TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tak Cuma Lansia, Kenali Juga Bahaya Osteoporosis Usia Muda

Saat ini jumlah pengidap osteoporosis usia muda kian bertambah, Ma

Pexels/Maria Lendsey

Osteoporosis atau pengeroposan pada tulang identik dengan penyakit yang dialami oleh orang berusia lanjut alias lansia. Namun nyatanya, saat ini osteoporosis juga banyak dialami oleh mereka yang masih muda, lho.

Ya, osteoporosis saat ini sudah mulai banyak menyerang usia muda, terutama perempuan. Selain karena faktor hormonal, gaya hidup dan pola makan turut memegang peranan penting.

Jangan anggap remeh osteoporosis ya, Ma. Terutama jika terjadi di usia muda. Hal ini lama-kelamaan juga bisa membahayakan kesehatan dan juga aktivitas fisik Mama.

Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap tentang bahaya osteoporosis usia muda yang perlu Mama ketahui:

1. Apa itu osteoporosis?

Pexels/Rawpixel.com

Menurut National Osteoporosis Foundation, osteoporosis adalah penyakit yang terjadi ketika tulang kehilangan kekuatannya alias menjadi keropos. Akibatnya, tulang menjadi lemah, rapuh dan dalam kasus yang parah bisa mudah patah. Sangat berisiko jika melakukan beberapa kegiatan tertentu.

Jika dilihat di bawah mikroskop, tulang sehat akan terlihat berlubang-lubang seperti sarang lebah. Namun ketika osteoporosis menyerang, lubang yang tampak akan terlihat lebih besar.

Ini karena tulang tersebut sudah kehilangan kepadatan atau massa. Saat tulang kehilangan kepadatannya, maka tulang akan menjadi lemah.

Meski terkesan sepele, namun osteoporosis lama-kelamaan juga bisa mengganggu aktivitas harian dan pergerakan sehari-hari. Jika tidak segera diatasi, osteoporosis juga bisa membuat tulang menjadi mudah patah.

Yang membahayakan, osteoporosis kerap disebut sebagai silent disease karena gejalanya sering tidak terlihat dan bahkan tidak terasa. Oleh sebab itu, perlu diketahui secara pasti apa saja tanda dan gejala dari osteoporosis, serta diagnosis dini oleh dokter supaya bisa cepat diatasi.

2. Penyebab osteoporosis usia muda

Pexels/Irina Kostenich

Seperti disebutkan sebelumnya, osteoporosis terjadi ketika tulang kehilangan kepadatannya. Oleh sebab itu, tulang pun akan menjadi keropos dan rapuh. Nah, berikut beberapa penyebab osteoporosis pada usia muda:

  • Kekurangan asupan kalsium

Kalsium merupakan salah satu jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pembentukan tulang. Selain itu, kalsium juga diperlukan untuk memperkuat tulang. Asupan kalsium yang rendah pun kerap membuat risiko osteoporosis menjadi lebih besar

  • Amenoria

Biasanya amenoria terjadi pada perempuan, yakni ketika tidak terjadi haid dalam waktu yang cukup lama. Walaupun terkesan bukan masalah, namun amenoria juga bisa menyebabkan kadar estrogen menurun dan memicu osteoporosis

  • Konsumsi obat tertentu

Hindari sembarangan mengonsumsi obat di usia muda, terutama jika tidak diresepkan oleh dokter. Hal ini bisa berakibat pada risiko osteoposis. Misalnya seperti penggunaan obat kortikosteroid dosis tinggi dan dalam periode waktu lama. Obat kortikosteroid ini biasanya digunakan untuk mengobati asma dan radang sendi

  • Penyebab lain

Selain faktor-faktor tersebut di atas, ada beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami osteoporosis. Di antaranya seperti riwayat keluarga dengan osteoporosis, kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol, serta jarang melakukan aktivitas fisik

3. Tanda dan gejala osteoporosis

Pixabay/NjoyHarmony

Osteoporosis sering dianggap sebagai silent disease alias penyakit yang tidak bergejala. Ini karena tanda dan gejala dari penyakit ini seringkali tidak terlalu bisa dirasakan oleh pengidapnya.

Dengan demikian, diagnosis pun bisa jadi terlambat didapat dan pengobatan seringkali bisa ikut terlambat.

Namun demikian, tetap ada gejala awal dari osteoporosis yang perlu diperhatikan oleh Mama. Misalnya seperti nyeri punggung akibat tulang belakang yang retak.

Selain itu, masalah lain seperti postur yang jadi membungkuk dan nyeri pada otot serta sendi juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Perhatikan juga kondisi kuku Mama, apabila menjadi rapuh dan mudah patah, ini juga bisa menjadi tanda dari osteoporosis.

4. Diagnosis dan pemeriksaan osteoporosis

Pexels/Rawpixel.com

Untuk memastikan apakah Mama benar mengalami osteoporosis atau tidak, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan. Diawali dengan melakukan tanya jawab tentang keluhan, tanda atau gejala yang Mama alami.

Setelah itu, dokter mungkin akan meminta Mama untuk melakukan tes kepadatan tulang atau tes massa tulang. Tes sejenis ini dilakukan untuk melihat apakah ada keretakan tulang dan melihat struktur kepadatan tulang.

Jenis tes yang paling sering dilakukan yakni metode absorptimetri pusat atau tes DXA pusat. Tes ini dilakukan untuk mengukur kepadatan tulang di pinggul dan tulang belakang.

5. Cara mengatasi osteoporosis usia muda

Pexels/Bruce Mars

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh pengidap osteoporosis di usia muda untuk mengobatinya. Cara-cara ini dilakukan demi menyembuhkan osteoporosis sedini mungkin dan mencegah terjadinya komplikasi lanjutan.

Salah satu cara utamanya adalah dengan mematuhi anjuran dokter untuk minum obat. Jenis obat yang biasanya diberikan yakni bifosfonat. Obat ini biasa digunakan untuk meningkatkan kepadatan tulang.

Selain itu, hindari konsumsi alkohol dan merokok selama terapi pengobatan. Menurut National Institute of Health, kebiasaan minum minuman beralkohol dan merokok dapat membuat tulang menjadi lebih mudah rapuh.

Perbanyak juga konsumsi sumber kalsium secara alami seperti dari susu, ikan, brokoli, bayam dan kacang-kacangan.

Itu dia rangkuman tentang bahaya osteoporosis usia muda. Tetap lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk meningkatkan kesehatan tulang dan keseimbangan otot. Tapi jangan lupa untuk berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memilih jenis olahraga yang tepat, ya.

Baca juga:

The Latest