Dos & Donts: Mencegah dan Mengatasi Cacar Air pada Anak
Harus tepat! Karena cacar air sangat menular lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbahaya, menyiksa, dan sangat menular! Itulah kira-kira yang melintas di benak para orangtua saat mendengar kata cacar air.
Ya, infeksi virus yang satu ini memang salah satu masalah kesehatan yang paling dikhawatirkan orangtua.
Kekhawatiran Mama pasti bertambah, karena cacar air sangat mudah menular dan vaksin cacar tidak memberikan perlindungan 100 persen.
Namun perlu Mama ketahui, hingga saat ini tidak ada satu vaksin pun yang memberikan perlindungan total seumur hidup dari semua penyakit.
Maka diperlukan berbagai macam perlindungan agar anak selalu sehat ya, Ma. Mulai dari makanan bergizi, vaksinasi, hingga rutin berolahraga.
Nah, kembali lagi ke topik cacar air yang banyak terjadi pada anak di bawah 12 tahun, Mama perlu melakukan beberapa hal untuk mempercepat penyembuhannya.
Apa saja ya cara tersebut?
Simak beberapa hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan dalam mencegah dan menyembuhkan cacar air pada anak berikut ini.
Mencegah cacar air
Dos:
- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk memberikan vaksin varicella pada anak sejak dini, tepatnya setelah usianya lebih dari 12 bulan.
- Jika pemberian vaksin cacar air dilakukan saat anak berusia lebih dari 13 tahun, berika sebanyak 2 kali, dengan jarak pemberikan sekitar 1 bulan atau lebih.
- Berikan anak masker saat ia harus berdekatan dengan penderita cacar air. Virus cacar air bisa menyebar di udara ketika penderitanya bersin atau batuk lho, Ma.
- Jika sebelum 48 jam anak sehat kontak dengan pasien cacar air, maka besar kemungkinan penularan tersebut bisa dicegah dengan langsung diberikan vaksin cacar air.
Donts:
- Jangan terlambat memberikan vaksin cacar, terutama jika anak sudah mulai sekolah.
- Jangan berdekatan dengan anak lain yang sedang cacar air, karena penyakit ini sangat mudah menular.
- Tidak perlu memberikan vaksin cacar air lagi jika anak sudah pernah sakit cacar air. Umumnya anak yang sudah sakit cacar akan mempunyai kekebalan sampai dewasa, sehingga tidak perlu divaksin cacar air lagi.
- Jika sudah lebih dari 48 jam anak sehat kontak dengan pasien cacar air, maka tidak perlu diberi vaksin cacar air lagi karena tidak dapat menghentikan proses penyebaran virus dalam tubuh anak. Dengan kata lain, anak sudah tertular cacar air.
Mengatasi cacar air
Dos:
- Memberikan kompres air dingin setiap 3-4 jam, selama beberapa hari pertama.
- Berikan losion calamine pada area luka yang gatal.
- Minta dokter memberikan krim pereda nyeri untuk meredakan rasa tidak nyaman di sekitar alat kelamin anak.
- Sebelum membeli obat pereda gatal di apotik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak.
- Berikan makanan yang tidak panas, lembut, dan mudah ditelan oleh anak yang sedang cacar air. Cacar bisa menyebar hingga ke mulut dan membuat anak sulit mengunyah.
Donts:
- Jangan pernah memberikan aspirin pada penderita cacar air. Ini bisa menimbulkan penyakit serius, seperti sindrom Reye, yang dapat menyebabkan masalah hati hingga kematian.
- Jangan menggaruk tubuhnya, agar bintil
- Luka mungkin terasa gatal, namun jangan diberikan balsam.
- Jangan oleskan losion calamine di area wajah, terutama di sekitar mata.
- Hindari memberi makanan asam atau asin karena akan membuat cacar di mulut terasa semakin menyiksa.
Segera ke dokter, jika penderita cacar air…
- Anak demam lebih dari 4 hari, atau suhu tubuhnya lebih dari 38.8°C,
- Batuk parah,
- Kesulitan bernapas,
- Ada ruam yang mengeluarkan nanah atau mulai kemerahan, hangat, bengkak, atau nyeri hebat,
- Sakit kepala berat,
- Sulit bangun,
- Sulit melihat cahaya terang,
- Sulit berjalan,
- Terlihat linglung,
- Terlihat sangat sakit,
- Sering muntah,
- Leher kaku.
Anak yang sedang menderita cacar air biasanya tidak membutuhkan penanganan medis khusus, namun beberapa masalah di atas bisa saja terjadi dan perlu langsung diperiksakan ke dokter.
Cegah dan tangani cacar air dengan tepat ya, Ma
Baca juga: Tak Mau Imunisasi, Wabah Campak Serang Thailand Bagian Selatan