Kontroversial! Dior Jual Tas 45 juta dengan Harga Produksi 900 Ribu
Harga tas Dior di toko hingga 90 kali lipat dari harga produksi!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rumah mode terkenal Dior kini tengah menghadapi kontroversi besar setelah terungkap bahwa mereka diduga melakukan praktik produksi yang sangat tidak etis.
Isu ini muncul setelah laporan investigasi mengungkapkan ketidaksesuaian mencolok antara biaya produksi dan harga jual tas handbag Dior yang sangat mahal.
Selama beberapa bulan terakhir, jaksa Italia di Milan telah melakukan penyelidikan mendalam terhadap praktik ini, yang kemudian mengungkapkan berbagai masalah serius dalam rantai pasokan dan produksi Dior.
Berikut Popmama.com berhasil merangkum penyebab kontroversial Dior jual tas 45 juta dengan harga produksi 900 ribu. Baca lebih lanjut di bawah ini.
1. Perbedaan jauh antara biaya produksi dengan harga asli
Dokumen yang diperiksa oleh pihak berwenang, mengungkapkan bahwa Dior hanya membayar sekitar Rp900 ribu untuk setiap tas handbag kepada pemasok. Sementara itu, tas tersebut dijual di toko Dior seharga USD2780 (sekitar Rp45 juta).
"Biaya-biaya ini tidak termasuk bahan mentah seperti kulit," ungkap laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Sabtu (06/07/2024)
Hal ini menunjukkan bahwa margin keuntungan Dior sangat besar, sementara biaya produksi jauh lebih rendah dari harga eceran, yang menimbulkan pertanyaan etika mengenai keuntungan yang didapat dari praktik tersebut.
2. Eksploitasi pekerja
Investigasi mengungkapkan bahwa para pekerja di fasilitas produksi terpaksa tidur di tempat kerja dan bekerja tanpa henti untuk memenuhi permintaan yang tinggi.
Data konsumsi listrik menunjukkan bahwa produksi dilakukan selama malam hari dan pada hari libur. Kondisi ini menggambarkan beban kerja yang sangat berat dan tidak manusiawi.
3. Kondisi kerja yang buruk
Temuan investigasi menunjukkan bahwa untuk mempercepat proses produksi, perangkat keselamatan pada mesin sering kali dilepas. Hal ini menciptakan kondisi kerja yang sangat berbahaya bagi para pekerja.
"Yang mengkhawatirkan, perangkat keselamatan pada mesin dilepas untuk mempercepat produksi," terang laporan itu.
Risiko keselamatan yang meningkat, seperti kecelakaan mesin, menambah ketidaknyamanan dan bahaya dalam lingkungan kerja, yang seharusnya menjadi perhatian utama dalam industri produksi.
4. Pengawasan yang minim
Dior tidak menerapkan langkah-langkah pengawasan yang memadai terhadap kondisi kerja dan kemampuan teknis perusahaan kontraktor mereka.
Kurangnya pengawasan ini memungkinkan terjadinya pelanggaran standar kerja dan keselamatan.
Praktik semacam ini menunjukkan kurangnya tanggung jawab dari pihak Dior dalam memastikan bahwa pemasok mereka mematuhi standar etika dan hukum yang berlaku.
Tindakan Hukum dan Pengawasan
Hakim di Milan, Italia telah menempatkan unit Dior di bawah administrasi peradilan selama satu tahun. Selama periode ini, Dior akan diawasi ketat namun tetap diperbolehkan melanjutkan produksinya.
Langkah ini diambil untuk memastikan kepatuhan terhadap standar hukum dan untuk mencegah praktik tidak etis yang merugikan pekerja dan perusahaan yang taat hukum.
Kontroversi ini menyoroti isu-isu mendalam dalam industri fashion mewah, termasuk penganiayaan terhadap pekerja dan persaingan tidak sehat.
Nah, itu dia penyebab kontroversial Dior jual tas 45 juta dengan harga produksi 900 ribu. Bagaimana tanggapanmu mengenai hal ini?
Baca juga:
- Sederet Perawatan Kulit untuk Bayi dari Dior, Harganya Jutaan
- 7 Potret May Tager, Model Baru Dior yang Diduga Gantikan Bella Hadid
- Dior Copot Bella Hadid Jadi Modelnya, karena Pro-Palestina?