JF3 2024 Digelar pada 18-28 Juli, Banyak Fashion Expert Dunia Terlibat
Diskusi PINTU Incubator melibatkan banyak fashion expert dalam kesempatan kali ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
JF3 2024 yang mengusung tema #20YearsContribution, menandai tonggak sejarah telah berkontribusi nyata selama 20 tahun untuk industri mode Indonesia, baik dari segi inovasi, relasi, dan bisnis.
Menjelang malam pembukaan, JF3 juga mengadakan diskusi mengenai perkembangan mode bersama para orang kompeten di bidang mode yang didatangkan dari berbagai negara yang diadakan di Institute Francais Indonesia, pada Kamis (25/7/2024).
Lalu malam pembukaan JF3 Fashion Festival 2024 berlangsung dengan meriah pada Kamis, 25 Juli 2024, pukul 19:00 di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading.
Bagaimana diskusi hebat ini berlangsung, berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa gagasan hebat dari pada pembicara yang hadir.
JF3 2024 Bukan Hanya Melibatkan Designer Tapi Juga Ahli di Berbagai Hal
Bukan hanya melibatkan desainer dari industri fesyen, namun juga hadir pendiri komunitas fesyen, pemilik merek fesyen, atau pengembang fesyen yang menggunakan AI. Sehingga semua lini bisa saling memberikan masukan dan memperbaharui informasi dari perkembangan mode di dunia.
Banyak masukan dari segi pengelolaan bisnis fesyen, pemasaran atau promosi melalui media sosial, semua diulas secara menarik dalam diskusi ini.
Fashion expert yang terlibat dalam industri fesyen yang ikut hadir dalam diskusi jelanggelaran JF3 antara lain:
1. Vincent, Designer Paris yang biasa dikenal bekerja sama dengan Balmain.
2. Lena Novello – CEO & Creative director di CRUSH SERVICE, Paris.
3. Veronique Marinho – Founder MARINHO Paris.
4. Charlotte Esnou - Cultural Attache at French Embassy in Indonesia.
5. Thresia Mareta - Advisor JF3 and co-inisiator PINTU Incubator.
6. Samudra Hartanto – Pendiri Samudra Hartanto, Paris.
7. Sylvie Pourrat – Direktur Premiere Classe, Paris Trade Show.
Pintu Incubator
PINTU Incubator adalah platform bilateral yang berfungsi untuk mendukung pemberdayaan ekosistem kreatif muda dan UMKM di bisnis fesyen Indonesia dan Prancis. Inisiatif ini menjembatani keberagaman budaya dan keberlanjutan, mendorong kolaborasi antara ekosistem fashion lokal dan global.
PINTU Incubator diinisiasi oleh JF3, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui Institut Français d'Indonésie (IFI). Kemudian kolaborasi ini juga menjadi bukti komitmen bersama untuk membantu bakat mode yang sedang berkembang.
Thresia Mareta, Advisor JF3, mengatakan, "Dunia mode di Indonesia menurut saya jalan di tempat dan itu sudah berlangsung cukup lama. Industri kita ini juga kekurangan jurnalis fesyen yang benar-benar mengerti fesyen, dan juga tidak memiliki fesyen kritik." Padahal ini merupakan komponen yang penting dalam perkembangan dunia fesyen.
Thresia ingin semua bisa terjalin dengan baik, sehingga orang-orang yang berada dalam industry fesyen bisa terus berkembang.
Thresia juga mengatakan, "Dalam 3 tahun terakhir, JF3 telah membuat banyak perubahan, terutama dalam bagaimana presentasi itu dilakukan. Saya melihat kita sangat membutuhkan visi yang baru untuk membawa industri ini keluar dari momok masa lalu yang saya sadari sudah sangat tidak relevan dengan perkembangan masa. Untuk itu kami melakukan perubahan eksekusi secara detail, mulai dari pemilihan lokasi, konsep presentasi, hingga bagaimana ruang itu dibangun untuk mencapai relevansi yang dituju. Hasilnya, dalam 3 tahun terakhir ini, JF3 selalu berbeda dan menampilkan sesuatu yang baru.”
Pentingnya Kolaborasi dan Kolektif untuk Mengembangkan Industri Mode Dunia
Sylvie Pourrat mengatakan, "Setelah Covid-19 berakhir, kehidupan dalam egala aspek berubah dan kalian harus bekerja secara kolektif dan berkolaborasi untuk menghadapi tantangan perkembangan dunia fesyen saat ini. Kamu tidak bisa menemukan solusi sendiri, kamu perlu memiliki workshop di kotamu tau di negaramu, dan ini adalah cara untuk berbagi ilmu atau dan bisa menjadi cara terbaik."
Saat ini Sylvie mengaku, "Itulah cara atau solusi untuk mengembangkan dunia fesyen yang terlintas di pikiran saya untuk saat ini."