Tidur yang Berkualitas Berperan Penting bagi Imunitas Tubuh
Kekurangan tidur membuat seseorang lebih mudah terserang flu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur seringkali dianggap sebagai aktivitas yang sepele sehingga banyak orang cenderung mengabaikannya dan tidak tidur dengan teratur. Padahal, tidur termasuk salah satu pendukung kesehatan tubuh seseorang di samping nutrisi dan aktivitas fisik, Ma.
Dengan tidur yang berkualitas, kemampuan tubuh dalam metabolisme dan sistem imun akan lebih baik. Hal ini tentu saja sangat penting guna mendukung performa kerja yang maksimal saat aktivitas sehari-hari. Tidur yang cukup akan membuat seseorang lebih bugar dan fokus.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Banyak dari mereka yang mungkin mengalami gangguan tidur. Padahal, waktu tidur orang dewasa yang dianjurkan, yaitu selama 8-9 jam/harinya.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan mengenai pentingnya tidur yang cukup dan bekualitas, dampak kurang tidur, serta tips untuk mengatasi gangguan tidur.
1. Tidur berperan dalam sistem imunitas
Menurut Praktisi Kesehatan Tidur dan Pendiri AP Snoring & Sleep Disorder Clinic, dr. Andreas Prasadja, RPSGT, tidur yang cukup dan berkualitas memiliki pengaruh dalam sistem imunitas tubuh.
Seseorang yang tidak tidur dengan cukup, akan lebih mudah terserang virus dan mengalami flu. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk akan membuat sistem imunitas tubuh tak cukup kuat untuk menangkal serangan penyakit.
Selain itu, tidur yang berkualitas juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Mulai dari meningkatkan fungsi kognitif atau memori otak, menjaga kesehatan kulit, mengurangi risiko depresi, dan mencegah cedera atau kecelakaan.
2. Dampak yang ditimbulkan jika kurang tidur
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur cukup dan berkualitas. Apalagi sejak awal pandemi Covid-19.
Sebuah survey menyebutkan bahwa sebanyak 70% responden mengalami satu atau lebih tantangan tidur baru, dengan 60% melaporkan bahwa pandemi tersebut secara langsung memengaruhi kemampuan mereka untuk tidur nyenyak.
Survey tersebut dilakukan oleh Royal Phillips pada 13.000 orang dewasa di 13 negara untuk mengetahui sikap, persepsi, dan perilaku seputar tidur.
Kondisi tersebut tentu berpengaruh dalam kesehatan tubuh. Menurut dr. Andreas, ada banyak dampak yang ditimbulkan jika seseorang mengalami kurang tidur, yaitu:
- fungsi sistem imunitas menurun bahkan memburuk,
- memicu tekanan darah tinggi,
- meningkatkan risiko penyakit jantung,
- meningkatkan risiko penyakit diabetes,
- meningkatkan risiko berat badan berlebih atau obesitas,
- meningkatkan risiko depresi dan cemas berlebih (anxiety disorder),
- mengurangi performa kerja tubuh, dan
- kurang tidur menyebabkan sulit fokus sehingga cenderung lambat dalam memproses informasi dan bereaksi.
3. Insomnia menjadi gangguan tidur yang paling umum
Seseorang yang kekurangan tidur kemungkinan mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur sendiri terdiri dari berbagai macam dan yang paling umum terjadi adalah insomnia.
Laporan dari Google Trends yang menyebutkan bahwa kata kunci "Insomnia" dalam pencarian di internet meningkat pesat selama pandemi Covid-19.
Hal ini menjadi bukti bahwa banyak orang yang mengalami insomnia sehingga mereka mencari tahu tentang insomnia secara lebih lanjut.
Insomnia adalah ketidakmampuan seseorang dalam menjaga atau mempertahankan kuantitas dan kualitas tidur yang baik.
Seseorang disebut menderita insomnia jika mengalami gangguan tidur selama 3 malam dalam 1 minggu dan hal tersebut berulang pada jangka waktu 3 bulan lamanya.
