TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Sering Menahan Buang Air Kecil

Hindari kebiasaan ini demi tubuh sehat, Ma

Pixabay/Free-Photos

Akibat berbagai alasan, Mama sering menahan buang air kecil? Hati-hati, Ma. Kebiasaan ini sebenarnya tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Jika Mama merasa ingin buang air kecil, itu tandanya kandung kemih sudah penuh dengan urine dan sudah waktunya untuk dibuang. Nah, saat Mama justru menundanya, ada beberapa hal yang kemudian bisa terjadi.

Apa saja, ya? Yuk simak dulu rangkuman informasi dari Popmama.com berikut ini:

1. Fakta tentang kandung kemih

Pexels/Pixabay

Kandung kemih orang dewasa rata-rata bisa menampung hingga 300-450 ml urine. Dalam sehari, Mama bisa ingin buang air kecil sebanyak 3-4 kali.

Kapasitas ini berbeda-beda pada masing-masing orang. Ada yang jumlahnya kurang dari angka tersebut, tapi ada juga yang justru lebih banyak.

Nah, saat kapasitas kandung kemih sudah penuh, akan muncul keinginan refleks untuk mengeluarkan urine.

Jika yang terjadi kemudian Mama justru sengaja menunda keinginan tersebut, efeknya bisa terjadi pada sistem ekskresi. Mulai dari kandung kemih, ginjal hingga saluran kemih.

 

2. Efek menahan buang air kecil pada tubuh

Pexels/Hafidz Alifuddin

Tidak terlalu masalah jika Mama menahan urine sesekali saja. Namun jika dilakukan terus-menerus atau sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, efeknya bisa menjadi buruk.

Apalagi jika Mama memiliki kandung kemih yang terlalu aktif, kebiasaan menahan buang air kecil bisa mengganggu kondisi kandung kemih.

Kebiasaan menahan buang air kecil bisa meningkatkan risiko untuk mengalami masalah pada sistem ekskresi seperti pembesaran prostat, gangguan pada ginjal, serta retensi urine.

Sementara itu, pada ibu hamil kebiasaan menahan urine bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal atau infeksi. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah infeksi saluran kemih atau ISK.

Jika kondisi ini dialami ibu hamil, efeknya bisa membahayakan kesehatan janin lho, Ma.

3. Kondisi yang terjadi pada kandung kemih saat penuh

Freepik/Rawpixel.com

Saat muncul keinginan untuk buang air kecil, proses ini sebenarnya terjadi secara kompleks dan melibatkan banyak komponen. Mulai dari otot, organ, dan saraf di dalam tubuh Mama.

Ketika kandung kemih sudah setengah penuh, saraf di area tersebut menjadi aktif dan memberikan sinyal pada otak untuk menimbulkan respons ingin buang air kecil.

Otak kemudian memicu respons tersebut dan Mama refleks akan mulai menahan urine sampai kondisi di sekitar sudah memungkinkan untuk buang air kecil.

Ada beberapa hal yang bisa membedakan efek-efek tersebut. Misalnya pada Mama yang sudah pernah melahirkan, kemampuan untuk menahan buang air kecil akan berkurang sebagai efek dari proses persalinan.

Efek-efek tersebut di antaranya melemahnya otot dan stimulasi saraf. Jadi, sering-sering dilatih dengan menggunakan senam Kegel ya, Ma.

4. Komplikasi di balik kebiasaan menahan buang air kecil

Freepik/Onlyyouqj

Saat Mama tidak mengosongkan kandung kemih secara teratur, bakteri akan lebih mungkin untuk masuk dan berkembang biak.

Kondisi inilah yang kemudian bisa memicu berbagai jenis infeksi. Salah satunya yakni infeksi saluran kemih atau ISK.

Selain itu, risiko ISK juga bisa meningkat apabila Mama sering kurang minum air putih. Kondisi ini akan membuat kandung kemih tidak akan cukup penuh untuk mengirim sinyal guna buang air kecil.

Akibatnya, bakteri yang mungkin sudah ada dalam sistem urine menjadi lebih mudah berkembang biak dan berpotensi menyebabkan infeksi.

Gejala ISK yang perlu diperhatikan yakni perih dan ada sensasi terbakar saat buang air kecil, urine berbau tajam, urine terlihat keruh, dan nyeri panggul.

Selain pada kandung kemih, efek sering menahan buang air kecil juga bisa terjadi pada organ ekskresi lain seperti ureter dan ginjal.

Dalam kasus yang jarang terjadi, urine bahkan dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi atau kerusakan pada organ tersebut.

5. Trik untuk mengurangi kebiasaan menahan buang air kecil

Pexels/Burst

Melihat berbagai komplikasi dan masalah yang bisa terjadi pada tubuh saat Mama punya kebiasaan menahan buang air kecil, kenali cara-cara untuk menghindarinya.

Biasakan untuk segera buang air kecil saat sudah mulai muncul sinyal dari otak. Hindari menunggu atau menunda sampai kandung kemih sampai benar-benar terlalu penuh.

Apabila Mama sedang berada dalam perjalanan, biasakan juga untuk buang air kecil saat menemukan toilet. Jangan lupa bawa tisu basah atau kering untuk mencegah infeksi.

Jaga suhu tubuh Mama tetap hangat, ini supaya dorongan untuk buang air kecil tidak menjadi semakin meningkat. Pada dasarnya, suhu dingin membuat sinyal tersebut akan terasa semakin kuat.

Nah, dengan begitu, lebih kenali sinyal-sinyal pada tubuh dan sebisa mungkin hindari kebiasaan sering buang air kecil ya, Ma.

Baca juga:

The Latest