5 Fashion Brand Lokal dari Bandung yang Go Internasional, Ada 3Second
3Second & Greenlight yang melenggang di Paris Fashion Week 2022, boyong banyak artis ternama
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain budayanya, Indonesia memiliki berbagai produk berkualitas di bidang fashion yang sudah go internasional. Para anak muda Indonesia mampu membuat produk lokal yang bersaing dengan produk impor.
Baru-baru ini, Clothing brand asal Bandung, 3Second bersama brand lokal Greenlight mendapat kepercayaan untuk mewakili Indonesia di ajang fashion event bergengsi pada awal Maret 2022 yang diprakarsai oleh Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs). Keduanya sama-sama memperkenalkan nilai-nilai tradisional yang berpadu dengan elemen kontemporer ke dunia internasional.
Menariknya lagi, ia menggandeng Ariel Noah yang juga menjadi brand ambassador Greenlight. Tidak cuma Ariel Noah, sejumlah artis dan content creator Tanah Air, seperti Anya Geraldine, Keanuagl, Reza Arap, Wendy Walters, Adipati Dolken, Canti Tachril dan Tyna Dwijayanti juga memberi dukungan langsung di Paris.
Penasaran ada apa saja brand lokal yang berhasil menembus pasar mancanegara? Langsung saja simak rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai 5 fashion brand lokal dari Bandung yang berhasil go internasional.
Simak berikut ini yuk!
1. 3Second
Menggandeng Ariel Noah sebagai Brand Ambassador, 3Second terkenal dikalangan anak muda Indonesia, terutama anak muda Bandung yang saat ini sudah mendunia.
3Second merupakan produk asli Kota Bandung yang awalnya hanya memproduksi pakaian polosan tanpa merek yang mendistribusikannya ke berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta dan kota lainnya.
3Second merupakan salah satu brand fashion terpopuler di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1997. Biensi merupakan perusahaan yang menaungi brand 3Second, Greenlight, Moutley, Famo, dan FMC Speed Supply. Lima brand tersebut memiliki karakteristik, target market, juga segmentasi yang berbeda-beda.
Dikutip dari beberapa sumber, nama 3Second sendiri dipilih dengan mengandung makna dan filosofi tersendiri. Nama itu mengandung arti bahwa hanya dalam hitungan 3 detik para pengunjung diharapkan dapat tertarik akan produk lokal yang dihasilkan oleh 3 Second.
Sejak pertama dibuka tahun 2002, 3Second memperkenalkan produk best seller-nya yaitu kaos. Produk lokal ini menyediakan berbagai jenis pakaian pria dan wanita dengan kualitas terbaik. Seperti t-shirt, celana, jaket, hoodie, tas, topi, dan lain sebagainya.
Di tahun 2022 ini, nama 3Second sudah mendunia yakni berhasil membawa hasil kolaborasinya dengan Danjyo Hiyoji ke Paris Fashion Week 2022. Koleksi itu berjudul “Heeji” atau dalam Bahasa Sunda berarti satu. Koleksi kolaborasi ini terinspirasi dari Seren Taun.
Seren Taun merupakan upacara tradisi selebrasi panen padi di Jawa Barat. Berbagai elemen khas Jawa Barat seperti topi totopong, alat musik angklung, dan karinding akan menyatu dengan gaya kontemporer anak muda masa kini yang terbuka dan memiliki identitas tersendiri.
2. Greenlight
Selain 3Second, Greenlight juga brand asal Bandung yang juga dijuluki Paris van Java ini berhasil go internasional. Greenlight adalah salah satu merek fashion lokal dibawah naungan Biensi yang berasal dari Bandung.
Kaos Greenlight atau yang biasa disebut sebagai t-shirt hadir untuk pria maupun wanita. Karakteristik dari t-shirt Greenlight sendiri adalah sebagai casual wear yang nyaman bagi anak muda.
Dalam Paris Fashion Week 2022, Greenlight menggandeng Ican Harem di lini koleksi kedua bertema “Traffic Light” yang mengangkat suasana jalanan dan kemacetan masyarakat perkotaan di Indonesia.
Ican dengan jeli menangkap situasi hiruk pikuk kemacetan lalu lintas di jalanan dalam desain fashion kreatif yang unik. Ciri khas masyarakat Indonesia yang kreatif dan selalu bisa melihat peluang dari berbagai kondisi ini juga menjadi cerita di balik nama brand Greenlight yang selain bermakna “lampu hijau” tapi secara filosofi juga jadi semangat brand untuk maju terus.
