Cara Hilangkan Garis Kelinci pada Kulit, Ini Kata Dokter Kosmetik
Apakah kamu memiliki "garis kelinci" atau bunny lines?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun kerutan yang muncul di sisi hidung saat kamu mengerutkan hidung, disebut juga "garis kelinci", mungkin memiliki nama yang lucu, namun hal tersebut dapat menjadi suatu kekhawatiran bagi sebagian orang.
Kerutan ini mirip dengan kerutan di sekitar mata dan di antara alis, terbentuk akibat gerakan wajah yang berulang-ulang dan semakin terlihat seiring berjalannya waktu. Meskipun mengatasi kerutan ini sepenuhnya opsional, ada beberapa cara untuk meminimalkan munculnya kerutan-kerutan tersebut.
Berikut, Popmama.com bagikan cara hilangkan "garis kelinci" pada kulit, menurut para ahli. Ada berbagai pilihan pengobatan, jadi nggak perlu khawatir!
1. Apa itu “garis kelinci”
Dokter Carol Eisenstat, seorang dokter bersertifikat, menjelaskan bahwa “garis kelinci” adalah kerutan diagonal atau horizontal yang muncul di samping hidung saat Mama atau Papa mengerutkan hidung. Saat masih muda, kerutan ini mungkin hanya terlihat saat kamu membuat ekspresi tertentu.
Namun seiring bertambahnya usia, kulit kita kehilangan kolagen dan elastin, sehingga garis-garis ini menjadi lebih dalam dan permanen, mirip dengan kerutan dan tanda penuaan lainnya.
2. Penyebab terjadinya “garis kelinci”
“Garis kelinci” yang juga dikenal sebagai bunny lines adalah kerutan yang muncul di sisi hidung akibat gerakan otot berulang, terutama otot nasalis. Dr. Eisenstat, seorang dokter kulit, menjelaskan bahwa tidak semua orang memiliki “garis kelinci” karena tidak semua orang mengerutkan hidung dengan cara yang sama.
Nah, menurut Dr. Usha Rajagopal, seorang ahli bedah plastik, “garis kelinci” bukan jenis kerutan dinamis yang paling sering muncul. Banyak orang tidak menyadari adanya “garis kelinci” sampai mereka merawat kerutan di bagian lain wajah. Garis ini bisa terlihat lebih jelas setelah kerutan lain dihilangkan, karena menjadi satu-satunya yang tersisa.
Selain faktor gerakan otot, genetika juga berperan dalam pembentukan “garis kelinci”. Dr. Eisenstat menjelaskan bahwa beberapa orang mungkin lebih rentan secara genetik terhadap jenis kerutan ini.
Beliau juga menambahkan bahwa faktor gaya hidup yang memengaruhi kualitas kulit, seperti paparan sinar matahari, merokok, dan kebiasaan perawatan kulit, juga dapat memengaruhi tingkat keparahan garis-garis tersebut.
3. Suntikan neuromodulator jadi cara pertama menghilangkan “garis kelinci”
Para ahli sepakat bahwa suntikan neuromodulator (Botox, Dysport, dll.) adalah pilihan terbaik, untuk mengatasi “garis kelinci”. Dr. Eisensta menyebutkan kalau suntikan akan bekerja dengan cara melemahkan otot nasalis, sehingga mengurangi tampilan garis kelinci".
Otot yang rileks tidak bisa lagi bergerak, sehingga tidak terbentuk garis baru (dan garis yang sudah ada pun terlihat lebih samar). Suntikan ini biasanya dilakukan di kedua sisi hidung dengan dosis kecil, sekitar 2-4 unit (jauh lebih sedikit dibandingkan suntikan di antara alis yang rata-rata membutuhkan 22-24 unit, kata Dr. Rajagopal).
4. Filler bisa jadi pilihan alternatif memerangi “garis kelinci”
Pilihan lain adalah suntikan filler dalam jumlah kecil. Filler akan mengisi garis sehingga tidak terlalu terlihat. Cara ini cocok untuk garis yang sudah dalam dan muncul walaupun wajah tidak berekspresi.
Filler yang tipis dan halus seperti Restylane Refyne dan Juvederm Volbella lebih sesuai untuk area ini, dan hanya dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit. Dr. Rajagopal menambahkan, suntikan filler untuk “garis kelinci” biasanya lebih sering dilakukan sebagai pelengkap jika kamu sudah menjalani prosedur filler di bagian wajah lain.
5. Mencegah “garis kelinci”, ini tips dan langkah sederhana yang bisa kamu lakukan
Meskipun faktor genetik dan ekspresi wajah alami kerap menjadi pemicu garis kelinci, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kemunculannya atau membuatnya semakin jelas. Berikut tips utama dari para ahli:
- Perhatikan gerakan wajah: Dr. Eisenstat mengatakan, berusahalah untuk sadar akan gerakan wajah berulang yang memperburuk “garis kelinci”, misalnya ketika mengerutkan hidung. Kesadaran tersebut dapat membantu mencegah terbentuknya atau semakin parahnya “garis kelinci”. Memang ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, namun kesadaran diri memegang peranan penting.
- Waspada setelah botox: Penting untuk tetap berhati-hati terhadap gerakan wajah setelah suntikan Botox pada area "11 lines" (kerutan di antara alis), sebut Dr. Rajagopa. Jika kamu secara tidak sadar masih berusaha mengerutkan dahi dan melibatkan otot lain (seperti di sekitar hidung) untuk melakukannya, hal ini justru bisa memicu terbentuknya “garis kelinci”.
- Rutin perawatan kulit yang baik: Menjalankan rutinitas perawatan kulit yang baik adalah langkah terbaik secara keseluruhan. Dr. Eisenstat menyarankan untuk menggunakan retinoid untuk meningkatkan produksi kolagen dan memakai sunscreen setiap hari untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV. Meskipun langkah-langkah ini mungkin tidak sepenuhnya mencegah “garis kelinci”, namun perawatan kulit yang bijak dan menyeluruh ini akan membantu meningkatkan kualitas kulit Mama atau Papa secara keseluruhan.
Itu tadi, cara hilangkan "garis kelinci" pada kulit. Jika Mama atau Papa memiliki “garis kelinci” dan sudah pada tahap mengganggu, cara di atas dapat jadi solusinya. Tapi pastikan mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter kulit, ya.
Baca juga:
- 5 Bahan Kandungan pada Skincare yang Ampuh untuk Hilangkan Komedo
- Apakah Kulit Berjerawat boleh Pakai Skincare dengan Niacinamide?
- 5 Cara Merawat Kulit Wajah Tetap Kencang yang Aman dan Mudah