Waspada, 6 Penyakit yang Rentan Terjadi saat Banjir
Musim hujan ekstrem penyebab banjir kerap mendatangkan penyakit, yuk cegah dan simak berikut ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki tahun 2023, berbagai kota di Seluruh Indonesia mengalami kondisi cuaca yang cukup eskstrem. Sejak awal tahun berbagai bencana alam seperti hujan lebat tidak henti-hentinya menerjang puluhan kota di Indonesia.
Beberapa wilayah di Inodnesia diprediksi akan berpotensi mengalami hujan lebat hingga sedang pada pekan ini, antara lain DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bulukumba, Lampung, dan Banten.
Potensi hujan lebat ini tentu meningkatkan risiko banjir di beberapa daerah, hingga februari lalu sudah ada beberapa daerah di Indonesia yaitu Semarang dan Jakarta yang terdampak banjir akibat diterjang hujan ekstrem dan fakta kondisi penurunan tanah di kedua wilayah tersebut yang memperparah adanya genangan air di berbagai sudut kota, hal ini dijelaskan Pakar Geodesi UGM mengatakan banjir tentu menjadi permasalahan bagi banyak orang.
Tidak hanya menghambat aktivitas. Kondisi banjir juga rawan menjadi awal penyebaran penyakit. Mama harus waspada terhadap 6 penyakit yang rentan menjangkit keluarga saat kondisi Banjir. Berikut Popmama.com rangkumkan, yuk disimak!
1. Demam Berdarah (DBD)
Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa DBD atau Demam Berdarah adalh musuh banyak keluarga jika banjir sudah melanda.
Hal ini karena kondisi banjir yang membuat lingkungan menjadi lembab dengan air yang menggenang dimana-mana merupakan habitat yang paling cocok untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepti penyebab DBD.
Penyakit ini adalah penyakit yang bisa menyerang semua orang tanpa memandang usia. Gejalanya pun tidak main-main biasanya seseorang yang terkena DBD akan mengalami, demam, timbul bintik kemerahan, sakit kepala, hingga nyeri pada otot sendi.
Yuk, Ma di musim banjir seperti ini, Mama harus lebih waspada DBD dan meningkatkan kesiagaan untuk mencegah penyakit demam berdarah, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menguras daerah sekitar rumah dengan air yang menggenang.
2. Leptospirosis
Genangan air pada saat banjir tentu bukan air yang bersih, berbagai kuman dan bakteri ada di dalamnya yang tentu dapat menimbulkan penyakit apabila seseorang tidak waspada.
Salah satu penyakit yang jarang diketahui namun sering menjangkit seseorang saat musim banjir adalah Leptospirosis. Penyakit ini ditimbulkan oleh bakteri Leptospira sp yang menyebar melalui air kencing tikus terinfeksi dan terbawa pada genangan air saat banjir.
Hal ini menjadi gawat, ketika air kencing yang bercampur dengan genangan air tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, bisa melalui kulit yang luka maupun bekas luka yang sudah mengering. Gejala penyakit ini biasanya ditandai dengan sakit kepala, mual dan muntah, mata merah, sakit perut, serta nyeri otot pada beberapa titik tubuh.
3. Tipes
Demam Typhoid atau Tipes juga salah satu musuh yang menakutkan ketika kejadian banjir meningkat.
Hal ini karena Sallmonella Typhi, bakteri penyebab tipes ini sangat rentan menginfeksi manusia khususnya ketika terbawa pada genangan air banjir yang merupakan habitat idealnya.Sering kali gejala penyakit ini justru dianggap sebagai demam biasa.
Yuk, mulai waspada ya Ma, terhadap kebersihan lingkungan sekitar juga pada pilihan makanan keluarga, di musim yang serba tidak menentu seperti ini, ada baiknya mengolah sendiri dan tidak sembarangan membeli makanan menjadi pilihan yang sangat baik untuk menghindarkan keluarga dari risiko terkena penyakit tipes.
4. Influenza
Ketika suatu daerah mengalami banjir, salah satu hal yang mungkin menjadi sebabnya adalah daerah tersebut sebelumnya tengah terdampak cuaca hujan yang cukup ekstrem atau mengalami hujan selama beberapa hari berturut-turut. Hal ini, membuat suhu dan kelembapan di lingkungan sekitar tentu berubah drastis.
