TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Kesalahan Pemakaian Skincare dari Dermatolog, Skin Barrier Rusak!

Kesalahan pemakaian skincare yang merusak skin barrier, asal mencampur skincare

Popmama.com/Nurul Khoiriyah

Memakai skincare tentunya ritual rutin untuk merawat kulit. Perlu Mama ingat, saat memakai skincare harus memerhatikan kondisi skin barrier sebagai pertahanan kulit paling luar. 

Sebagai ahli dermatologi, Dr. dr. Fitria Agustina Sp.KK, FINSDV, FAADV mengungkap skin barrier memiliki lima komponen yang harus diperbaiki, antara lain microbial barrier, physical barrierimunological barrier, chemical barrier dan neuro sensori barrier.

"Jadi kalau mau skin barrier bagus, otomatis lima komponen barrier ini harus diperbaiki gitu," ungkap dokter Fitria dalam talkshow Jakarta X Beauty 2023 bersama La Roche Posay pada Sabtu (5/8/2023) di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta. 

Sang dokter juga mengungkap beberapa kesalahan pemakaian skin care yang justru merusak skin barrier. Berikut Popmama.com telah merangkum 5 kesalahan pemakaian skincare dari dermatolog, skin barrier rusak! 

1. Sabun wajah dengan kandungan iritatif

Freepik/wayhomestudio

Sabun wajah bisa dikatakan sebagai skincare pertama untuk membersihkan wajah dari kotoran dan bakteri. Perlu Mama ketahui, kandungan sabun cuci wajah yang terlalu iritatif akan merusak skin barrier, lho!

Kandungan skincare iritatif dapat berupa sabun antiseptik. Tidak semua sabun wajah antiseptik menyebabkan iritiasi, hanya saja bagi beberapa orang dengan kulit sensitif akan mengalaminya.

Meskipun begitu, pada kulit wajah kita terdapat skin microbiome atau mikroorganisme yang hidup di permukaan kulit manusia yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem kulit.

Hilangnya semua skin microbiome akibat pemakaian sabun antiseptik akan menyebabkan ekosistem kulit tidak seimbang. 

"Kalau skincare-nya contoh dari sabunnya sifatnya antiseptik, dia akan mematikan semua kuman kan semua bakteri, jadi akan membuat skin microbiome-nya yang tadinya balance jadi unbalanced. Nah, itu otomatis skin barriernya jadi rusak," ungkap dokter Fitria. 

2. Salah urutan skincare

Freepik

Sudah benarkah Mama memakai urutan skincare? Untuk memiliki skin barrier yang baik, perlunya memakai urutan skincare dengan benar dimulai dari kandungan yang konsistensinya lebih ringan. 

"Kandungan skincare, kita harus selalu pakai mekanisme bahwa konsistensinya lebih ringan, konsistensinya encer, itu pasti akan dipake duluan," tutur dokter Fitria. 

Dokter Fitria menambahkan setelah membersihkan wajah dengan sabun cuci muka, kita diperbolehkan memakai essence, serum atau skincare lainnya yang kandungannya lebih kental. Pastikan Mama tidak terbalik, ya. 

3. Asal campur skincare

Unsplash/CRYSTALWEED

Siapa yang masih suka asal mencampurkan skincare? Mama perlu berhati-hati dalam mencampurkan skincare tanpa melihat kandungannya. 

Jika Mama menggunakan salicylic acid, tidak dianjurkan banyak mencampurkan skincare dengan bahan eksfoliasi. Salicylic acid sendiri merupakan salah satu kandungan skincare untuk eksfoliasi. 

Over-exfoliation akan menyebabkan banyak sel kulit mati yang diangkat, sehingga kulit terasa tipis, merah, dan rentan terhadap kerusakan. Skincare yang seharusnya memperbaiki skin barrier, justru malah merusaknya. 

"Kita menggunakan salicylic acid betul pada kondisi acne tapi pakenya berlebihan terus dikombinasi lagi sama yang mengandung AHA misalnya, tambahin lagi yang ada retinol, over-exfoliate, apa yang terjadi? Skin barrier-nya ngaco," ujar dokter Fitria. 

4. Melewatkan sunscreen

Freepik

Paparan sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini, keriput, hiperpigmentasi, hingga meningkatkan risiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan sunscreen sangat dianjurkan oleh doketr Fitria agar skin barrier tidak rusak. 

Pastikan Mama untuk menggunakan produk sunscreen dengan SPF yang tepat sesuai dengan kebutuhan kulit dan gunakan secara teratur, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

Cuaca Indonesia yang panas, tidak hanya membutuhkan sunscreen sebagai proteksi, Mama juga perlu perlindungan tambahan seperti topi, payung, dan membatasi waktu terpapar sinar matahari secara langsung saat matahari sedang terik-teriknya pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.

5. Tidak mengetahui indikasi kulit

Freepik/8photo

Sebelum memutuskan membeli skincare, pentingnya untuk mengetahui indikasi kulit. Setiap kulit memiliki jenis dan masalahnya masing-masing, sehingga Mama jangan memilih skincare karena termakan iklan saja. 

"Kita harus tau mana yang harus kita pake indikasinya sama kulit aku gimana dan jangan too much, makanya kenapa make a simple step tapi get the better result," tutur dokter Fitria. 

Seperti saran yang dianjurkan oleh dokter Fitria, Mama tidak perlu menggunakan banyak skincare, tetapi buatlah skincare rutin Mama menjadi lebih simpel dan benar dengan hasil yang baik. 

Itu dia informasi seputar 5 kesalahan pemakaian skincare dari dermatolog, skin barrier rusak! Semoga bermanfaat untuk Mama, ya.

Baca juga:

The Latest