Fenomena Street Fashion di Dunia, Harajuku hingga Citayam Fashion Week
Gaya Harajuku di Distrik Shibuya, China ada di Beijing dan Chengdu hingga Citayam Fashion Week
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Heboh dan viral Citayam Fashion Week membuat banyak kalangan di Indonesia menfokuskan ke sana. Ajang anak muda berkumpul di kawasan Statiun Dukus Atas-Sudirman BNI City itu kini begitu ramai.
Tak hanya dikunjungi oleh orang dan anak muda di kota satelit Jakarta, banyak influencer hingga artis papan atas yang bergaya catwalk di sana. Fenomenan Citayam Fashion Week pun akhirnya menuai pro dan kontra karena penyelenggaraannya. Anak muda yang bergaya di sana berkiblat pada street style.
Street style adalah gaya fashion yang tumbuh dari jalanan. Tidak seperti gaya fashion ala desainer yang biasa disebut high fashion, street style meliputi berbagai macam gaya berbusana unik yang disesuaikan dengan karakter penggunanya.
Selain di Indonesia terutama Jakarta, hebohnya fashion street ini juga terjadi di negara lain. Sebut saja di Jepang ada Harajuku Style dan di China pun demikian.
Berikut Popmama.com rangkum fenomena street fashion di dunia, dari Harajuku hingga viral Citayam Fashion Week.
1. Harajuku Street Fashion
Bisa dibilang ini adalah gelaran ekspresi fashion street yang paling terkenal di seluruh dunia. Tak hanya di Jepang dan Asia, gaya Harajuku ini bahkan diminati dan ditiru oleh berbagai macam orang dari belahan bumi berbeda.
Street fashion Harajuku dimulai di Distrik Shibuya, Tokyo, Jepang. Di mana mereka memiliki ciri khas gayanya sendiri sebagai bentuk kreativitas dalam permainan dan perpaduan warna yang mencolok.
Gaya Harajuku pun bisa disebut sebagai perwujudan imajinasi dari sebuah karakter yang menghasilkan gaya busana unik. Sejumlah gaya Harajuku yang terkenal adalah gyaru, cosplay, gadis lolita, gothic, dan visual kei.
Street style Harajuku ini turut mengubah dan mendorong transformasi budaya di kawasan tersebut yang berada di pinggiran kota. Japan National Tourism Organization mencatat pada tahun 2009 banyak artis Hollywood yang terpengaruh dalam gaya tersebut dan influence menyebar luas ke negara-negara di luar Jepang.
2. Berkembang di China dengan China Street Style
Tak hanya di Jepang, bergerak ke China ada fenomena bernama China Fashion Street atau China Street Style. Berbeda dengan Harajuku atau Citayam Fashion Week, China Fashion Street ini menampilkan pejalan kaki dengan gaya busana bak model papan atas di Beijing dan Chengdu.
Mereka menggunakan outfit mulai dari baju, celana, hingga aksesori, dari merek terkenal dan mewah seraya berjalan kaki di kota tersebut. Video China Street Style sempat viral di media sosial terutama TikTok pada tahun 2021 kemarin.
3. Bukan Citayam Fashion Week, Jakarta berawal dari Blok M
Di Indonesia sendiri, meski lebih heboh dan viral Citayam Fashion Week dulu Blok M pernah menjadi pusat nongrong anak muda lho. Keramaian serba ada menjadi daya tariknya mulai dari taman hijau sampai tempat hiburan khusus orang dewasa.
Dikutip dari berbagai sumber, Blok M pernah menjadi salah satu pusat pergaulan anak muda di Jakarta sejak tahun 1980-an. Di mana ditandai dengan munculnya sejumlah pusat perbelanjaan seperti Pasaraya, Pasar Melawai, Blok M Mal, dan Pasar Mayestik.
Berdekatan dengan keberadaan sekolah unggulan seperti SMA 6 dan SMA 70 Jakarta serta Gelanggang Olah Raga Remaja Bulungan membuat Blok M pernah menjadi pusat 'anak gaul' ibu kota.
Tak hanya soal nongkrong, remaja pada zamannya itu juga bertarung gaya siapa paling kece. Terlihat dari film Blok M yang dibintangi oleh Desy Ratnasari dan Paramitha Rusady yang pernah heboh pada zamannya.
