Makna Serta Gaya Makeup dan Baju Pengantin Perempuan Adat Palembang
Baju pengantin Khas Palembang memiliki makna yang sangat dalam
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serangkaian tradisi yang dilakukan dalam sebuah pernikahan tentunya memiliki makna filosofinya tersendiri.
Selain terlihat anggun dan menawan, pakaian yang biasanya digunakan juga memiliki makna yang mendalam.
Seperti tradisi pernikahan dengan adat Palembang yang memiliki berbagai macam aksesoris dengan maknanya masing-masing.
Untuk mengetahui makna dibalik pakaian adat yang dikenakan oleh pengantin perempuan dari Palembang, yuk simak penjelasan dari Popmama.com berikut ini!
1. Riasan makeup yang bold
Untuk pengantin wanita, biasanya gaya makeup yang digunakan adalah bold.
Hal ini dilakukan untuk mengimbangi pakaian adat yang memiliki warna tajam seperti merah dan emas.
Biasanya bagian mata akan dibuat lebih tegas dengan eye liner yang tebal dengan eye lash yang panjang dan tebal. Alis dibuat menukik ke atas dengan menggunakan lipstick berwarna merah atau magenta.
2. Baju adat bernama Aesan
Baju adat bernama Aesan yang dikenakan oleh pengantin Palembang biasanya di dominasi dengan warna merah dan emas.
Untuk baju adat Palembang ini memiliki 2 jenis, yaitu Aesan Gede dan Aesan Paksangko yang mana keduanya melambangkan kebesaran dan keagungan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, warna pada baju adat Palembang mulai beragam seperti warna silver dan biru.
3. Terate yang berarti kemegahan dan kesucian
Aksesoris yang berada pada baju adat pengantin Palembang ada Terate, yang merupakan hiasan berwarna emas yang menutupi bagian pundak hingga dada dengan bunga melati berwarna emas.
Hiasan yang ada di bagian pinggirnya berarti kemegahan da kesucian. Dan bentuK-bentuk lain seperti pekatu bintang, lempengan emas berbentuk biji mentimun dan rantai yang kecil.
4. Mahkota yang melambangkan kelembutan seorang perempuan
Dilansir dari artikel Popmama.com dengan judul 7 Makna Mahkota Pengantin Indonesia dari Berbagai Daerah, salah satunya adalah mahkota pengantin dari adat Palembang.
Bernama Karsuhun, mahkota pengantin yang memiliki berat hingga tiga kilogram ini melambangkan keagungan Raja Sriwijaya pada masanya dan juga menyiratkan sifat keibuan dan kelembutan dari pengantin perempuan.
5. Kebo munggah yang berbentuk lempengan susun tiga
Kebo Munggah atau Kalung Tapak Jajo adalah aksesoris lainnya yang ada pada baju adat pengantin Palembang. Baik pengantin laki-laki atau pengantin perempuan akan mengenakan kalung yang memiliki bentuk lempengan bersusun tiga.
Biasanya kalung ini terbuat dari emas asli 24 karat dengan makna filosofi berupa kesuburan dan dianggap sebagai penolakan terhadap hal-hal yang jahat.
6. Gelang palak ulo yang berbentuk seperti ular bersisik
Dalam adat Palembang sendiri, terdapat berbagai macam gelang yang akan digunakan seperti gelang sempuru, gelang kecak, gelang kanu, dan juga gelang palak ulo.
Biasanya pengantin perempuan akan menggunakan gelang palak ulo pada bagian lengan yang memiliki bentuk beruapa ular naga dengan sisik dan berpulir.
Makna dibalik penggunaan gelang ini adalah untuk menggambarkan seorang wanita yang dianggap sebagai permaisuri yang harus diperhatikan.
7. Pending, ikat pinggang yang digunakan kedua pengantin
Ikat pinggan yang digunakan oleh pengantin ini bernama Pending. Digunakan oleh kedua pengantin yang berbentuk lempengan yang terbuat dari emas 20 karat.
Kedua pengantin menggunakan Pending dalam artian bahwa kedua pengantin yaitu pengantin laki-laki dan pengantin perempuan yang siap menjalani kehidupan pernikahan bersama.
Nah, itulah makna filosofi yang tersirat dalam pakaian adat yang digunakan oleh pengantin perempuan. Tentunya penggunaan berbagai macam aksesoris pada pakaian memiliki do’a dan maknanya sendiri bagi pengantin.
Penampilan pengantin Palembang ini terlihat menawan, ya!
Baca juga:
- 7 Makna Mahkota Pengantin Indonesia dari Berbagai Daerah
- Makna Kebaya dan Makeup Pernikahan Adat Sunda Fathia Izzati
- Potret Makeup dan Kebaya Pernikahan Adat Jawa dari Mumuk Gomez