7 Cara Membuat Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Berkarakter Baik
Ingin anak menjadi orang baik? Semua ada caranya, bukan tiba-tiba saja mereka bisa jadi seperti itu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Para orangtua muda sering bertanya, bagaimana cara membesarkan anak dengan karakter dan nilai-nilai yang baik. Nilai yang dimaksud adalah dalam konteks sosial dan budaya, jadi sangat berguna bagi kualitas kepribadian sang Anak.
Jawaban paling sederhana adalah bahwa anak-anak mempelajari apa yang mereka jalani, jadi jika Mama dan Papa menjelaskan suatu nila yang harus dilakukan oleh anak, kemudian Mama dan Papa menjalankan nilai-nilai tersebut maka anak-anak juga akan melakukan seperti apa yang telah dicontohkan.
Berkembangnya waktu, kadang nilai yang diajarkan orangtua tidak seluruhnya terserap dalam pemahaman anak. Mereka besar di era digital, di mana setiap harinya mungkin saja terpapar video dan konten dari internet dan media sosial.
Dalam menjalankan ajaran orangtua tentu ada tantangannya, baik bagi anak maupun orangtua itu sendiri. Terutama dalam menghadapi ajaran dari media atau teman sebayanya yang mungkin bertentangan dengan apa yang Mama dan Papa yakini.
Akhirnya, pasti ada titik temu yang tepat untuk mendorong anak menjadi bijaksana, murah hati, bertanggung jawab, berani serta pada akhirnya ia menjadi orang yang berkarakter baik.
Berikut Popmama.com telah merangkum cara membesarkan anak agar berkarakter baik. Lakukan ini untuk mendorong perkembangan sifat-sifat khusus pada anak yuk, Ma.
1. Keberanian
Mengajarkan anak keberanian bukan berarti ia menjadi tidak takut. Keberanian bagi anak balita adalah memiliki rasa takut dan tetap melakukan hal tersebut degan benar.
Misal saja saat berada di sekolah atau di kamarnya dan anak sedang sendiri, lalu tiba-tiba mati lampu atau hujan deras dan ada suara petir yang sangat besar. Anak tentu takut dan menangis atau bahkan berlarian sambil menjerit dengan suara memekik.
Ajarkan pada anak, mereka boleh merasa takut. Entah karena kilatan petir yang mengerikan atau suara yang mengganggunya. Namun anak-anak perlu mengetahui bagaimana bersikap yang benar agar menjadi seorang yang pemberani.
Mama bisa jelaskan pada anak, jika tiba-tiba mati lampu di rumah segera nyalakan penerangan seperti senter atau lampu digital. Setelah itu segera temui orang dewasa yang sedang berada di rumah dan bawa serta penerangan untuk memudahkan langkah si Kecil.
Penting bagi Mama untuk memberi tahu si Kecil, di mana tempat menyimpan posisi senter atau lampu digital (portable). Simpan satu di kamar anak dan pastikan si Kecil bisa menjangkaunya.
2. Meyakini ajaran agama dengan baik
Jika Mama memiliki keyakinan yang mendalam dan menjaga ritual dan kalender tradisi agama, maka Mama mungkin telah banyak memikirkan perkembangan spiritual si Kecil dan telah memetakan semuanya.
Tetap tunjukkan contoh dan ajarkan doa-doa pada anak. Berikan ilmu tentang sejarah agama yang Mama dan Papa yakini, ini sangat berguna bagi anak agar ia bisa memahami setiap kisah dan perjuangan orang-orang terdahulu.
3. Menumbuhkan kemurahan hati
Memaksa anak untuk bermurah hati hanya membuatnya kesal. Misal anak sedang bermain dengan saudara sepupunya, lalu anak dipukul dengan mainan pistol dan orangtua malah meminta anak untuk saling maafan bahkan menyuruh anak minta maaf terlebih dahulu.
Ini adalah bentuk kemurahan hati yang salah ya, Ma. Lebih buruk lagi, itu menginternalisasi perasaan bahwa dia pasti anak yang sangat jahat jika dia tidak mengikuti perintah orangtuanya.
Ini kurang tepat Ma. Jika ingin anak tubuh menjadi pribadi yang baik, maka didiklah dengan cara yang tepat.
Jika mengalami hal di atas, segera jelaskan pada anak ataupun sepupu cara bermain pistol yang benar seperti apa. Beri aturan untuk menjadi panduan. Pistol bukan untuk dipukul atau dilempar, misal seperti itu ya. Lalu penting mengajarkan berbagi, misal menggunakan pistol secara bergantian. Agar lebih seru, jelaskan juga yang sedang memegang pistol harus melindungi yang sedang tidak membawa pistol.