4. Terbaru digelar fashion week di jalanan Malang
Viral Citayam Fashion Week dengan segala pro dan kontranya mentransformasi cara orang berpikir soal fashion. Di Malang, ini menginisiasi sejumlah anak muda membuat Kayutangan Street Style.
Ikut membangun gerakan fashion di kota ini, Kayutangan Street Style digagas oleh tiga warga Malang yakni, Rulli Suprayugo, Belinda Ameliyah, dan Reza Wu.
Belinda mengaku ketika diwawancarai media kalau terinspirasi dari Citayam Fashion Week. Hanya saja inisiasi di Malang ini bukan dari anak muda yang nongrkong tetapi dari fashion designer dan stylish.
Ia bersama teman-temannya ingin membentuk suatu budaya baru di Kota Malang yang ramah fashion dengan gerakan Kayutangan Street Style.
5. Merek lokal Bandung inisiasi Braga Fashion Week
Sama halnya dengan di Malang, Kota Kembang Bandung juga punya gelaran fashion street style-nya sendiri. Seperti terlihat di Jalan Braga, Bandung pada Sabtu (23/7/2022) lalu.
Di tengah-tengah ramainya pejalan kaki yang memadati Jalan Braga, ada 8 orang yang menjadi pusat perhatian karena menggelar catwalk bak fashion show. Hari itu tak hanya di trotoar, ada jalan yang dihiasi gerai-gerai berdisplay estetik, zebra cross yang membelah pertigaan Jalan Braga dan Asia Afrika juga jadi catwalk untuk delapan model tersebut.
Dibalik ide yang mirip dengan Citayam Fashion Week ini adalah Weta Tri Herlaini salah satu founder merek fesyen asal Bandung. Ia membuat acara khusus kecil-kecilan yang diberi nama Braga Fashion Week karena terinspirasi dari Citayam Fashion Week.
Perbedaan antara Braga Fashion Week dan Citayam Fashion Week adalah konsep yang diusung. Konsep Braga Fashion Week mengedepankan warna-warna yang bertabrakan dikenakan para modelnya. Ada pesan yang mengartikan setiap warna atau diri manusia adalah unik.
Dengan Braga Fashion Week ini Weta berharap agar gairah dan semangat fesyen di Kota Bandung bisa hidup kembali.
6. Paling viral Citayam Fashion Week
Citayam Fashion Week sudah menyedot perhatian di beberapa minggu terakhir bulan Juli 2022. Kehebohan ini diawali oleh konten-konten singkat di TikTok yang mewawancarai anak-anak muda yang kerap nongkrong di sana.
Mereka datang tanpa ragu berpakaian unik dan berbeda. Awalnya mungkin dinilai 'kampungan', tetapi mereka tetap percaya diri dengan gaya tersebut. Ada 4 remaja yang menjadi pusat perhatian viralnya Citayam Fashion Week yaitu Jeje, Roy, Bonge dan Kurma.
Setelah makin ramai, influencer dan artis papan atas seolah merayakan euforia itu dengan terjun langsung di sana. Publisitas yang makin luas membuat kawasan Stasiun Dukuh Atas-Sudirman BNI City itu padat dan ramai.
Mereka bergaya dengan bebas sesuai karakter masing-masing agar dikenal. Kaus oversized warna hitam dengan celana cargo menjadi item fashion yang sering dilihat.
Inilah yang kemudian menjadi pro dan kontra. Pasalnya, banyak anak-anak di bawah umur yang berkumpul di sana hingga larut malam. Belum lagi masalah sampah dan social distancing yang disorot banyak pihak.
Viralnya Citayam Fashion Week memang membawa perubahan baik secara ekonomi maupun budaya. Namun, jangan kita perlu mengingatkan terutama pada anak-anak di sana untuk tetap menjaga kesehatan, ketertiban, keamanan, dan keselamatan mereka masing-masing.
Agar kehebohan ini tak sekedar menjadi viral karena sensasinya, tetapi perubahan yang membawa dampak positif bagi sekitarnya. Yuk, saling mengingatkan ya!
Baca juga:
- Baim Wong Klarifikasi soal Hak Paten Citayam Fashion Week
- Gaya Ridwan Kamil Catwalk di Citayam Fashion Week
- Gemparkan Citayam Fashion Week, Paula Verhoeven Catwalk Bareng Bonge