Balita Sering Memar, Apakah Ini Disebabkan oleh Kekurangan Vitamin?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada anak-anak, kulit adalah bagian tubuh yang paling sering terluka dan memar adalah bentuk paling umum dari cedera pada kulit.
Jika si Kecil aktif, kemungkinan besar sering mengalami memar, terutama pada tulang kering, dagu, dahi, dan lengan bawah akibat cedera yang tidak disengaja. Misalnya jatuh atau terbentur.
Selain itu, memar juga bisa disebabkan oleh hal lainnya seperti gangguan kesehatan. Tetapi apakah kekurangan vitamin juga menjadi penyebab memar pada balita?
Simak ulasan Popmama.com berikut ini untuk mendapatkan informasi apakah kekurangan vitamin menjadi penyebab balita sering memar.
Balita Sering Memar, Apakah Ini Gejala Kekurangan Vitamin?
Balita yang mengonsumsi makanan bernutrisi jarang mengalami kekurangan vitamin. Selain itu, gejala kekurangan vitamin membutuhkan waktu lama untuk berkembang sampai menjadi memar.
Jadi pada balita, memar biasanya tidak disebabkan oleh kekurangan vitamin tertentu, Ma. Terutama jika balita dalam kondisi sehat dan mengalami penambahan berat badan yang normal.
Tetapi bila memar tidak disebabkan oleh benturan atau jatuh dan disertai dengan gejala lain, bisa jadi ini merupakan gejala kekurangan vitamin K.
Gejala utama kekurangan vitamin K antara lain:
- mudah memar,
- darah keluar dari hidung atau gusi,
- perdarahan berlebihan dari luka, bekas tusukan atau pembedahan,
- muncul gumpalan darah kecil di bawah kuku,
- perdarahan menstruasi yang berlebihan,
- saluran pencernaan mengalami perdarahan, serta
- warna BAB hitam pekat menyerupai tar dan mengandung sedikit darah,
- kulit, hidung, saluran pencernaan, atau area lainnya mengalami perdarahan.
Tanda Memar yang Normal
Memar normal biasanya ditemukan pada tulang kering balita. Ini disebabkan karena mereka sering membenturkan kaki bagian bawah ke benda-benda saat berjalan atau berlari.
Memar ini biasanya berukuran kecil. Anak-anak yang lebih kecil sering mengalami memar di dahi karena terbentur dan jatuh.
Biasanya tanda awal memar adalah bintik merah. Tanda ini sering kali tidak terlihat. Kemudian sekitar satu hari kemudian, memar berubah warna menjadi ungu tua atau biru.
Saat memar sembuh, memar berubah menjadi hijau, kuning, dan mungkin coklat kekuningan sebelum menghilang. Prosesnya bisa memakan waktu hingga dua minggu.
Indikasi Memar yang Harus Diwaspadai
Tanda-tanda tertentu dapat menunjukkan bahwa memar pada balita tidak normal. Ukuran, lokasi memar atau waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan memar perlu diwaspadai.
Beberapa indikasi memar pada balita yang harus diwaspadai antara lain:
- memar besar yang menonjol dan tampak tidak proporsional dengan cedera yang menyebabkannya (misalnya memar besar karena terbentur tonjolan kecil di meja),
- memar yang tidak dapat dijelaskan yang terjadi tanpa riwayat jatuh atau cedera,
- memar yang berlangsung lebih dari beberapa minggu,
- riwayat keluarga yang mengalami perdarahan atau mudah memar (banyak gangguan perdarahan, seperti penyakit Von Willebrand dan hemofilia, bersifat herediter),
- hidung berdarah (epistaksis) yang berlangsung lebih dari 10 menit setelah perawatan yang tepat dengan tekanan langsung,
- pendarahan berlebihan setelah prosedur atau operasi gigi,
- memar di tempat yang tidak biasa, seperti dada, punggung, tangan, telinga, wajah, atau bokong anak.
Penyebab Memar
Saat balita masih belajar berjalan, kemungkinan besar mereka akan jatuh dan sering menabrak banyak hal. Anak-anak yang lebih besar cenderung mengalami memar di lengan dan kaki mereka karena bermain dan beraktivitas. Memar jenis ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan.
Penyebab memar dapat meliputi:
- jatuh dan cedera,
- kekerasan pada anak,
- penyakit Von Willebrand,
- trombositopenia atau trombosit rendah,
- purpura trombositopenik idiopatik (ITP)
- henoch-schonlein purpura (HSP),
- hemofilia A (defisiensi faktor VIII) atau hemofilia B,
- leukemia,
- kekurangan vitamin K,
- efek samping dari obat-obatan tertentu.
Memar pada balita dan anak-anak adalah hal yang normal, Ma. Memar biasanya akan sembuh dalam waktu satu sampai dua minggu. Tetapi memar juga bisa menjadi gejala gangguan kesehatan atau mungkin kekerasan pada anak yang harus diwaspadai.
Meski jarang terjadi, kekurangan vitamin bisa menjadi penyebab memar pada balita ya, Ma. Jadi kenali gejala-gejalanya sehingga balita bisa mendapatkan penanganan tepat dan cepat.
Baca juga:
- Normalkah Anak Sering Jatuh saat Belajar Jalan?
- Anak Maya Septha Jatuh di Trotoar Hingga Benjol Besar, Begini Atasinya
- Ma, Yuk Ajarkan Anak tentang Cara Mengobati Luka di Rumah!