Bermain peran seperti itu justru akan lebih seru bagi si Kecil. Mama juga bisa jelaskan konsep saling melindungi dan mengasihi saat anak bermain dengan saudara atau teman sebayanya.
Lalu, berbagi mainan dan makanan adalah hal penting. Jika anak bisa memahami ini di usia balita, maka ia sudah tumbuh seperti anak berkarater baik kok, Ma.
4. Mempelajari sebuah nilai
Cara anak-anak mempelajari nilai, sederhananya adalah dengan mengamati apa yang orangtuanya lakukan, dan menarik kesimpulan tentang apa yang menurut Mama dan Papa penting dalam hidup.
Terlepas dari apa yang secara sadar Mama ajarkan kepada mereka, anak-anak akan mengingat masa kanak-kanak dengan pandangan yang jelas tentang apa yang benar-benar dihargai oleh orangtua mereka, dan dengan sistem nilai mereka sendiri yang berkembang dengan baik.
5. Pertimbangan baik dan buruk
Keterampilan penilaian dan pengambilan keputusan yang baik berkembang dari pengalaman yang dikombinasikan dengan refleksi kehidupan sehari-hari.
Seperti yang dicatat oleh seorang bijak, "Penghakiman berkembang dari pengalaman. Penilaian yang baik berkembang dari pengalaman yang buruk."
Tujuan Mama adalah memberikan si Kecil pengalaman dalam membuat keputusan, dan memastikan dia memiliki kesempatan untuk merenungkannya dan belajar.
Ketajaman anak dalam mengambil sebuah keputusan, berdasarkan sebarapa matang pertimbangannya. Meski salah di awal, tetap harus dihargai ya Ma!
Di lain kesempatan berikan lagi waktu untuk mempertimbangkan dan mengambil sebuah keputusan. Ini gunanya agar si Kecil semakin bijak dalam membuat sebuah keputusan, tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri namun harus menguntungkan banyak orang.
6. Mengajarkan tanggung jawab
Kita semua ingin membesarkan anak-anak yang bertanggung jawab dan mengharapkan orang lain juga membesarkan anaknya untuk hidup bertanggung jawab. Di mana akhirnya setelah anak dewasa, orang dewasa yang ada di zamannya tidak mengabaikan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.
Mengajarkan tanggung jawab itu memang tidak mudah. Tapi Mama perlu menjelaskan pada anak, bahwa dengan menjadi orang yang bertanggung jawab berarti kita sudah berbuat banyak pada alam semesta dan seisinya.
7. Bacakan buku untuk mengajarkan nilai-nilai pada anak
Membaca buku untuk si Kecil sejak dini banyak manfaatnya lho, Ma. Selain untuk meningkatkan bonding, Mama atau Papa juga bisa mengajarkan nilai-nilai kebaikan melalui sebuah cerita.
Biasanya dongeng untuk anak memiliki pelajaran di balik ceritanya. Pesan itulah yang perlu disampaikan dan dipahami oleh anak.
Melalui cara yang menyenangkan, anak seringkali tak sadar kalau dirinya pun sedang belajar.
Kebanyakan anak kecil menyukai buku yang berbicara tentang nilai-nilai dan dilema etika. Itu karena pertanyaan-pertanyaan ini merupakan inti dari apa yang membuat hidup bermakna, yang merupakan pertanyaan utama bagi anak-anak yang dimulai pada usia dini yaitu tahun-tahun prasekolah.
Ketika mereka pertama kali menyadari konsep kematian, itu juga bisa menjadi momen di mana Mama mengjarkan bahwa setelah hidup ada kematian. Semasa hidup kita harus saling mengasihi dan berbuat baik pada sesama. Ajaran kebaikan tersebut akan melekat pada ingatan si Kecil.
Memberi dongeng berbeda dengan ceramah. Cara ini mungkin salah satu yang terbaik untuk memulai diskusi. Bukan hanya anak yang bertanya, Mama juga bisa menanyakan sesuatu yang sederhana pada anak agar anak belajar menyampaikan apa yang ada di dalam pikirannya.
Sambil belajar banyak nilai-nilai kehidupan, anak juga belajar berkomunikasi yang baik kan, Ma.
Itulah 7 cara membuat anak memiliki karakter yang baik. Pastikan Mama dan Papa sudah menerapkannya sejak dini.
Baca juga:
- Sangat Kreatif, Ini 10 Karakter Anak Remaja yang Lahir di Bulan Juni
- Kenali Cara Mendidik Anak Usia 5 Tahun agar Memiliki Kepribadian Baik
- 7 Cara Mendidik Anak Membiasakan Diri Tepat Waktu