Ciri-ciri dari insomnia ditandai dengan adanya kinerja tubuh yang buruk di siang hari, meliputi:
- kurang konsentrasi atau mengalami gangguan fokus,
- mudah lelah dan sering mengantuk,
- performa kerja yang buruk dan masalah perilaku,
- meriang atau tidak enak badan,
- mual dan sakit kepala.
4. Tips mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas
Adapun tips yang bisa diterapkan agar mendapatkan tidur cukup dan berkualitas menurut dr. Andreas dalam acara Press Launch Antangin Good Night pada Rabu (17/03/2021), ialah:
- Jadwalkan waktu tidur yang sesuai dengan irama (ritme sirkadian) tubuh,
- Gunakan kasur tidur yang tepat,
- Atur posisi yang nyaman,
- Suasana yang sejuk dengan lampu redup sehingga lingkungan tidur lebih nyaman,
- Buat ritual sebelum tidur yang menenangkan, misalnya dengan mendengarkan musik atau membaca buku, dan
- Usahakan untuk mengurangi konsumsi kafein.
5. Herbal ternyata dapat perbaiki kualitas tidur
Selain menerapkan beberapa tips di atas, ternyata menggunakan bahan-bahan herbal juga dapat membantu perbaiki kualitas tidur.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. dr. (Cand) Inggrid Tania, M.Si mengatakan, ada beberapa jenis herbal yang berguna untuk mendapatkan tidur berkualitas, di antaranya passion flower, akarvalerian, dan jahe. Berikut penjelasannya:
- passion flower
Passion flower merupakan herbal dari bunga yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tidur. Sebuah studi menyatakan bahwa bunga berwarna ungu ini memiliki sifat menenangkan serta antinyeri sehingga dapat mengatasi ketegangan saraf, spasme otot, dan sakit kepala.
Bunga yang berasal dari Frorida, Amerika Serikat ini juga dapat mengurangi gangguan kecemasan, menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, mampu melemaskan otot, serta mengatasi insomnia.
- akar valerian
Akar valerian merupakan bahan herbal yang tumbuh di wilayah Eropa dan Asia Barat. Tanaman ini mempunyai sifat menenangkan dan sedatif serta antispasmodik sehingga dapat melemaskan otot-otot yang tegang.
Akar valerian juga dapat membantu mengatasi ketegangan saraf, spasme otot, kolik usus, migrain, menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, gangguan kecemasan, hingga insomnia. Jadi, dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tidur.
- jahe
Jahe sudah dikenal sebagai bahan alami yang baik untuk kesehatan tubuh. Herbal yang habitat aslinya terdapat di Asia Tenggara, China, India, dan Kepulauan Pasifik ini mampu melemaskan otot yang tegang, memiliki sifat antinyeri, antiradang, dan antioksidan, mengurangi gas dalam saluran cerna, merangsang pengeluaran keringat, serta mencegah muntah.
Mengonsumsi jahe juga dapat mengatasi gejala masuk angin, seperti meriang, demam, kembung, mual, sakit kepala, pegal linu, ketegangan saraf dan otot, batuk, hingga pilek.
Ketiga bahan herbal tersebut dapat dikonsumsi satuan atau dicampur bersamaan dalam bentuk teh atau minuman yang diseduh. Namun, perhatikan dosisnya secara cermat dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah alergi.
Terdapat pula alternatif lain, berupa Antangin Good Night dalam bentuk tablet yang di dalamnya terdiri dari ketiga herbal dengan takaran aman untuk dikonsumsi sehari-hari.
Itulah beberapa informasi terkait pentingnya tidur dan berkualitas bagi kesehatan. Selain tidur yang cukup, imbangi juga dengan asupan nutrisi bergizi seimbang dan aktivitas fisik atau olahraga rutin, ya.
Baca juga:
- Hati-Hati, Ini 5 Tanda Tidur Mama Kurang Berkualitas
- 5 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai Sering Dialami Banyak Orang
- Kamu Kurang Tidur? Hati-Hati Tubuh Bisa Mengalami Hal Mengerikan Ini