5 Kelompok Makanan Sehat untuk Anak yang Diabetes
Penting memperhatikan asupan karbohidrat dalam menu makanan anak penderita diabetes
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang dapat menyerang siapa saja. Termasuk anak-anak yang masih sangat kecil. Hal ini bisa disebabkan karena pola makan dan gaya hidup yang buruk. Tetapi faktor genetik juga bisa menyebabkan diabetes, terutama pada anak-anak.
Kebutuhan gizi untuk anak dengan diabetes sebetulnya sama dengan anak yang tidak menderita diabetes. Namun, perbedaannya terletak pada bagaimana memilih jenis makanan yang tidak berpotensi membuat gula darah anak melonjak naik.
Karbohidrat adalah kelompok makanan yang perlu diperhatikan jumlah konsumsinya karena bisa memicu kenaikan gula darah anak.
Berikut ini Popmama.com merangkum kelompok makanan sehat untuk anak diabetes, dilansir dari Livestrong.
1. Susu
Susu dan olahannya, seperti keju dan yogurt, mengandung serangkaian gizi yang dibutuhkan anak, seperti kalsium, potasium, dan protein. Sedangkan susu tinggi lemak, rendah lemak, dan tanpa lemak, bervariasi dalam hal kandungan karbohidratnya.
Apabila mama ingin memberikan susu dan produk olahannya untuk anak penderita diabetes, pilih yang rendah lemak atau tanpa lemak dan tidak mengandung gula.
Pilihan ini sejalan dengan panduan kesehatan tentang pentingnya mengurangi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh untuk anak-anak usia 2 tahun ke atas dan anak penderita diabetes khususnya.
2. Buah-buahan
Semua buah-buahan pada dasarnya boleh dikonsumsi oleh anak penderita diabetes. Namun, yang perlu diperhatikan adalah takarannya, misalnya 15 gram karbohidrat setara dengan:
- Satu buah kecil apel, jeruk, atau persik
- Secangkir semangka, melon, atau raspberry
- Dua sendok makan buah-buahan kering tanpa gula tambahan
Hindari memberikan anak buah kalengan atau buah-buahan beku dengan tambahan gula atau yang dikemas dengan sirup. Selain itu, pilih jus buah segar tanpa gula tambahan ketimbang jus buah kemasan yang banyak dijual di toko.
3. Sayuran
Untuk anak penderita diabetes yang picky eater, mungkin sangat menantang agar anak mau makan sayuran. Mama bisa mencoba menyajikan sayuran dengan berbagai modifikasi, misalnya timun, paprika, brokoli, dan kembang kol dipotong-potong kecil kemudian dipanggang sebagai camilan.
Mencampurkannya ke dalam smoothies buah, dibuat menjadi nugget atau lumpia, juga bisa menjadi ide menarik agar anak mau makan sayur.
Sebagian besar sayuran memiliki jumlah karbohidrat yang cukup rendah. Misalnya timun segar potong hanya mengandung kurang dari 4 gram karbohidrat dan secangkir tomat ceri hanya mengandung sekitar 6 gram.
Kecuali lebih dari 2 cangkir sayuran mentah atau yang dimasak, sayuran tidak dihitung dalam total karbohidrat keseluruhan karena jumlah serat yang tinggi biasanya berarti makanan tersebut memiliki efek kecil pada gula darah.
4. Sayuran bertepung
Sayuran bertepung, seperti kentang, jagung, butternut squash, dan kacang polong, mengandung jumlah karbohidrat yang lebih tinggi ketimbang sayuran lain, yaitu sekitar 15 gram per porsi 1/2 cangkir. Karena itulah, sayuran bertepung perlu diperlakukan berbeda dari sayuran lain dalam rencana nutrisi untuk anak dengan diabetes.
Kacang-kacangan mengandung sekitar 15 gram karbohidrat per 1/2 cangkir dan mengandung serat larut yang sangat diperlukan anak-anak. Serat larut lambat dicerna sehingga membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
5. Protein
Daging sapi tidak mengandung karbohidrat sehingga tidak berpotensi meningkatkan gula darah. Pilih daging sapi, daging ayam, ikan, atau daging babi yang tidak mengandung lemak agar asupan lemak jenuh tetap rendah.
Makanan yang mengandung protein nabati mengandung karbohidrat dalam jumlah yang bervariasi. Jika anak mama tidak memiliki alergi, kacang-kacangan atau selai kacang adalah makanan tambahan yang sehat untuk diet diabetesnya. Mama juga dapat menyajikan tahu dan tempe untuk konsumsi protein nabati sehat sehari-hari.
Selalu konsultasikan program makan untuk anak penderita diabetes dengan dokter dan ahli gizi karena hal ini penting untuk mengelola berat badan yang sehat dan gula darah anak agar senantiasa stabil.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Jangan Disepelekan, Anak Haus Berlebihan Pertanda Diabetes Insipidus
- Waspada, Ini Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak
- Apakah Anak yang Sering Makan Permen Bisa Terkena Diabetes?