Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tingkatkan kewaspadaan Mama pada kesehatan anak! Karena saat ini angka kejadian penyakit yang gejalanya mirip polio baru saja meningkat lho, Ma.
Mengutip Daily Mail, penyakit mirip polio ini bernama acute flaccid myelitis (AFM) yang bisa menyebabkan anak lumpuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit AFM ini menyerang sistem saraf anak, sehingga anak tidak bisa menggerakkan wajah, leher, dan punggung mereka.
Gejalanya agak sulit untuk dikenali, berawal dari penyakit biasa, namun tiba-tiba dampaknya fatal bagi kesehatan anak. Uh, menyeramkan!
Salah satu korban AFM yang beberapa bulan lalu diwawancarai Daily Mail adalah Carter Roberts, anak 5 tahun asal Virginia, Amerika Serikat.
Namun naas, setelah berjuang melawan AFM sejak 2016, Carter menghembuskan napas terakhirnya pada September 2018 kemarin.
Untuk meningkatkan kewaspadaan Mama akan penyakit AFM yang sedang marak dibahas di Amerika Serikat ini, mari ketahui informasi lengkap di bawah ini.
1. Sangat langka dan berbahaya
CDC mengkategorikan penyakit AFM ini sebagai penyakit langka, karena diestimasikan hanya terjadi pada kurang dari 1 atau 2 penderita pada 1 juta anak Amerika tiap tahunnya.
Penyakit ini juga terbilang baru, karena CDC mencatat penderita AFM pertama baru diketahui pada 2014 lalu.
Walau jarang terjadi, namun penyakit ini ternyata sangat berbahaya. Ini bahkan bisa mengakibatkan kematian, seperti yang dialami Carter Roberts.
2. Berawal dari gejala ringan, hingga bisa mematikan!
Menurut orangtua Carter, awalnya ia hanya mengalami masalah kesehatan yang sangat umum dan sering terjadi pada anak lain.
Gejala awalnya mirip ringan dan mirip gejalai flu: pilek, bersin-bersin, sedikit pusing, dan ada sedikit kenaikan suhu tubuh.
Namun perlahan gejala ini bertambah menjadi melemahnya otot-otot, kesulitan menggerakkan mata, hingga gejala-gejala lainnya yang mirip polio.
Menurut CDC, beberapa gejala AFM adalah:
- Wajah merunduk,
- Sulit menggerakkan mata,
- Kelopak mata merunduk,
- Sulit menelan,
- Bicara kurang jelas,
- Kesemutan di kaki dan tangan,
- Nyeri,
- Mati rasa,
- Sulit buang air kecil,
- Gagal napas (jika saluran napas ikut melemah).
3. Pengobatan
CDC menyebutkan tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi AFM, namun para dokter spesialis otak dan saraf tulang belakang (spinal cord) mungkin akan merekomendasikan beberapa cara untuk mengobati tiap keluhan.
Sebagai contoh, pakar saraf akan menyarankan terapi fisik dan okupasi untuk menguatkan kembali tangan atau kaki yang melemah karena AFM.
4. Tidak bisa dicegah
Hingga saat ini, CDC masih belum tahu apa penyebab AFM atau apa yang memicu terjadinya penyakit yang biasanya terjadi pada anak ini. Berita buruknya: “Tidak ada tindakan spesifik yang bisa dilakukan untuk mencegah AFM,” tulis CDC di situsnya.
Namun ada beberapa virus yang berkaitan dengan AFM, dan mungkin pemberian vaksin antivirus terkait itu bisa menjadi langkah tepat untuk mencegah AFM. Beberapa virus tersebut adalah:
- Poliovirus. Untuk mencegah kemungkinan infeksi virus yang satu ini, maka sangat penting untuk memberikan perlindungan berupa vaksin polio untuk anak Mama. Namun sekali lagi perlu diingatkan bahwa penyebab AFM masih belum diketahui. Maka vaksinasi polio bukan berarti anak akan 100 persen terbebas dari AFM. Ini hanya upaya untuk melindungi anak dari virus yang sering berkaitan dengan AFM.
- West Nile Virus. Ini adalah virus yang penyebarannya lewat gigitan nyamuk. Untuk mencegah kemungkinan yang satu ini, maka penting untuk melindungi anak dari gigitan nyamuk ketika mengunjungi daerah rawan nyamuk. Gunakan obat nyamuk oles yang aman untuk anak adalah cara yang tepat, Ma. Ikuti tips lengkap dalam memberikan obat nyamuk untuk anak.
- Enterovirus. Lindungi anak dari enterovirus dengan rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Bersihkan juga dengan antiseptik segala mainan dan permukaan yang sering disentuh anak.
Mari bersama lindungi anak dari segala masalah kesehatan ya, Ma.