Mengenal Bisnis Homemade Brand Fashion Lokal Muslimah di Indonesia
Cara brand lokal fashion bertahan di tengah pandemi, omzet mencapai Rp 4 miliar dalam sebulan!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia, banyak sekali memberikan dampak pada sektor ekonomi yang mengalami penurunan omzet, salah satunya adalah industri fashion.
Meskipun begitu, beberapa industri fashion lokal Indonesia saat ini justru mencatat alami kenaikan dalam angka penjualan produknya. Hal ini karena banyak pebisnis industri fashion selalu memberikan inovasi terbaru pada produknya agar tidak ketinggalan zaman.
Alasan lainnya, produk fashion lokal saat ini juga memiliki kualitas dan bahan yang tak kalah dengan produk luar negeri. Banyak brand lokal yang telah mengeluarkan produk-produk fashionable, stylish dan selalu update tren terkini yang sedang digemari. Sehingga banyak dilirik oleh konsumen.
Nah, untuk membantu Mama mengetahui bagaimana cara brand fashion lokal mampu bertahan di tengah pandemi. Berikut Popmama.com rangkum informasinya di bawah ini.
1. Brand fashion lokal Indonesia mampu bertahan meski di tengah pandemi
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak kerugian terhadap berbagai sektor termasuk bisnis pakaian. Akibatnya, daya beli sebagian masyarakat menurun dan omzet penjualan pakaian juga tak bisa dipungkiri mengalami penurunan.
Namun, beberapa brand fashion lokal justru mencatat kenaikan angka penjualan pada produknya sehingga terbukti mampu bertahan di tengah pandemi.
Didukung dengan kemajuan teknologi, banyak brand-brand fashion lokal memanfaatkan media sosial dalam menyebarkan informasi terkait produknya dan memasarkan melalui konten-konten kreatif yang dibagikan di media sosial.
Selain itu, pemilihan brand ambassador yang sesuai dengan target pasar produk juga dapat membuat konsumen lebih cepat mengetahui dan mengenal produk pakaian tersebut. Salah satunya, Dwi Handayani, Hamidah Rachmayanti, hingga Citra Kirana yang sering menjadi BA pada produk fashion muslimah.
2. Daftar brand fashion muslimah yang wajib Mama ketahui!
Saat ini, banyak sekali brand fashion lokal untuk pakaian muslimah yang semakin berkembang dengan mengeluarkan produk-produk pakaian yang fashionable, stylish dan selalu update tren terkini sesuai dengan yang digemari oleh konsumennya.
Selain gak kalah stylish, produk dari brand fashion lokal juga tak jarang merupakan produk handmade yang dibuat langsung oleh tangan penjahit bukan melalui alat pabrikan.
Salah satunya brand-brand fashion lokal muslimah yang merupakan produk handmade adalah House of Amee, Aska Label, Tunneeca, hingga produk fashion dari Dian Pelangi.
3. Apa sih kelebihan dari produk handmade dibanding produk pabrikan?
Konsumen fashion saat ini juga banyak yang tertarik dengan produk handmade dibanding pabrikan karena memiliki kualitas jahitan yang lebih rapi meskipun harga yang lebih mahal dibanding produk pakaian pabrikan.
Berikut kelebihan produk handmade dibanding produk pabrikan:
- Dalam produk handmade produsen akan lebih memperhitungkan bahan baku yang digunakan untuk memberikan kepuasan hasil jahitan kepada kosumen
- Ketelitian dari jahitan produk akan lebih diutamakan dibandingkan kecepatan
- Terdapat value dan tujuan dalam setiap rancangan desain pakaian yang akan dibuat
- Dan terakhir, memberikan kesan eksklusif bagi konsumen yang mengenakan produk handmade.
4. Salah satu brand fashion muslimah membuka store pertama di Plaza Indonesia
Selain brand-brand fashion muslimah di atas yang diproduksi secara handmade, brand fashion muslimah lainnya yaitu Wearing Klamby juga merupakan brand fashion yang memproduksi produk busananya secara handmade untuk dijual kepada para konsumennya.
Pada tanggal 27 September 2021 kemarin, brand fashion ini baru saja membuka offline store pertamanya di salah satu mall terbesar di Indonesia yaitu Plaza Indonesia yang berada di Jakarta Pusat.
Alasan membuka pertama kali di Plaza Indonesia disampaikan oleh Ridho, Managing Director adalah karena ingin memperluas pasar dan mengubah persepsi bahwa produk yang dijual bukan hanya di online store saja tetapi juga ada offline storenya sehingga dapat bersaing dengan merek fashion global.
“Kami ingin memberikan kebanggan bagi para pelanggan brand fashion lokal dengan kehadiran gerai Wearing Klamby di Plaza Indonesia. Oleh karena itu, target kami ke depan, adalah bisa membuka gerai Wearing Klamby di mall premium lainnya” ujar Ridho dalam acara grand opening brand fashion miliknya.
5. Omzet dalam sebulan bisa mencapai Rp 4 miliar meski di tengah pandemi
Kehadiran store pertama di Plaza Indonesia diungkapkan oleh Nadine Gaus, Founder Wearing Klamby yaitu karena banyaknya permintaan dari para pelanggan untuk membuka offline store.
Selain itu, pembukaan pertama di mall Plaza Indonesia disebutkan sebagai upaya untuk menaikan value brand dari produk mereka.
Ridho juga menyebutkan bahwa selama pandemi, omzet dari bisnis fashion ini tetap bertumbuh hingga kini mencapai Rp 3 miliar - Rp 4 miliar per bulan.
Diakui juga oleh Ridho bahwa investasi membuka store di Plaza Indonesia menghabiskan biaya lebih dari Rp 3 miliar.
Nah, itulah rangkuman informasi terkait cara brand fashion lokal mampu bertahan di tengah pandemi hingga mempunyai omzet yang fantastis. Bagaimana menurut Mama?
Baca juga:
- 7 Brand Fashion Lokal yang Sering Dikira dari Luar Negeri
- 7 Daftar Brand Fashion Lokal untuk Mama, Simple dan Stylish!
- Tips Memilih Pakaian Muslimah untuk Ibu Hamil