Seorang Ahli Menyebutkan Virus Corona Bisa Menular Lewat Mata
Virus Corona memiliki penyebaran paling besar di Wuhan, Cina
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang spesialis pernapasan RS Universitas Peking, Wang Guangfa, terinfeksi virus Corona atau 2019-nCoV setelah mengunjungi Wuhan pekan lalu. Ia menduga penyebaran virus ini ditularkan melalui mata. Wang mengatakan, ia tidak menggunakan pelindung mata yang memadai pada saat mengunjungi ruang isolasi di Wuhan.
Sebelumnya, Wang Guangfa, pernah mengatakan kepada media bahwa wabah virus Corona dapat dicegah dan dikendalikan.
Atas pernyataannya ini Wang sempat diolok oleh media lain karena mengatakan penyakit itu dapat terkendali namun ternyata ia sendiri jatuh sakit.
Namun Wang bersikeras bahwa penyakit itu masih memiliki mungkinan untuk dikendalikan tetapi butuh langkah dan tindakan yang lebih kuat karena situasi di Wuhan berbeda dengan tempat lain.
1. Wang menceritakan kronologi kejadian saat di Wuhan
Ia mengatakan akan sulit mencari kesimpulan seberapa cepat virus akan menyebar dan bagaimana orang dapat terinfeksi, para ahli masih mencari tahu.
“Sebelum saya kembali ke Beijing, saat mengunjungi beberapa klinik yang menangani virus ini, saya menyadari situasi itu rupanya memburuk," katanya.
Wang juga mengatakan bagaimana ia terinfeksi setelah mengunjungi klinik dan lingkungan isolasi sementara di Wuhan.
"Pada waktu itu kami sangat berhati-hati dan sudah mengenakan masker N95, tetapi kemudian saya menyadari bahwa kami tidak mengenakan kaca mata pelindung.”
Ia mengatakan bahwa setelah ia kembali ke Beijing, mata kirinya mengalami konjungtivitis atau memerah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Selang waktu dua sampai tiga jam kemudian ia mulai mengalami demam dan radang selaput lendir hidung.
Awalnya dia hanya mengira itu gejala flu, karena pasien di Wuhan tidak mengalami konjungtivitas pada mata.
Namun perawatan anti-flu yang telah ia lakukan terbukti tidak membantu demam intermitennya.
Dia akhirnya mengambil tes untuk 2019-nCoV dan hasilnya positif.
Wang mengatakan penjelasan yang paling mungkin adalah virus itu telah memasuki tubuhnya melalui mata.
2. Pencegahan agar virus Corona tidak terus menyebar
Sementara itu Li Lanjuan, anggota panel ahli senior Komisi kesehatan nasional yang mengunjungi Wuhan, melalui BeijingYouthDaily mengatakan bahwa staf medis perlu memakai kacamata pelindung, mengingat mereka memiliki kontak langsung dengan pasien demam.
Sedangkan untuk warga sekitar diimbau untuk memakai masker wajah. Dia juga mengatakan bahwa para peneliti sedang bekerja keras mendapatkan vaksin untuk virus Corona atau 2019-nCoV ini.
3. Penularan Virus Corona
Melansir dari CNet, otoritas kesehatan China mengumumkan, pada hari Sabtu (25/1/2020) terdapat lebih dari 2.000 kasus pneumonia Wuhan dan belasan negara lain, yaitu:
- China: 1.985 kasus terinfeksi 2019-nCoV
- Thailand: 7 terinfeksi 2019-nCoV
- Australia: 4 terinfeksi 2019-nCoV
- Malaysia: 3 terinfeksi 2019-nCoV
- Singapura: 3 terinfeksi 2019-nCoV
- Perancis: 3 terinfeksi 2019-nCoV
- Vietnam: 2 terinfeksi 2019-nCoV
- Jepang: 3 terinfeksi 2019-nCoV
- Korea Selatan: terinfeksi 2019-nCoV
- AS: 2 terinfeksi 2019-nCoV
- Nepal: 1 terinfeksi 2019-nCoV
- Kanada: 1 orang diduga terinfeksi 2019-nCoV
- Taiwan: 3 orang terinfeksi 2019-nCoV
Di beberapa media dari berbagai negara sudah memberitakan bahwa yang terjangkit penyakit ini sebenarnya mencapai puluhan ribu, akan tetapi yang benar-benar positif memang sejumlah yang sesuai dilaporkan di atas.
Baca juga:
- Penting! Ini Cara Membedakan Pilek Biasa, Influenza dan Virus Corona
- Diduga Terjangkit Virus Corona, Pasien RSPI Sulianto Saroso Jalani Tes
- Tak Hanya Penggunaan Masker, Begini Cara Terhindar dari Virus Corona