3. Pot Meets Pop
Pot Meets Pop (PMP) adalah produk denim dari Bandung yang didirikan tahun 2009. Hen-Hen resmi merilis produk pertamanya dengan pop culture yang sedang menjadi trend pada tahun 2009. Pada akhirnya dia memilih ‘Pot Meets Pop’ sebagai representasi perpaduan antara pot culture dan pop culture.
Kualitas PMP tidak kalah dari merek luar seperti Nudie atau Cheap Monday. Berkat kualitas yang terus dijaga, PMP pun banyak dapat orderan dari luar negeri.
Pencapaian PMP tertinggi yaitu saat mereka bisa berangkat ke Long Beach. PMP mampu menyisihkan 121 peserta seleksi Bekraf untuk berangkat ke AS. Pot Meets Pop terpilih menjadi salah satu brand yang akan dikirim mewakili brand fesyen Indonesia untuk mengikuti ajang Agenda Show , Long Beach, California, Amerika Serikat, 28-29 Juni 2018.
Dimana dalam acara tersebut PMP berhasil menarik perhatian dari Urban Outfitters salah satu retailer besar asal Amerika Serikat. Pihak PMP juga sempat bekerjasama dengan Urban Outfitters untuk memasarkan produknya lebih lanjut di Amerika Serikat.
PMP juga sudah berhasil menggarap pasar mancanegara seperti Kuala Lumpur, Singapura, Jepang hingga Amerika Serikat. Selain PMP, ada beberapa merek denim lainnya yang ikutan go internasional loh, seperti Peters Says Denim, Mischief Denim, Akaime, dan Old Blu Co.
4. Sagara Boots
Selain pakaian, sepatu boots dari Sagara juga sempat membawa produknya keluar negeri. Brand yang menawarkan boots itu juga berasal dari Bandung yang mempunyai kualitas sangat tinggi.
Pendiri sekaligus pemilik Sagara Boots, Bagus Satrio mengungkap semakin banyak media asing yang mengekspos kemampuan industri sepatu Indonesia dalam menghasilkan boots yang berkualitas. Produknya pun bisa bersaing dengan produk kelas dunia. Di luar negeri, Sagara Boots diminati karena handmade, custom, dan kualitas kulitnya tinggi.
Ditambah lagi dibuat secara handmade oleh para pengrajin sehingga memiliki harga yang terbilang tinggi, yakni mulai dari Rp1,8 juta. Menariknya lagi, merk ini juga mengekspor sepatunya ke negara-negara lain, seperti Jepang, Prancis, dan Italia.
Dilansir dari beberapa sumber, dalam sebulan, Sagara hanya bisa menghasilkan 40-60 pasang sepatu. Tim Sagara pun menerapkan sistem daftar tunggu atau waiting list sampai empat bulan lantaran tenaga kerja yang terbatas dan pesanan yang semakin membludak.
5. Matoa
Brand Indonesia yang berhasil go internasional selanjutnya yaitu Matoa. Brand asal Bandung itu menawarkan jam tangan yang berbahan dasar kayu yaitu kayu Maple dan Ebony Makassar.
Dengan mengusung konsep urban, simplicity, nature, Matoa menjadi produk yang ramah lingkungan dan juga stylish. Matoa juga menggunakan nama yang "Indonesia banget" untuk jenis-jenis jamnya seperti Flores, Sumba, Gili, Rote, Mayo dan Jalak.
Dikutip dari beberapa sumber, dengan 3 tahap strategi promosi di Google Ads, iklan Matoa kini menerima hampir 15,5 juta impression dan lebih dari 40.000 klik per bulan. Hampir sepertiga dari klik tersebut menghasilkan konversi penjualan online.
Secara keseluruhan, strategi dengan 3 tahap yang diterapkan oleh Taufik berhasil mendorong 160% kenaikan penjualan di tahun 2016, yang mana 70%-nya berasal langsung dari iklan. Saat ini, 90% dari pesanan yang diterima berasal dari kunjungan situs dari pengguna di seluruh Indonesia. Matoa saat ini sudah merambah negara China, Singapura, Malaysia dan beberapa negara di Eropa.
Nah, itu dia 5 fashion brand lokal dari Bandung yang berhasil go internasional yang telah Popmama.com rangkum.
Perjuangan dari kesuksesan masing-masing brand lokal asal Bandung tersebut sangat keren dan patut untuk diapresiasi ya!
Baca juga:
- 8 Brand Lokal yang Turut Ikut Dalam Paris Fashion Week 2022
- 8 Rekomendasi Tas dari Brand Lokal yang Jadi Tren di Tahun 2022
- Felicya Angelista Siap Kenalkan Brand Lokal di Paris Fashion Week 2022