Beser pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Beser pada anak bisa terjadi karena faktor fisik maupun psikologis
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengompol adalah hal yang umum terjadi pada anak usia balita. Meskipun sudah dilatih toilet training, tetapi sangat dimaklumi apabila anak masih sulit mengendalikan keinginan buang airnya.
Namun, wajarkah jika anak mengalami beser alias frekuensi buang air kecil yang sangat sering? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar beser pada anak yang perlu diketahui orangtua, dilansir dari Healthline:
1. Apa itu beser pada anak
Beser atau overactive bladder (OAB) adalah jenis spesifik dari inkontinensia urin. Beser ditandai dengan dorongan tiba-tiba dan tak terkendali untuk buang air kecil. Kondisi ini bukan hanya dialami saat malam hari, melainkan sepanjang hari.
Beser tidak sama dengan mengompol atau enuresis nokturnal.
2. Gejala beser pada anak
Gejala beser pada anak yang paling umum adalah keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya. Kebiasaan buang air kecil yang normal adalah sekitar 4-5 kali per hari. Namun, anak penderita beser biasanya buang air kecil lebih sering dari itu karena ia merasakan sensasi buang air kecil meskipun kandung kemihnya belum penuh:
Gejala beser pada anak, antara lain:
- Ingin buang air kecil meski tidak keluar banyak
- Sering mengalami infeksi saluran kemih
- Mengompol di siang hari
- Saat bersin atau saat sedang aktif, tak sengaja buang air kecil di celana secara spontan
3. Penyebab beser pada anak
Ada banyak penyebab beser pada anak, bervariasi tergantung usia anak. Untuk anak usia 4-5 tahun, beser terjadi bisa dikarenakan oleh:
- Perubahan rutinitas, misalnya baru pindah rumah atau datangnya anggota keluarga baru di rumah
- Kebiasaan menahan buang air karena asyik dengan kegiatannya
- Kecemasan
- Terlalu banyak minum minuman bersoda atau minuman berkafein
- Merasa sedih berlebihan
- Bermasalah dengan pencernaan
- Masalah saraf atau malfungsi yang menyebabkan anak kesulitan menyadari kandung kemihnya sudah penuh
- Sleep apnea
4. Perawatan dan penanganan beser pada anak
Beser biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia anak. Seiring berjalannya waktu anak akan:
- Dapat menahan urin di kandung kemih mereka
- Alarm tubuh alami mulai bekerja
- Respon tubuh meningkat
- Peningkatan produksi hormon antidiuretik pada tubuh yang memperlambat produksi urin menjadi stabil
5. Pada usia berapa anak seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil?
Mengompol pada anak di bawah usia 3 tahun sangat umum terjadi. Sebagian besar anak akan dapat mengontrol kandung kemih mereka setelah mereka berusia 3 tahun, tetapi hal ini masih dapat bervariasi.
Beser pada anak sering tidak terdiagnosis hingga si Kecil berusia 5-6 tahun. Pada usia 5 tahun, lebih dari 90 persen anak-anak sudah dapat mengontrol urin mereka di siang hari.
Jika anak masih belum bisa mengontrol keinginan buang air kecilnya sampai usia 7 tahun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca juga:
- 5 Bahaya Sering Menahan Buang Air Kecil, Kerap Diabaikan!
- Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil Sampai Tidur Malam Terganggu
- 7 Kesalahan saat Mengatasi Anak Usia 7 Tahun yang Masih Mengompol