7 Efek Polusi Udara Terhadap Kesehatan Kulit Wajah
Efek polusi udara ini bisa buat orang dengan dermatitis atopik lebih parah lho
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di era modern yang padat aktivitas industri dan transportasi, polusi udara sudah menjadi salah satu isu lingkungan yang mendesak. Selain berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia secara keseluruhan, efek polusi udara juga semakin mengarah pada hal yang lebih terperinci misalnya kesehatan kulit wajah.
Kulit adalah lapisan pelindung terluar tubuh yang secara langsung terpapar oleh partikel-partikel polusi, bahan kimia berbahaya, dan radiasi UV yang dapat berdampak negatif pada kesehatannya. Banyak dampak yang ditimbulkan polusi terhadap kesehatan kulit
Beberapa diantaranya yakni penuaan dini, masalah kulit, iritasi, dan berbagai aspek lainnya. Dengan memahami secara lebih mendalam bagaimana polusi udara mempengaruhi kulit wajah, kita dapat menyusun langkah-langkah perlindungan dan perawatan yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
Berikut Popmama.com rangkum efek polusi udara terhadap kesehatan kulit wajah!
1. Penuaan dini
Paparan polusi udara bisa menyebabkan kerusakan oksidatif pada kulit sehingga mempercepat penuaan dini. Partikel polusi seperti PM2.5 (partikel kecil dengan diameter kurang dari 2.5 mikrometer) bisa menembus kulit dan merusak kolagen serta elastin pada kulit.
Fungsi kolagen dan elastin ini penting untuk menjaga kekenyalan dan kelembutan kulit. Kulit yang terpapar udara kotor berpolusi terus-menerus dapat mengakibatkan munculnya garis-garis halus, keriput, dan kulit kusam lebih cepat.
2. Kulit kusam dan tidak sehat
Partikel-partikel polusi, zat kimia beracun, dan gas-gas berbahaya dalam udara dapat mengganggu proses regenerasi sel kulit. Ini akan menghambat sirkulasi darah.
Akibatnya, kulit dapat terlihat kusam, lelah, dan tidak sehat. Jika tidak diimbangi dengan hidup sehat, kondisi kulit akan semakin memburuk seiring waktu. Faktor yang merusak kulit salah satunya adalah polusi udara ini!
3. Jerawat dan masalah kulit lainnya
Paparan polusi juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang berpotensi memicu jerawat dan masalah kulit lainnya. Partikel polusi dapat menyumbat pori-pori kulit, memicu produksi minyak berlebih, dan menyebabkan bakteri berkembang biak.
Semua itu dapat berkontribusi pada timbulnya jerawat. Terutama untuk orang yang sudah terlahir dengan kondisi kulit wajah sensitif. Tentunya butuh perawatan khusus agar masalah ini tidak terjadi.
4. Iritasi Kulit
Zat-zat kimia berbahaya dalam polusi udara seperti nitrogen dioksida dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyaman.
Dikutip dari jurnal National Library of Medicine (NIH) berjudul The Impact of Airborne Pollution on Skin dari penelitian tahun 2019 menyebut salah satu dampak polutan bisa mengaktifkan metabolisme sel dan proses inflamasi.
Orang yang paling terdampak dari banyaknya polusi udara ini adalah dengan gangguan dermatitis atopik. Kontak langsung dengan polutan bisa membuatnya lebih parah.
5. Hipopigmentasi dan hiperpigmentasi
Paparan polusi dapat mempengaruhi produksi melanin dalam kulit. Akibatnya dapat menyebabkan masalah pigmen seperti bintik-bintik gelap atau hiperpigmentasi pada kulit tertentu dan daerah-daerah tertentu lainnya.
Studi di Journal of Investigative Dermatology mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan bintik hitam penuaan sebesar 25 persen pada masyarakat Jerman dan Tiongkok yang sejalan dengan peningkatan polusi.
6. Kulit menjadi lebih sensitif
Polusi udara dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap faktor-faktor lain seperti sinar UV dari matahari. Ini dapat meningkatkan risiko kulit terbakar matahari dan kerusakan lebih lanjut.
Ini salah satu dampak yang signifikan dari paparan jangka panjang terhadap polusi lingkungan. Polusi udara dapat merusak lapisan pelindung alami kulit yang disebut barrier lipid.
Barrier ini berfungsi menjaga kelembaban kulit dan melindungi dari faktor-faktor eksternal. Kerusakan pada barrier kulit dapat menyebabkan dehidrasi, kulit kering, dan peningkatan sensitivitas.
7. Penurunan kesuburan kulit
Polusi udara dapat mengganggu keseimbangan mikrobiom kulit, yaitu sekumpulan mikroorganisme yang hidup di permukaan kulit. Gangguan ini dapat menyebabkan penurunan kesuburan kulit dan berpotensi memperburuk kondisi kulit.
Keseimbangan mikrobiota kulit manusia memainkan peran penting dalam kesehatan kulit. Dalam jurnal yang sama di NIH tersebut menyebutkan adanya interaksi antara mikrobiota kulit dan polutan di udara yang dapat mempengaruhi keseimbangan mikrobiota kulit manusia zaman modern.
Wah, efeknya cukup banyak dan memengaruhi penampilan ya. Oleh karenanya untuk melindungi kulit wajah dari efek polusi harus membersihkan wajah secara teratur, menggunakan tabir surya dengan SPF yang sesuai, dan mengaplikasikan produk-produk perawatan yang mengandung antioksidan dan bahan-bahan yang dapat melindungi kulit.
Itulah tadi efek polusi udara terhadap kesehatan kulit wajah. Yuk, selain jaga kesehatan juga harus menjaga kesehatan kulit wajah nih!
Baca juga:
- Polusi Udara Terus Meningkat, Andrea Dian Tetap Rutin Berolahraga
- Tak Hanya ISPA, Polusi Udara bisa Picu Penyakit dan Stunting
- Selain Terlihat Keruh, Polusi Udara bisa Membahayakan Kesehatan Kulit