan Dika memutuskan untuk masuk dan menyusuri lorong-lorong gelap.Di dalam gua, mereka menemukan peti penuh emas, permata, dan artefak berharga. Namun, kegembiraan mereka terhenti ketika gua mulai runtuh. Dengan cepat, ketiganya mengumpulkan harta karun sebanyak mungkin dan berlari keluar.
Tepat saat mereka berhasil keluar, gua itu runtuh di belakang mereka. Meskipun petualangan ini penuh bahaya, mereka pulang dengan harta-harta berharga dan kenangan tak terlupakan. Banyak cerita yang siap mereka bagikan di sekolah nanti.
3. Persahabatan Kelinci dan Kura-Kura
Di sebuah hutan yang damai, hiduplah dua sahabat, Kelinci dan Kura-Kura. Meski berbeda, mereka selalu bermain bersama. Kelinci suka berlari cepat dan melompat-lompat, sedangkan Kura-Kura lebih suka berjalan perlahan dan menikmati pemandangan.
Namun, perbedaan itu tidak pernah menghalangi persahabatan mereka.Suatu hari, Kelinci dengan sombong menantang Kura-Kura untuk berlomba lari.
“Aku yakin aku bisa mengalahkanmu dengan mudah!” kata kelinci dengan angkuh.
Kura-Kura yang tenang menerima tantangan itu, meskipun ia tahu dirinya tidak secepat Kelinci. Mereka sepakat untuk memulai perlombaan keesokan harinya. Saat hari perlombaan tiba, seluruh hewan hutan berkumpul untuk menyaksikan.
Kelinci berlari dengan kecepatan penuh dan segera jauh di depan Kura-Kura. Karena merasa yakin akan menang, Kelinci memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon. Sementara itu, Kura-Kura terus berjalan dengan langkah mantap tanpa berhenti.
Ia tahu bahwa konsistensi adalah kunci. Perlahan namun pasti, Kura-Kura melewati Kelinci yang tertidur lelap di bawah pohon. Saat Kelinci terbangun, ia melihat Kura-Kura sudah hampir mencapai garis finish. Dengan panik, Kelinci berlari secepat mungkin, namun terlambat.
Kura-Kura sudah berhasil mencapai garis finish dan memenangkan perlombaan. Semua hewan bersorak gembira. Dari perlombaan ini, Kelinci belajar bahwa ketekunan dan konsistensi bisa mengalahkan kecepatan. Mereka berdua semakin menghargai satu sama lain dan persahabatan mereka menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
4. Burung Hantu yang Bijak
Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor burung hantu tua yang dikenal bijak oleh semua penghuni hutan. Burung Hantu ini selalu menjadi tempat hewan-hewan lain meminta nasihat.
Suatu hari, Rusa mendatangi Burung Hantu dengan perasaan sedih. Tanduknya yang indah patah setelah terjebak di antara cabang-cabang pohon.
“Apa yang harus aku lakukan? Aku merasa tidak berharga tanpa tandukku,” kata Rusa dengan suara lirih.
Burung Hantu yang bijak mendengarkan dengan penuh perhatian. “Kecantikan dan nilai diri tidak ditentukan oleh penampilan luar, Rusa,” kata Burung Hantu dengan suara lembut.
“Kebaikan hatimu, keberanianmu, dan sikapmu terhadap sesama itulah yang membuatmu berharga.” Rusa terdiam, merenungkan kata-kata Burung Hantu.
Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu fokus pada penampilan luar dan lupa akan nilai-nilai penting lainnya.Dengan nasihat Burung Hantu, Rusa mulai membantu hewan-hewan lain di hutan. Ia menggunakan kekuatannya untuk membantu Kelinci yang rumahnya tertutup batu besar, dan menemani Kura-Kura yang merasa kesepian.
Setiap hari, Rusa merasa lebih baik. Hewan-hewan lain pun semakin menghargai Rusa bukan karena tanduknya, tetapi karena kebaikan hatinya dan keinginannya untuk selalu membantu. Seiring waktu berlalu, tanduk Rusa pun tumbuh kembali, bahkan lebih indah dari sebelumnya.
