Kepala BKKBN Ingatkan Bahaya Childfree, Angka Kemiskinan Bisa Tinggi
Banyak faktor yang membuat individu atau pasangan memilih untuk tidak memiliki keturunan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kini istilah childfree sedang terus menjadi buah bibir di media sosial sejak salah satu influencer, penulis, dan YouTuber Gita Savitri, menyebutkan bahwa keputusannya untuk tidak memiliki anak membuat dirinya awet muda. Hal tersebut memantik perhatian masyarakat tanah air, hingga akhirnya menjadi topik hangat di beberapa platform.
Tidak sedikit dan banyak dengan yang pro serta kontra dengan pernyataan Gita Savitri. Namun Kepala Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menanggapi bahwa childfree berpengaruh buruk terhadap negara jika banyak penduduk Indonesia yang tidak ingin memiliki keturunan.
"Seandainya aging populasi ini terjadi, generasi childfree ini menua kemudian tidak ada generasi mudanya, maka berat sekali karena banyak populasi orang tua miskin tetapi tidak ada yang nampung, ini berbahaya," ungkap Hasto.
Informasi menjadi ilmu yang perlu Mama ketahui nih! Berikut ini Popmama.com telah merangkumnya dalam Kepala BKKBN ingatkan bahaya childfree yang bisa meningkatkan angka kemiskinan.
Yuk Ma kita simak penjelasannya!
1. Prinsip childfree akan membahayakan suatu negara
Menurut Hasto, selain childfree akan membahayakan generasi itu sendiri, begitu pula dengan suatu negara.
"Jika suatu negara penduduknya sedikit maka bisa kehabisan tenaga kerja. Jika tenaga kerjanya tidak ada, maka kemajuan suatu negara juga tidak akan terjadi, debit bonus demografi juga tidak akan terjadi," jelas Hasto.
2. Banyak orangtua yang miskin tetapi tidak ada yang membantu
Di negara Jepang sudah banyak aging populasi yang childfree, tetapi mereka sudah memiliki aset dan kemampuan. Namun jika hal tersebut terjadi di Indonesia, maka akan menimbulkan beban ekonomi bahkan ledakan penduduk miskin.
"Childfree ini sangat negatif, penduduk yang tidak tumbuh seimbang ini mengalami satu resesi demografi, kependudukan, krisis, sehingga akan tiba waktunya nanti banyak orangtua yang akhirnya tidak ada anak mudanya," terang Hasto.
"Bukan masalah kesepian tetapi ketika populasi itu banyak orangtua, tetapi generasi mudanya sedikit maka beban ekonomi keluarga itu berat sekali. Banyak orangtua yang miskin tetapi tidak ada yang bantu, itu bahkan bisa terjadi ledakan orang miskin," tambahnya.
3. Faktor-faktor pasangan memilih untuk childfree
Menurut Psikolog dan Mental Health Counselor IDN Media, Hoshael Waluyo Erlan, saat ada pasangan yang memutuskan untuk childfree, tentu bukan hanya sekadar mengikut tren. Namun, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti, ekonomi, alasan pribadi,atau bahkan trauma.
"Ada individu-individu yang masih berjuang dengan trauma yang berakar pada pengalaman pengasuhannya. Banyak hal dapat terjadi dalam proses tumbuh kembang individu, dan hal-hal tersebut dapat berdampak sangat negatif secara jangka panjang pada kesehatan mental individu. Hal ini dapat membuatnya khawatir akan kemampuannya berkomitmen terhadap tugas membesarkan anak, ataupun membuat dirinya memutuskan untuk tidak mempunyai anak sama sekali," jelasnya.
Selain itu, faktor yang lebih krusial berkaitan dengan ekonomi atau finansial. Tidak bisa dipungkiri, ketika kita memutuskan untuk memiliki anak, biaya yang dibutuhkan akan sangat tinggi dalam jangka waktu panjang. Maka dari itu, banyak pasangan atau individu yang mungkin belum siap dengan hal tersebut.
"Faktor ekonomi adalah salah satu faktor yang penting dan krusial, biaya membesarkan anak secara layak luar biasa besar. Jadi sepertinya adalah keputusan yang masuk akal untuk tidak perlu mempunyai anak. Kemudian terjadinya banyak dinamika global yang tidak selalu positif, membuat munculnya kekhawatiran apakah dunia menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk membesarkan seorang anak. Sehingga, keputusan childfree memang memiliki akar penyebabnya," tambahnya.
Nah Ma, itulah penjelasan mengenai Kepala BKKBN ingatkan bahaya childfree, meningkatkan angka kemiskinan. Jadi, bagaimana tanggapan Mama tentang isu ini?
Baca juga:
- Ramai Childfree, Panjang Umur Tanpa Anak? Ini Hasil Risetnya!
- Memutuskan Childfree, Ini Alasan Gita Savitri Tidak Ingin Punya Anak
- Ramai Fenomena Childfree, Maya Septha Punya Pandangan Sendiri