Penyebab Entomophobia, Fobia pada Serangga yang Bisa Terjadi pada Anak
Bagaimana cara mengatasi entomophobia pada anak?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Entomophobia adalah fobia serangga yang terjadi karena takut disengat atau digigit oleh hewan sejenis semut atau kutu.
Hal ini bisa terjadi pada anak, bahkan sejak mereka belum usia 5 tahun. Apa yang dilihat dan dialami oleh anak terekam dalam memorinya dan diproses dengan baik. Hal-hal yang dianggap membahayakan bisa ditandai dan memberi kesan menakutkan.
Termasuk juga dengan adanya serangga di dekat anak atau jika si Kecil pernah ditakut-takuti oleh hewan dengan orang lain di lingkungannya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab Entomophobia pada anak, rasa takut pada hewan serangga.
1. Penyebab Entomophobia pada anak, ketakutan pada serangga
Penyebab Entomophobia juga bisa bervariasi dari pengalaman traumatis masa kecil, informasi yang salah, atau kecenderungan alami untuk takut pada makhluk-makhluk tersebut.
Pengalaman Traumatis
Pengalaman buruk dengan hewan melata di masa lalu, seperti digigit atau diserang, bisa menyebabkan ketakutan yang berlebihan.
Informasi yang Salah
Kadang-kadang, informasi yang salah atau stereotip negatif tentang hewan melata dapat memengaruhi seseorang untuk takut terhadap mereka.
Predisposisi Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk lebih mudah merasa takut pada hewan tertentu.
Kontrol Terbatas
Rasa takut terhadap hewan melata juga bisa timbul karena seseorang merasa tidak dapat mengendalikan situasi jika ada hewan melata di sekitarnya.
Pengaruh Budaya dan Lingkungan
Budaya atau lingkungan di mana seseorang dibesarkan juga dapat memengaruhi bagaimana mereka memandang hewan yang ditakutinya. Misalnya, jika di lingkungan tertentu sering terdapat cerita-cerita mengerikan tentang hewan serangga, hal tersebut bisa memperkuat ketakutan seseorang.
Fobia bisa memengaruhi kehidupan anak. Pengobatan seperti terapi perilaku kognitif atau desensitisasi sistematis adalah metode yang sering digunakan untuk membantu orang mengatasi fobia ini.
Terapi ini membantu individu untuk memahami dan mengendalikan ketakutannya serta memperkenalkan mereka secara bertahap kepada hewan melata untuk mengurangi rasa takut secara bertahap.
2. Gejala Entomophobia pada anak
Pada anak balita, mengenali gejala entomophobia bisa sedikit lebih rumit karena mereka mungkin belum mampu menyampaikan ketakutan mereka dengan kata-kata secara jelas.
Namun, beberapa tanda yang dapat membantu orangtua untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya entomophobia pada anak balita termasuk:
Reaksi Fisik yang Ekstrim
Anak balita mungkin menunjukkan reaksi ekstrim seperti menangis, berteriak, gemetar, atau menunjukkan tanda-tanda kepanikan saat melihat serangga atau gambar serangga.
Menghindari atau Mengelak
Mereka mungkin berusaha untuk menjauhi serangga atau tempat-tempat di mana serangga sering muncul.
Perubahan Perilaku Mendadak
Anak balita mungkin menunjukkan perubahan perilaku mendadak, seperti menjadi lebih cemas atau gelisah di sekitar tempat-tempat di mana serangga sering terlihat.
Reaksi yang Berlebihan
Mereka bisa menunjukkan ketakutan yang berlebihan bahkan ketika melihat gambar serangga atau mainan yang menyerupai serangga.
Ekspresi Ketidaknyamanan
Anak balita mungkin menunjukkan ekspresi ketidaknyamanan seperti merengek atau menangis tanpa alasan yang jelas saat berada di sekitar serangga.
Penting untuk diingat bahwa pada anak balita, beberapa reaksi ini juga dapat terkait dengan fase perkembangan normal di mana mereka mungkin bereaksi dengan cemas terhadap hal-hal yang baru atau tidak biasa bagi mereka.
Namun, jika reaksi ini berlangsung secara terus-menerus, mengganggu kehidupan sehari-hari, atau semakin intens, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau profesional kesehatan mental untuk penilaian lebih lanjut dan bantuan dalam menangani ketakutan anak terhadap serangga.
3. Hewan apa saja yang mungkin ditakuti dialami orang dengan kondisi entomophobia
Ketakutannya bisa berbeda-beda dari satu anak ke anak lainnya. Beberapa hewan yang umumnya menjadi subjek ketakutan anak-anak meliputi:
- Laba-laba: Meskipun bukan serangga sebenarnya, laba-laba sering menjadi subjek ketakutan dan dapat menjadi bagian dari entomophobia.
- Kecoak: Sering ditemui di lingkungan perkotaan, kecoak adalah serangga yang dapat menyebabkan ketakutan bagi mereka yang menderita entomophobia.
- Lebah dan Tawon: Serangga ini, terutama karena sengatan mereka yang menyakitkan, dapat menjadi objek ketakutan bagi mereka yang menderita entomophobia.
- Semut: Meskipun kecil, jumlah besar semut atau ketika mereka bergerak bersama-sama dapat menimbulkan ketakutan.
- Kutu Busuk: Serangga kecil ini yang sering terlihat di rumah atau lingkungan yang lembab dapat menimbulkan ketakutan.
- Serangga Lainnya: Jangkrik, belalang, ngengat, dan serangga lainnya juga bisa menjadi sumber ketakutan bagi orang yang mengalami entomophobia.
Itulan penjelasan mengenai penyebab entomophobia pada anak, hal ini bisa saja terjadi namun jarang disadari oleh orangtua. Bantu anak untuk mengatasi ketakutannya agar tumbuh kembang si Kecil berjalan dengan baik.
Baca juga:
- Heliophobia, Fobia yang menyebabkan Anak Takut terhadap Sinar Matahari
- Mengenal Apa Itu Fobia Matematika pada Anak dan Cara Mengatasinya
- Beri Tahu Anak, 10 Jenis Fobia yang Paling Banyak Dimiliki Manusia