Namun, kini Rusa tidak lagi mengandalkan tanduknya untuk merasa berharga. Ia telah belajar dari Burung Hantu yang bijak bahwa nilai sejati berasal dari hati. Semua hewan di hutan menyadari betapa berharganya Rusa, dan persahabatan mereka pun semakin erat.
Semua hewan berterima kasih kepada Burung Hantu bijak atas nasihat dan kebijaksanaannya yang membuat hutan menjadi tempat lebih harmonis.
5. Petualangan Si Kucing Hitam
Di sebuah desa kecil, hujan turun tanpa henti selama beberapa hari. Anak-anak desa merasa sedih karena mereka tidak bisa bermain di luar. Setiap hari mereka hanya bisa melihat tetesan hujan dari jendela rumah mereka.
Rani, seorang perempuan kecil yang ceria, merasa bosan dan bertanya-tanya kapan hujan akan berhenti. Mamanya selalu menghibur dengan mengatakan, "Setelah hujan, selalu ada pelangi yang indah."
Suatu pagi, ketika Rani bangun, ia melihat sinar matahari yang cerah menembus tirai kamarnya. Dengan penuh semangat, Rani berlari keluar rumah. Udara segar dan aroma tanah yang basah menyambutnya. Di kejauhan, ia melihat sesuatu yang menakjubkan.
Sebuah pelangi besar membentang di langit dengan warna-warni yang memesona. Anak-anak lain juga keluar dari rumah, mereka terpana melihat keindahan pelangi tersebut. Rani dan teman-temannya berlari menuju lapangan, tempat mereka biasa bermain.
Mereka berteriak kegirangan dan mulai bermain bersama, memanfaatkan cuaca cerah yang akhirnya datang. Mereka bermain petak umpet, kejar-kejaran, dan membuat mahkota dari bunga-bunga yang tumbuh segar setelah hujan. Rani merasa sangat bahagia bisa bermain di luar lagi.
Pelangi di langit seolah menjadi hadiah atas kesabaran mereka. Mereka semua sepakat bahwa pelangi itu adalah salah satu hal terindah yang pernah mereka lihat.
Rani tersenyum dan mengingat kata-kata ibunya. Ia belajar bahwa meskipun ada masa-masa sulit dan membosankan, selalu ada keindahan yang menanti di akhir. Pelangi setelah hujan mengajarkan tentang harapan dan kebahagiaan yang datang setelah kesulitan.
6. Boho Si Gajah dan Teman-Temannya
Di tengah hutan yang lebat, hiduplah seekor gajah bernama Boho. Boho sering merasa tidak nyaman dengan ukurannya yang besar dibandingkan teman-temannya yang lebih kecil, seperti Kelinci, Tupai, dan Burung.
Meski begitu, Boho selalu berusaha untuk menjadi teman yang baik dan membantu mereka sebisa mungkin. Namun, ia sering merasa bahwa dirinya tidak banyak berguna karena tubuhnya yang besar. Suatu hari, setelah hujan deras, sungai di hutan meluap dan menutupi jalan utama.
Teman-teman Boho merasa khawatir karena mereka tidak bisa menyeberang untuk mencari makanan. Gajah Kecil melihat kegelisahan mereka dan merasa harus melakukan sesuatu. Dengan hati-hati, ia berjalan ke tepi sungai dan menggunakan belalainya yang kuat untuk memindahkan beberapa batang pohon yang tumbang, membentuk jembatan sederhana.
Kelinci, Tupai, dan Burung sangat terkejut dan kagum melihat apa yang dilakukan Boho. Mereka dengan hati-hati menyeberangi jembatan yang dibuat oleh Boho dan berhasil mencapai sisi lain sungai dengan selamat.
Boho merasa sangat bahagia karena akhirnya bisa membantu teman-temannya dengan cara yang hanya bisa dilakukan olehnya. Ia menyadari bahwa tubuhnya yang besar ternyata adalah kelebihan, bukan kelemahan.
Sejak saat itu, teman-teman Boho semakin menghargainya. Mereka selalu mengingatkan Boho bahwa setiap makhluk memiliki kelebihan masing-masing yang bisa berguna di saat yang tepat.
7. Kebun Bunga Nenek Sofia
Di pinggir desa yang tenang, terdapat sebuah kebun bunga yang indah milik Nenek Sofia. Nenek Sofia adalah seorang perempuan yang penuh kasih sayang dan memiliki keahlian luar biasa dalam merawat bunga-bunga.
