Batik Dama Kara Berdayakan Difabel untuk Mengembangkan Bisnis
Produknya jadi best seller, lho
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hal yang dianggap kekurangan ternyata bisa jadi kelebihan di tangan yang tepat. Inilah yang membuat brand fashion asal Bandung ini berbeda.
Selama ini, kelompok difabel harus bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai kualitas dan keinginan mereka. Brand Dama Kara memberikan kesempatan besar bagi kelompok difabel untuk tetap bisa berkarya dan menginspirasi.
Dengan cara yang berbeda, mereka menggandeng difabel untuk mengembangkan bisnisnya. Seperti apa detailnya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Mengenal Dama Kara
Dama Kara adalah salah satu brand fashion yang memfokuskan diri pada pakaian batik. Didirikan pada tahun 2020, brand ini ingin mengajak masyarakat luas untuk bisa menggunakan batik di dalam keseharian, jadi bukan hanya untuk momen formal saja.
Batik memang selalu jadi jenis menarik untuk usaha fashion. Berdasarkan catatan dari Kementerian Perindustrian,, nilai ekspor industri batik di semester 1 tahun 2024 sudah mencapai 9.45 USD.
Inilah kenapa Dama Kara terus berkembang dari awal usaha hingga kini.
2. Koleksi batik menarik dari Dama Kara
Sesuai dengan benang merah yang dibuat brand ini, bahwa batik bukan hanya digunakan untuk acara formal, mereka punya beberapa produk andalan. Dama Kara menghadirkan koleksi batik yang serbaguna dan stylish seperti Suar Kebaya Encim Sleeveless, Suar Kebaya Encim Shortsleeve, dan Natha Outer yang nayaman dan menarik.
Meski begitu, semua produk ini diproses secara tradisional dan melalui proses batik, ikat, jumput, bordir, dan jahit jelujur yang juga merangkul penjahit rumahan.
3. Menggerakkan roda ekonomi sekitar
Saat ini, brand asal Bandung ini sudah memiliki total 60 orang yang ikut terlibat dalam proses produksi sampai distribusi. Sedangkan mayoritas karyawannya merupakan masyarakat lokal yang terletak di sekitar tempat produksi dan gudang.
Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen untuk menebar kebermanfaatan. Tak sampai disitu, mereka juga membuka diri untuk para penyandang disabilitas yang ingin bekerja dan mandiri.
4. Menggandeng kelompok disabilitas
Brand ini bekerjasama dengan sejumlah yayasan di Bandung untuk membuat program untuk kelompok disabilitas. Mereka membuat kelas menggambar yang nantinya hasil gambarnya akan menjadi desain produk non batik.
Dengan begitu, mereka tetap bisa berkarya dan mandiri, tanpa harus tersandung keterbatasan. Mereka menggambar di atas media air menggunakan teknik bernama suminagashi atau paper marbling.
Mengejutkan, salah satu jaket yang digambar oleh teman istimewa itu pun menjadi produk yang paling laku dan paling banyak terjual. Inilah yang membuat para difabel bisa terus bermimpi dan berkarya serta bermanfaat untuk banyak orang.
5. Semakin berkembang dengan fitur live
Saat ini, menjual produk secara live termasuk cara yang paling efisien karena bisa mendongkrak penjualan. Dengan jadwal live yang teratur, penjualan di fitur ini bisa meningkat hingga 85%, setidaknya itu yang dialami Dama Kara.
Di bulan Maret 2024, penonton live mereka bisa sampai ribuan orang. Fitur interaktif memudahkan para calon pembeli untuk melihat detail dan jenis pakaian yang dipilih.
Karena semakin berkembang, produk Dama Kara sudah sampai ke Malaysia, Singapura, dan Taiwan, lho.
Itu dia fakta menarik tentang salah satu brand fashion lokal asal Bandung yang bisa jadi inspirasi Mama.
Baca juga:
- 7 Inspirasi Batik dari Sri Mulyani, Tampil Modis saat Bekerja
- 10 Inspirasi Outfit Kebaya dan Batik ala Raisa, Menawan!
- Intip! Desainer Amanda Hartanto Pamerkan Batik yang Stylish dan Modern