Makna Baju Adat Puan Maharani di Sidang Tahunan dan Upacara di Istana
Puan kenakan 'Payas Agung Bali' dan 'Bundo Kanduang', ternyata ada maksud khusus
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puan Maharani mengenakan pakaian adat berbeda saat sidang tahunan di gedung DPR dan upacara bendera 17 Agustus di Istana. Menghadiri sidang tahunan, Ketua DPR RI tersebut mengenakan pakaian adat Bali.
Sementara saat menghadiri upaca 17 Agustus 2021, Puan Maharani mengenakan baju adat dari Suku Minangkabau. Kedua baju adat itu memiliki makna dan filosofis tersendiri bagi Puan.
Apa makna baju adat Puan Maharani di sidang dan upacara di Istana? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Tampil dengan Payas Agung Bali, Puan tidak pakai hasil rancangan desainer
Sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD tahun 2021 diselenggarakan pada Senin (16/8/2021). Beberapa pemangku kebijakan tinggi hadir mengenakan pakaian adat masing-masing daerah.
Ketua DPR RI, Puan Maharani tampil mengenakan Payas Agung Bali hari itu. Dikutip dari berbagai sumber, pakaian adat Bali itu merupakan baju pribadinya. Puan mengaku ia sendiri yang memilih kainnya.
2. Payas Agung Bali jadi simbol bangkit dan bejuang di tengah pandemi
Puan Maharani tak sembarang memilih Payas Agung Bali untuk menghadiri sidang tahunan. Lewat pakaian itu, Puan ingin menyemangati seluruh masyarakat Indonesia secara tidak langsung.
Ia mengenakan Payas Agung Bali sebagai penyemangat bagi masyarakat Bali untuk kembali bangkit. Kemudian, diharapkan agar masyarakat, terutama orang di Bali juga terus berjuang di tengah pandemi.
3. Makna baju adat Payas Agung Bali yang dikenakan Puan Maharani
Payang Agung adalah satu diantara tiga pakaian adat Bali selain Payas Madya dan Payas Alit. Tiap jenisnya memiliki peruntukkan yang berbeda saat penggunaannya.
Baju adat Payas Agung Bali biasanya dikenakan saat acara penting dan upacara keagamaan. Makna baju adat Puan Maharani ini saat sidang tahunan itu sebagai bentuk upaya mengingatkan semua orang agar bergotong-royong membangkitkan pariwisata Bali.
4. Puan Maharani kenakan baju adat Suku Minangkabau saat upacara bendera di Istana
Puan Maharani mengenakan pakaian adat Minangkabau saat bertugas membaca teks proklamasi Kemerdekaan ke-76 RI pada Selasa (17/8/2021) di Istana Negara.
Rupanya, hari itu Puan mengenakan pakaian adat yang berasal dari Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat. Meskipun, sudah dilakukan beberapa modifikasi pada beberapa detailnya.
Pakaian adat Minangkabau yang dipakai Puan yakni baju kuruang basiba, lengkap dengan tingkuluak balenggek bernuansa krem, merah, dan emas.
Rupanya, pakaian adat ini biasa dikenakan oleh anak rajo serta kemenakan penghulu. Biasanya tangkuluak balenggek juga dipakai oleh pengantin perempuan ketika pesta pernikahan.
5. Makna baju adat Minangkabau yang dipakai Puan Maharani
Pada peringatan Hari Proklamasi RI itu Puan Maharani tampak mengenakan pakaian tradisional Bundo Kanduang. Busana Bundo Kanduang bernuansa krem, merah dan emas ini.
Busana adat yang biasa disebut juga dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan busana yang biasa dipakai oleh perempuan Minang di Minangkabau, Sumatera Barat. Dikutip dari berbagai sumber, busana ini biasa dipakai seorang perempuan yang telah dewasa atau yang telah menikah.
Puan juga tampil dengan memakai Tingkuluak Balenggek, penutup kepala yang berasal dari Lintau, Tanah Datar.
Secara keseluruhan, busana Bundo Kanduang ini biasa dipakai pada acara adat seperti pernikahan, pengangkatan datuak, dan lainnya. Makna dari busana ini adalah merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga.
Itulah tadi makna baju adat Puan Maharani di sidang dan upacara di Istana. Bagaimana? Puan Maharani tampak cocokkah dengan dua baju adat ini?
Baca juga:
- Ragam Kostum Paskibra Unik saat Pengibaran Bendera, Ada yang Bercadar!
- 10 Tips Kecantikan Alami dalam Islam, Ada Madu sampai Air Wudhu
- Penampilan Lesti Kejora di Acara Pengajian dengan Rizky Billar, Mewah!