Kondisi suhu yang semakin dingin dan lembab sangat rawan membuat imunitas tubuh turun sehingga tubuh mudah sekali untuk tertular berbagai jenis penyakit, salah satu yang paling sering menyerang adalah virus influenza.
Influenza sejatinya merupakan jenis infeksi pernapasan yang serupa dengan Flu atau sering disebut sebagai Pilek, namun kali ini pada kondisi yang lebih serius karena influenza dikenal dengan manifestasinya yang berbahaya yaitu keparahannya bisa meningkat hingga menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia apabila tidak segera ditangani.
Virus ini mudah bertransmisi atau menyebar melalui droplets air liur maupus lendir hidung seseorang yang terinfeksi. Virus ini juga dapat menyebar melalui aktivitas Shakehand atau berjabat tangan dengan orang yang terpapar, atau menyentuh benda-benda yang terkontaminasi.
Oleh karenanya, yuk mulai budayakan kebiasaan mencuci tangan setelah beraktivitas kepada keluarga ya, Ma!
5. Diare
Sudah bukan rahasia umum, bahwa situasi banjir sering kali meningkatkan resiko seseorang terkena diare.
Selain dikarenakan imunitas tubuh yang rentan turun pada musim hujan ekstrem, kondisi banjir sering kali meningkatkan penyebaran bakteri Escherichia Coli penyebab diare akibat terbawa oleh alirannya.
Apabila seseorang tinggal pada lingkungan dengan sanitasi yang kurang bersih, kurang menjaga kebersihan makanan, ditambah jarang mencuci tangan. Maka resiko terkena diare pun akan semakin meningkat. Diare sendiri biasanya ditandai dengan gejala frekuensi buang air besar yang meningkat lebih dari biasanya, disertai dengan tekstur tinja yang encer.
Pengidap diare biasanya akan mengeluhkan perut terasa mulas, sulit menahan keinginan buang air besar, pusing, lemas, elastisitas kulit menurun dan terasa kering akibat mengalami dehidrasi.
6. Penyakit kulit
Penyakit yang rentan terjadi saat kondisi banjir yang terakhir adalah penyakit kulit.
Selama banjir berlangsung, banyak masyarakat yang secara terpaksa harus berjalan melewati genangan air untuk beraktivitas atau menuju ke tempat yang kering atau terhindar dari genangan.
Hal ini sering kali mengakibatkan, permukaan kulit yang terpapar genangan air banjir yang kotor menjadi terkontaminasi bakteri dan jamur.
Kondisi seperti ini tentu memungkinkan sejumlah orang mengalami gangguan pada kulit mereka, mulai dari gatal-gatal, kemerahan, hingga dapat berujung pada kondisi yang lebih serius seperti infeksi.
Oleh karenanya, apabila Mama dan keluarga terdampak banjir, jangan lupa untuk melakukan beberapa langkah preventif di bawah ini, agar Mama dan keluarga terhindar dari risiko terkena penyakit kulit, diantaranya:
- Rutin membersihkan genangan air di sekitar tempat tinggal.
- Mengumpulkan sampah yang terbawa arus air dan buang pada tempatnya.
- Mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer sebelum atau sesudah beraktivitas apapun.
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang boleh diiringi dengan penambahan konsumsi suplemen vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Gunakan air bersih pada saat mandi, memasak makanan, dan minuman.
- Tutup area tubuh yang terdapat luka terbuka dengan perban atau plaster anti air,
- Gunakan alas kaki yang tertutup dengan bahan dasar karet selama beraktivitas di dekat area genangan.
Itulah Penyakit yang Rentan Terjadi Saat Kondisi Banjir yang telah Popmama.com rangkumkan, semoga bisa memotivasi Mama dan keluarga untuk lebih waspada dan meningkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihan diri serta lingkungan ya! Ku
BacaJuga:
- 5 Tips agar Si Kecil Terhindar dari Gigitan Nyamuk dan DBD
- Kasus DBD di Bekasi Lebih dari 1.500 Orang, Ini Pencegahannya
- 7 Urutan Membersihkan Perabotan Rumah yang Terkena Banjir