Atasi Alergi Anak dengan Imunoterapi Alergi
Suntikan alergi ini memasukkan dosis kecil alergen ke aliran darah anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi adalah gejala-gejala yang timbul sebagai respon sistem kekebalahn tubuh terhadap zat asing atau alergen. Karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang, anak-anak sangat rentan terhadap alergi.
Hidup dengan alergi memang menyiksa, terutama bagi anak-anak. Untuk mengatasinya, ada sebuah metode yang diterapkan yaitu imunoterapi alergi.
Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi apa itu imunoterapi alergi yang penting diketahui orangtua, dilansir dari Children's Hospital.
1. Apa itu imunoterapi alergi?
Imunoterapi alergi atau suntikan alergi adalah suntikan yang dilakuakn dengan memasukkan dosis kecil setiap alergen ke dalam aliran darah anak. Suntikan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan anak terhadap alergen tertentu.
Secara berangsur-angsur dan berkala, dosis akan ditingkatkan dengan harapan anak akhirnya bisa kebal terhadap alergen yang membuatnya alergi. Cara ini dianggap efektif sebagai pengobatan alergi.
2. Berapa kali imunoterapi alergi diberikan?
Di awal, imunoterapi diberikan secara berkala setiap minggu. Kemudian frekuensi akan berkurang menjadi suntikan bulanan. Hingga akhirnya suntikan alergi tidak perlu diberikan jika anak tidak sakit parah.
Untuk alergi serbuk sari yang parah, anak mungkin perlu mendapatkan imunoterapi secara berkala selama 4-5 tahun.
3. Reaksi setelah imunoterapi diberikan
Ada kemungkinan reaksi setelah imunoterapi diberikan. Tetapi hal ini tidak pasti.
Setelah suntikan diberikan, anak akan diobservasi selama 30 menit. Reaksi yang biasanya muncul setelah waktu tersebut umumnya ringan dan dapat diobati di rumah. Reaksi tersebut misalnya gatal, bengkak, atau nyeri di tempat suntikan.
Penting untuk segera melaporkan ke dokter apabila orangtua mendapati adanya reaksi tidak biasa yang serius.
4. Jika terjadi reaksi parah, apa yang harus dilakukan?
Apabila anak mengalami reaksi parah setelah mendapatkan suntikan imunoterapi alergi, dokter mungkin akan memberikan antihistamin atau epinefrin.
Laporkan kepada dokter apabila anak menunjukkan kondisi medis, seperti mengi, pilek, atau munculnya penyakit baru.
Beberapa obat-obatan yang termasuk beta blockers (propanolol, atenolol) dan moa inhibitors (phenelzin, tranylcypromine), obat tetes mata timolol, dan acebutolol, sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat meningkatkan risiko efek samping serius.
5. Apa yang perlu dipersiapkan orangtua sebelum anak menjalani imunoterapi alergi?
Sebelum menjalani imunoterapi alergi, sangat disarankan orangtua terlebih dahulu berkonsultasi dengan membawa rekam medis alergi yang diderita anak. Sebaiknya anak mengenakan pakaian longgar untuk mempermudah proses penyuntikan.
Selain itu, orangtua perlu disiplin dalam hal jadwal penyuntikan. Apabila penyuntikan terjeda dalam waktu yang lama, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum melanjutkan penyuntikan.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Daftar Benda dan Makanan yang Memicu Alergi Lateks pada Anak
- Begini Cara Bedakan Batuk Pilek Biasa dan Alergi pada Batita
- Amankah Susu Kambing Formula untuk Anak Balita, Ini Kata Ahlinya!