Setiap pagi, ia bangun dengan senyum cerah, siap untuk menyiram dan merawat tanaman-tanamannya yang berwarna-warni. Kebunnya dipenuhi dengan mawar merah, bunga matahari kuning, dan berbagai macam bunga liar yang menarik perhatian burung-burung sekitar.
Nenek Sofia sering kali mengundang cucu-cucunya, Ana dan Ben, untuk membantu merawat kebunnya. Ana sangat menyukai bunga-bunga dan sering bertanya-tanya tentang nama serta cara merawat masing-masing tanaman. Nenek Sofia dengan sabar menjelaskan setiap detail dan mengajari mereka cara mencintai dan merawat alam.
Ben, meskipun awalnya kurang tertarik, akhirnya menemukan keasyikan dalam merapikan tanah dan memotong daun-daun yang kering. Setiap musim semi, kebun bunga Nenek Sofia menjadi sorotan bagi penduduk desa. Banyak orang datang untuk melihat keindahan bunga-bunga yang mekar dengan subur.
Nenek Sofia dengan bangga membagikan cerita tentang setiap tanaman kepada para pengunjung, membagikan bunga kepada warga, dan menceritakan pengalaman hidupnya yang terkait dengan kebunnya.
Kebun bunga Nenek Sofia bukan hanya tempat bunga mekar, tetapi juga tempat di mana cinta dan kehangatan keluarga tersalurkan kepada orang-orang di sekitarnya. Bagi Ana dan Ben, kebun bunga Nenek Sofia adalah tempat ajaib di mana mereka belajar banyak hal tentang alam dan cinta kasih.
Ana dan Ben tidak hanya merawat tanaman, tetapi juga merawat hubungan dengan Nenek mereka. Setiap kali mereka berkunjung, keduanya selalu membawa cerita baru dan pengalaman berharga. Kebun bunga Nenek Sofia bukan hanya warisan berharga bagi keluarga, tetapi juga cerminan dari kehidupan yang penuh kasih sayang dan keindahan alam.
8. Kapal Kertas di Sungai
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Adam. Setiap hari setelah sekolah, Adam suka pergi ke tepi sungai yang mengalir tenang di belakang rumahnya. Ia gemar membuat kapal-kapal kertas yang ia lepaskan ke air, lalu menyaksikannya berlayar jauh di sungai.
Kapal-kapal kertas itu menjadi teman mainnya. Suatu hari, Adam membuat kapal kertas dengan warna-warna cerah dan layar yang besar. Ia menuliskan namanya di bagian bawah kapal itu sebelum melepaskannya ke sungai. Dengan antusias, ia melihat kapalnya berlayar dengan angin, kemudian berputar-putar di sungai yang mengalir deras.
Adam duduk di tepi sungai, menunggu dengan harapan kapal kertasnya bisa berlayar sejauh mungkin. Saat kapal kertas Adam berlayar, ia bertemu dengan kapal-kapal kertas lain yang dilepaskan oleh anak-anak dari desa sebelah. Mereka semua mengejar arus sungai yang membawa kapal-kapal mereka melewati batu-batu besar dan belokan yang curam.
Adam tersenyum melihat pertemuan ini, merasa senang bahwa kapal kertasnya tidak sendirian di sungai. Ketika matahari mulai tenggelam, Adam melihat kapal kertasnya berlayar menjauh, hampir menghilang di balik pohon-pohon yang rimbun di ujung sungai.
Meskipun ia tidak tahu ke mana kapal itu akan berakhir, Adam merasa puas telah membuat sesuatu yang indah dan mengirimkannya dalam petualangan kecil di sungai. Setiap kali Adam mengingat kapal kertas itu, ia merasa bahwa sesuatu yang sederhana seperti itu bisa membawa kegembiraan serta petualangan yang tak terduga.
9. Katak dan Batu Ajaib
Di tepi sebuah danau yang tenang, hiduplah si Katak yang bernama Kermit. Kermit adalah seekor katak yang gemar menjelajahi sekitar danau setiap hari. Suatu pagi, ketika ia sedang melompat-lompat di antara daun-daun teratai, ia menemukan sebuah batu kecil yang berkilau di pinggir danau.
