Masalah Kulit yang Sering Muncul Selama Bulan Puasa
Kurangnya asupan cairan membuat kulit jadi dehidrasi dan menimbulkan beberapa masalah kulit
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak lama lagi, umat Islam akan menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dimana seluruh umat muslim akan menjalankan ibadah puasa dan salat tarawih selama sebulan penuh.
Setiap orang pun dianjur berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan di selama Ramadan. Pasalnya, Ramadan jadi salah satu dari empat bulan suci umat Islam dan Allah SWT akan menurunkan rahmat kepada umat manusia.
Oleh karenanya, perlu jiwa dan raga yang sehat supaya khusyuk menjalankan ibadah puasa. Tapi faktanya, beberapa penyakit kerap datang saat di bulan Ramadan sehingga mengganggu ibadah. Mulai dari maag, seriawan, bibir pecah-pecah, hingga masalah pada kulit.
Popmama.com telah merangkum masalah kulit selama bulan puasa yang berpotensi besar muncul. Simak ulasannya di bawah ini ya!
Penyebab Masalah Kulit saat Bulan Puasa
dr. Suksmagita Pratidina, Sp.DVE selaku dokter spesialis dermatologi venereologi estetika mengingat tentang beberapa gangguan kulit yang biasanya terjadi pada bulan puasa. Penyebabnya karena asupan cairan yang terbatas selama bulan Ramadan.
Hal ini karena tubuh tidak memperoleh cairan saat menjalankan ibadah puasa selama kurang lebih 12 jam. Alhasil kulit jadi kurang terhidrasi dengan optimal.
Kondisi ini diperparah dengan pola istirahat yang berubah selama bulan Puasa. Misalnya jam tidur jadi sedikit karena saat malam terpotong waktu untuk sahur. Selain itu, masalah kulit bisa dipengaruhi nutrisi yang tidak terpenuhi dengan baik.
Gangguan Kulit yang Sering Muncul ketika Bulan Ramadan
Lebih lanjut, dr. Gita memaparkan masalah kukut selama bulan puasa ini meliputi:
- Kulit kasar
- Kulit kering dan dehidrasi
- Kulit jadi lebih sensitif
- Mata sembab dan timbul kantung mata
- Kusam
Awareness diperlukan agar bisa mendeteksi sedini mungkin perubahan yang terjadi pada kulit kita. Dengan begitu, Mama bisa sesegera mungkin mengatasi gangguan tersebut.
Menurut dr. Gita, apabila masalah kulit tersebut dibiarkan akan memberikan efek jangka panjang yang kurang baik.
Dokter Kulit Sarankan untuk Menyesuaikan Produk Skincare
Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah ini mengatakan cara terbaik untuk mengatasi masalah kulit selama bulan puasa adalah adapt your skincare.
“Jadi ketika sudah mengetahui kondisi kulit berubah, kita langsung siap merubah beberapa produk perawatan harian kulit sesuai kondisi kulit terbaru,” tuturnya.
Misalnya yang semula kulit Mama normal dan setelah puasa kondisinya menjadi kering. Maka, Mama perlu mengganti produk moisturizer yang dikhususkan untuk kulit kering. Tujuannya untuk memberikan hidrasi ekstra ke dalam kulit sehingga tidak semakin kering.
Beberapa kandungan moisturizer yang mampu melembabkan kulit dengan baik antara lain hyaluronic acid, glycerin, ceramides, gluconolactone, dan lactobionic acid.
dr. Gita juga menyarankan untuk memakai kombinasi antioksidan dan vitamin pada produk daily skincare selama bulan ramadan guna membantu regenerasi kulit Mama.
Tak hanya itu, dokter spesialis kulit juga berpesan untuk memakai tabir surya secara rutin, yakni setiap 3-4 jam sekali. Ketika Ramadan, kulit jadi lebih sensitif sehingga perlu perlindungan yang kuat.
Perawatan Kulit yang Tidak Dianjurkan saat Bulan Puasa
Ada beberapa hal yang mesti Mama perhatikan saat menyesuaikan kembali produk skincare dengan kondisi kulit di bulan Ramadan, yaitu:
1. Eksfoliasi berlebihan
Biasanya eksfoliasi dilakukan pada kulit yang kasar dan kusam sehingga tampak lebih halus dan cerah. Namun, eksfoliasi saat bulan puasa kurang dianjurkan oleh dr. Gita. Pasalnya, kondisi kulit kusam dan kasar yang Merasakan saat bulan puasa bukan karena penumpukan sel kulit mati tetapi karena kurang hidrasi.
2. Penggunaan skincare konsentrasi tinggi
Penggunaan skincare dengan konsentrasi tinggi justru akan mengakibatkan iritasi pada kulit Mama lho. dr. Gita lebih merekomendasikan untuk mengurangi dosis produk perawatan kulit supaya lebih gentle.
3. Melakukan treatment kecantikan yang membutuhkan downtime
Selama puasa, dr. Gita tidak menyarankan untuk melakukan treatment yang menimbulkan downtime (pengelupasan kulit) dengan waktu lama. Hal ini akan mengakibatkan regenerasi kulit lebih lambat.
Demikian paparan informasi masalah kulit selama bulan puasa. Cek ulang meja rias Mama untuk memilah mana produk skincare apa yang sekiranya dibutuhkan dan disingkirkan sementara selama untuk merawat kulit selama Ramadhan. Adapt your skincare ya, Ma!
Baca Juga:
- Penyebab Masalah Kulit Sensitif yang Wajib Kamu Ketahui!
- 8 Masalah Kulit yang Bisa Dicek dengan Derma-Reader Deep-Skin Analysis
- Ketahui Manfaat Glycolic Acid untuk Atasi Berbagai Masalah Kulit