Waspadai Infeksi Saluran Kemih pada Anak, Seperti Apa Gejalanya?
Jika tidak segera diatasi dengan tepat, kondisi ini bisa berbahaya Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Infeksi saluran kemih (ISK) atau urinary tract infection tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa. Faktanya, penyakit infeksi ini juga bisa menyerang anak-anak lho, Ma.
Apabila segera ditangani dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, infeksi saluran kemih bisa disembuhkan dengan cepat. Namun apabila didiamkan dan terlambat diobati, efeknya bisa menimbulkan komplikasi berbahaya.
Di antaranya seperti kerusakan ginjal dan infeksi yang lebih serius, seperti sepsis. Sepsis adalah masalah serius di mana terjadi peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi.
Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk memahami seperti apa gejala dan tanda, penyebab serta cara mencegah infeksi saluran kemih pada anak. Berikut Popmama.com rangkum informasinya:
1. Apa itu infeksi saluran kemih pada anak?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada ginjal dan saluran kemih. Ini menjadi salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak, selain infeksi saluran napas atas dan diare.
Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh, Ma. Sebab faktanya infeksi saluran kemih merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan gagal ginjal pada anak.
Jika kondisi ini sampai terjadi, anak akan memerlukan tindakan cuci darah (dialisis) secara berlanjut dan bahkan transplantasi ginjal.
Saluran kemih terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Masing-masing memiliki peran untuk proses pembuangan urine dari tubuh.
Ginjal menyaring darah dan memproduksi urine, yang kemudian dibawa ke kandung kemih sebagai penampungan sementara oleh ureter. Kemudian setelah kandung kemih mulai penuh, urine akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Infeksi saluran kemih bisa terjadi di mana saja pada seluruh komponen ini, namun paling sering terjadi saluran bagian bawah yakni uretra dan kandung kemih.
2. Penyebab infeksi saluran kemih pada anak
Infeksi saluran kemih biasanya lebih sering terjadi pada anak perempuan, karena uretra anak perempuan lebih pendek. Selain itu, bakteri E. coli yang merupakan penyebab paling sering dari infeksi saluran kemih, berada di anus.
Nah, uretra pada anak perempuan berada lebih dekat dengan anus. Oleh sebab itu, infeksi ini pun lebih rentan dialami oleh anak perempuan. Tetap berhati-hati ya, Ma.
Ya, sebagian besar kasus infeksi saluran kemih pada anak disebabkan oleh bakteri dari sistem pencernaan (dalam hal ini E. coli) yang memasuki uretra. Terutama ketika anak menyeka bagian bawah organ intim dengan arah dari belakang ke depan. Kebiasaan ini bisa membuat bakteri kotor yang ada di anus terbawa ke vagina.
Selain itu, kebiasaan menahan buang air kecil sampai kandung kemih terlalu penuh juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Ini karena tanpa disadari kebiasaan menahan buang air kecil membuat urine sedikit demi sedikit merembes keluar, yang kemudian menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Kebiasaan tidak mengeringkan organ intim setelah buang air kecil juga salah satu penyebab infeksi saluran kemih. Kondisi ini membuat area organ intim menjadi lembap, yang tentunya kondisi ini sangat disukai oleh bakteri dan kuman untuk berkembang.
3. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih pada anak
IDAI menyebutkan bahwa infeksi saluran kemih seringkali menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan dan komplikasi lainnya. Termasuk seperti demam, nyeri pinggang, nyeri saat buang air kecil, serta tekanan darah tinggi.
Gejala khas lainnya adalah ada sensasi terbakar saat buang air kecil. Perhatikan jika anak mengeluhkan hal ini, Ma. Terutama jika anak sampai takut untuk buang air kecil.
Pada sebagian anak, infeksi saluran kemih seringkali tidak menunjukkan gejala klinis dan kondisi ini disebut sebagai infeksi saluran kemih asimtomatik.
Sementara itu, pada bayi baru lahir gejala klinis tidak spesifik sehingga sering tidak terdeteksi, dapat berupa kesulitan minum, tubuhnya tampak kuning, gagal tumbuh, muntah, diare, serta suhu tubuh turun atau meningkat.
Pada bayi usia satu bulan sampai satu tahun, gejala klinis dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, agak cengeng, tampak kuning, kolik, muntah, dan diare.
Selain kuman E. coli, infeksi saluran kemih juga dapat disebabkan oleh infeksi kuman lain, di antaranya seperti Klebsiela, Proteus, Enterokokus, dan Enterobakter.
4. Diagnosis infeksi saluran kemih pada anak
Diagnosis infeksi saluran kemih ditegakkan berdasarkan beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Salah satunya berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
Untuk menentukan adanya infeksi saluran kemih, diperlukan pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan air kemih (urinalisis), biakan air kemih, dan pemeriksaan darah.
Urinalisis dilakukan untuk melihat tanda infeksi seperti adanya leukosit (sel darah putih), reaksi nitrit, dan leukosit esterase. Untuk biakan air kemih, diperlukan pengambilan sampel urine yang sesuai.
Seperti disebutkan sebelumnya, saluran kemih terdiri dari beberapa bagian. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui secara pasti di mana area infeksi sebenarnya. Beda lokasi, beda pula pengobatan dan perawatannya.
Jika perlu, dokter akan meminta anak untuk melakukan pemeriksaan radiologi serta USG, guna memastikan di mana area lokasi infeksi yang lebih detail.
5. Cara mengobati dan mencegah infeksi saluran kemih pada anak
Pengobatan medis awal biasanya dokter akan memberikan resep antibiotik pada anak. Ini juga menjadi langkah pencegahan infeksi berkembang ke ginjal. Jenis antibiotiknya pun akan disesuaikan dengan tingkat infeksi dan usia anak.
Jika sudah diresepkan antibiotik, pastikan anak meminumnya sampai habis dan dalam aturan yang sudah ditentukan oleh dokter ya, Ma. Ini untuk menghindari terjadinya resistensi antibiotik alias bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Pada beberapa kondisi tertentu, infeksi saluran kemih juga bisa sampai memerlukan rawat inap. Misalnya ketika anak berusia di bawah 6 bulan, demam terus meningkat, memiliki risiko infeksi ginjal, mengalami dehidrasi dan sampai muntah terus-menerus.
Jangan lupa untuk memastikan anak minum air putih yang cukup selama pengobatan ya, Ma. Hal ini dapat membantu tubuh membilas sisa-sisa bakteri dan kuman di saluran kemih anak. Dengan begitu, proses penyembuhan pun akan berjalan lebih cepat.
Langkah penting untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih adalah perhatikan cara membersihkan organ intim anak, terutama pada anak perempuan. Pada anak yang sudah bisa membersihkan sendiri, ajarkan untuk melakukannya dari arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya.
Setelah itu, jangan lupa untuk mengeringkannya terlebih dahulu sebelum kembali menggunakan celana dalam. Ketika aktivitas anak sedang banyak, ingatkan juga untuk mengganti celana dalam secara teratur. Memakai celana dalam yang basah akibat keringat juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
Nah, ingatkan selalu si Kecil supaya bisa lebih berhati-hati menjaga kebersihan area organ intimnya ya, Ma.