Mengenal Syok Septik, Penyebab, Gejala, serta Pengobatannya
Penyebab, gejala, serta pengobatan penyakit syok septik yang perlu kamu ketahui.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Syok septik adalah kondisi yang terjadi saat kekebalan tubuh bereaksi secara ekstrem terhadap infeksi. Reaksi ini mengakibatkan perubahan drastis pada tubuh, yang bisa berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa seseorang.
Jika seseorang dengan sepsis memiliki tekanan darah rendah, maka tubuhnya mengalami syok septik.
Lebih lanjut, berikut penyebab, gejala, serta pengobatan syok septik yang Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Penyebab syok septik
Sepsis bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri, jamur, atau virus. Infeksi ini bisa dimulai di rumah atau dirawat di rumah sakt pada saat melakukan perawatan penyakit. Sepsis biasanya berasal dari:
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi perut atau sistem pencernaan.
- Infeksi paru-paru seperti pneumonia.
- Infeksi sistem produksi.
Seorang yang berisiko mengembangkan penyakit ini, mulai dari bayi baru lahir, lansia, ibu hamil, dan orang yang sistem kekebalannya lemah karena HIV, autoimun, sirosis hati, penyakit ginjal, dan kanker.
2. Faktor risiko syok septik
Syok septik merupakan kondisi yang terjadi ketika sepsis tidak terdiagnosis atau diobati tepat waktu. Selain itu, faktor-faktor tertentu seperti usia atau penyakit sebelumnya, bisa menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan penyakt ini.
Ada beberapa faktor risiko berikut yang bisa membuat seorang rentan mengalami sepsis dan syok septik:
- Pulih dari operasi atau berada di rumah sakit dalam waktu yang lama.
- Mengidap diabetes.
- Terpapar perangkat medis seperti kateter intravena, kateter urine, atau tabung pernapan yang bisa memasukkan bakteri ke dalam tubuh.
- Minum obat imunosupresan.
3. Gejala syok septik
Syok septik merupakan tahap ketiga dari sepsis. Ada beberapa gejala atau tanda awal sepsis berikut ini:
- Detak jantung cepat.
- Gemetar atau kedinginan.
- Demam atau hipotermia (suhu tubuh rendah).
- Kulit hangat, lembab, atau berkeringat.
- Kebingungan atau disorientasi.
- Hiperventilasi (pernapasan cepat).
- Sesak napas.
Ketika sepsis berubah menjadi syok septik, seseorang kemungkinan juga mengalami beberapa gejalanya. Yakni:
- Tekanan darah yang rendah.
- Pusing.
- Jantung berdebar.
- Pengeluaran urine sedikit atau tidak sama sekali.
- Anggota badan dingin dan pucat.
- Ruam kulit.
4. Komplikasi syok septik
Dilansir dari Idntimes, syok septik mengakibatkan berbagai komplikasi yang bisa membahayakan nyawa seseorang. Kemungkinan komplikasinya yaitu meliputi:
- Gagal ginjal.
- Stroke.
- Gagal hati.
- Gagal jantung.
- Pembekuan darah yang tidak normal.
- Gagal napas.
Selain itu komplkasi lainnya yang dialam tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti:
- Usia.
- Seberapa cepat pengobatan dimulai.
- Penyebab dan asal mula sepsis di dalam tubuh.
- Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
5. Pengobatan syok septik
Syok septik merupakan penyakit yang parah. Orang dengan sepsis dan syok septik membutuhkan rawat inap dan perawatan segera. Penelitian menunjukkan, memunda dalam mengobati sepsis berat dan syok septik bisa meningkatkan risiko kematian.
Untuk pengobatannya, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan bagi orang dengan sepsis dan syok septik:
- Aantibiotik: Pengobatan ini harus dimulai dalam satu jam pertama sesudah didiagnosis. Dokter akan memberikan obat ini langsung melalui pembuluh darah, dan biasanya pengobatan dengan antibiotik spektrum luas, yang bekerja melawan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Sesudah hasil tes terkait jenis bakteri, dokter akan memberikan antibiotik yang lebih spesifik.
- Vasopresor: Obat-obatan ini dibutuhkan untuk mempertahankn teknan darah yng memadai. Dokter akan menggunakan ini jika teknan darah terlalu rendah setelah pasien menerima cairan. Vasopresor bekerja dengan mengencangkan pembuluh darah pasien. Namun, jika tekanan darah terus-menerus turun dengan obat ini, maka situasinya bisa memperihatinkan.
- Kortikosteroid: Pengobatan ini dokter akan memberikan obat antiinflamasi, jika tekanan darah dan detak jantung pasien tidak stabil, bahkan sesudah menerima cairan dan juga vasopresor.
Ada juga beberapa obat tambahan yang bisa menangani kondisi tersebut, salah satunya insulin untuk menstabilkan kadar gula darah serta mencegah pasien mengembangkan hiperglikemia.
Berikut penyebab, gejala, serta pengobatan dari penyakit syok septik. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Baca juga:
- Sepsis Neonatorum pada Bayi: Gejala, Penyebab & Pengobatannya
- Mengenal Penyakit Sepsis yang Dialami Chicco Jerikho, Bisa Ancam Nyawa
- Pendapat Ahli terkait Ganja Medis, Luruskan Kesalahan Persepsi