Memahami Perbedaan Asam Laktat dan Asam Salisilat dalam Skincare
Yakin, sudah tahu perbedaan dan kegunaan kedua macam asam ini?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asam laktat dan asam salisilat menjadi dua komponen skincare yang akhir-akhir ini banyak dicari, untuk melakukan perawatan kulit sehari-hari. Apalagi untuk yang memiliki jerawat pada kulit, kedua komponen ini adalah penyelamat hidup!
Dua bahan ini juga memiliki tugas untuk mengeksfoliasi kulit. Tapi, kalau kamu tidak tahu cara memakainya, bisa jadi kulit wajah kamu yang rusak, lho.
Berikut, Popmama.com bagikan memahami perbedaan asam laktat dan asam salisilat dalam perawatan kulit. Yuk, simak bersama!
1. Apa itu asam laktat?
Asam laktat atau yang juga dikenal dengan sebutan lactic acid adalah lpha-hydroxy acid (AHA). Bahan pengelupas lembut yang berasal dari susu, yang merupakan pilihan yang tepat untuk berbagai jenis kulit, bahkan kulit sensitif.
Menurut dokter kulit kosmetik bersertifikat dan ahli bedah, Dendy Engelman, bahan ini membantu menghilangkan sel kulit mati, sehingga kulit kamu menjadi lebih halus dan cerah. Dr. Kristina Collins, dokter kulit bersertifikat ganda, menambahkan bahwa asam laktat juga membantu meningkatkan pergantian sel, yang mengurangi garis-garis halus dan mencerahkan kulit.
Dengan kata lain, bahan ini menghilangkan kulit kusam dan mendorong kulit Mama untuk menyegarkan diri agar tampak berseri. Tapi kamu wajib tahu, penggunaan AHA, termasuk yang satu ini, memerlukan perlindungan dari sinar matahari karena membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV, sebut Dr. Collins.
Ia juga menyarankan agar berhati-hati saat menggabungkan AHA dengan retinol atau turunan vitamin A lainnya, karena dapat semakin meningkatkan sensitivitas kulit.
2. Apa itu asam salisilat?
Nah, kalau bahan yang satu ini dikenal juga sebagai salicylic acid. Superstar untuk kulit berjerawat dan berminyak ini, termasuk dalam kelompok beta-hydroxy acid (BHA), mirip dengan asam laktat dan juga eksfoliator kimia.
Namun, perbedaan utamanya, BHA dapat masuk lebih dalam ke dalam kulit daripada AHA karena larut dalam minyak. "Penyelaman yang lebih dalam ini memungkinkan mereka untuk membersihkan dan mengencangkan pori-pori,” ungkap Dr. Collins.
3. Pilih sesuai tujuan kulit
Kedua bahan ini suka membuat bingung para pengguna skincare yang awam. Mana yang harus dipilih untuk dipakai, atau lebih ampuh yang mana ya? Jawabannya tergantung kondisi kulit dan kulit seperti apa yang ingin kamu miliki.
Kalau kamu memiliki jerawat pada kulit, maka asam salisilatakan tepat untuk digunakan. Menurut Dr. Engelman, asam salisilat merupakan pilihan yang tepat bagi orang dengan kulit berminyak yang berjuang melawan jerawat dan komedo.
Asam salisilat membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat, mengelola minyak berlebih, dan mengatasi jerawat, terutama komedo hitam dan putih.
Nah, kalau kamu ingin merawat kulit agar tidak cepat menua, Dr. Engelman menyarankan, “Bagi mereka yang menginginkan eksfoliator ringan yang menghidrasi, menghaluskan tekstur kulit, dan memiliki manfaat anti-penuaan, asam laktat merupakan pilihan yang tepat untuk rutinitas perawatan kulit mereka."
Asam laktat tepat untuk kondisi kulit tersebut karena efeknya yang lembut, dan biasanya akan cocok untuk digunakan semua jenis kulit. Tak hanya itu, asam laktat juga dapat sekaligus melembapkan wajahmu, lho.
4. Apakah boleh digunakan bersamaan?
Meskipun asam laktat dan asam salisilat dapat menjadi pasangan yang ampuh dalam rutinitas perawatan kulit, terutama kalau kamu ingin hasil yang lebih baik, penggunaan keduanya secara bersamaan memerlukan kehati-hatian. Dr. Collins memperingatkan bahwa menggabungkan kedua asam ini, dapat mengiritasi kulit, jadi sebaiknya gunakan secara bertahap dan beri jeda di antara penggunaan.
Kedua bahan ini, dapat menyebabkan kemerahan sementara, oleh itu penggunaan pada malam hari umumnya direkomendasikan. Namun, untuk kulit berjerawat atau kulit yang berminyak lebih, Dr. Collins menyarankan untuk mempertimbangkan pembersih atau produk mengandung asam salisilat untuk digunakan dua kali sehari.
5. Wajib gunakan sunscreen jika menggunakan asam laktat atau asam salisilat
Mulailah dengan perlahan! Untuk menghindari iritasi. Dr. Engelman menyarankan untuk memasukkan bahan-bahan ini secara bertahap ke dalam rutinitas skincaremu.
Oleskan salah satu macam asam, setelah membersihkan wajah dan sebelum pelembap. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, ia menyarankan untuk menggunakan produk yang lebih lembut atau mengganti asam salisilat dan eksfoliator lain seperti asam glikolat pada hari yang berbeda.
Entah kamu menggunakan asam laktat dan asam salisilat bersamaan atau terpisah, satu hal yang penting, kamu tidak boleh melupakan sunscreen! Komponen dalam kedua asam ini, dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Dr. Engelman juga menyarankan untuk menambahkan pelembap yang menghidrasi dan menenangkan ke dalam rutinitas skincare. Ini membantu menjaga lapisan kulitmu dan mengatasi potensi kekeringan yang disebabkan oleh asam.
Itulah, memahami perbedaan asam laktat dan asam salisilat dalam perawatan kulit. Asam laktat dan asam salisilat memiliki kekuatannya masing-masing. Kamu hanya perlu tahu kapan dan bagaimana menggunakannya.
Baca juga:
- Mengenal Kandungan Salicylic Acid dalam Skincare, Atasi Jerawat Bandel
- Amankah Pakai Salicylic Acid untuk Atasi Jerawat saat Hamil?
- 12 Skincare untuk Kulit Berminyak dan Kusam Produk Lokal