Batu itu berwarna biru kehijauan dan terlihat sangat istimewa. Kermit penasaran dan memutuskan untuk mendekati batu itu. Ketika ia menyentuh batu tersebut, tiba-tiba terdengar suara aneh dan cahaya keemasan menyelimuti sekelilingnya. Kermit kaget namun juga sangat tertarik dengan batu ajaib ini.
Tanpa disadarinya, batu itu memberikan kekuatan magis padanya; ia bisa berbicara dengan hewan-hewan lain di sekitarnya. Dengan kekuatan baru ini, Kermit melakukan perjalanan ke seluruh danau dan bertemu dengan berbagai hewan.
Ia membantu burung-burung menemukan sarang mereka yang hilang, menolong ikan-ikan muda yang tersangkut di rumput, dan bahkan mendamaikan dua kura-kura yang sedang bertengkar.
Hewan-hewan di sekitar danau kagum dengan kebaikan hati Kermit dan keajaiban batu yang ia miliki. Namun, suatu hari, Kermit menyadari bahwa kekuatan batu ajaib itu bukanlah miliknya untuk selamanya. Ia merasa bahwa kekuatan itu seharusnya digunakan untuk membantu semua makhluk hidup di danau, bukan hanya untuk dirinya sendiri.
Dengan berat hati, Kermit memutuskan untuk melemparkan batu ajaib itu kembali ke dalam danau. Cahaya keemasan menyelimutinya sekali lagi, dan Kermit merasa lega karena telah memilih untuk berbagi keajaiban batu tersebut dengan hewan-hewan lain.
Sejak saat itu, Kermit tidak lagi memiliki kekuatan magis, namun ia tetap menjadi pahlawan di mata hewan-hewan di danau. Mereka semua menghargai kebaikan hati dan kebijaksanaan Kermit. Kermit belajar bahwa kekuatan sejati terletak dalam bagaimana kita menggunakan keajaiban kita untuk kebaikan bersama.
10. Pelangi Setelah Hujan
Di sebuah desa kecil, hujan turun tanpa henti selama beberapa hari. Anak-anak desa merasa sedih karena mereka tidak bisa bermain di luar. Setiap hari mereka hanya bisa melihat tetesan hujan dari jendela rumah mereka.
Rani, seorang perempuan kecil yang ceria, merasa bosan dan bertanya-tanya kapan hujan akan berhenti. Mamanya selalu menghibur dengan mengatakan, "Setelah hujan, selalu ada pelangi yang indah."
Suatu pagi, ketika Rani bangun, ia melihat sinar matahari yang cerah menembus tirai kamarnya. Dengan penuh semangat, Rani berlari keluar rumah. Udara segar dan aroma tanah yang basah menyambutnya. Di kejauhan, ia melihat sesuatu yang menakjubkan.
Sebuah pelangi besar membentang di langit dengan warna-warni yang memesona. Anak-anak lain juga keluar dari rumah, mereka terpana melihat keindahan pelangi tersebut. Rani dan teman-temannya berlari menuju lapangan, tempat mereka biasa bermain.
Mereka berteriak kegirangan dan mulai bermain bersama, memanfaatkan cuaca cerah yang akhirnya datang. Mereka bermain petak umpet, kejar-kejaran, dan membuat mahkota dari bunga-bunga yang tumbuh segar setelah hujan. Rani merasa sangat bahagia bisa bermain di luar lagi.
Pelangi di langit seolah menjadi hadiah atas kesabaran mereka. Mereka semua sepakat bahwa pelangi itu adalah salah satu hal terindah yang pernah mereka lihat.
Rani tersenyum dan mengingat kata-kata ibunya. Ia belajar bahwa meskipun ada masa-masa sulit dan membosankan, selalu ada keindahan yang menanti di akhir. Pelangi setelah hujan mengajarkan tentang harapan dan kebahagiaan yang datang setelah kesulitan.
Itu dia beberapa cerpen singkat anak sekolah. Setiap cerpen di atas memiliki pesan moral tersendiri yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi anak.
Baca juga:
- Dongeng Anak: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
- 10 Cerita Dongeng Anak Singkat untuk Diceritakan
- Dongeng Anak Nusantara: Timun Mas dan Raksasa