Gaya Hidup Jadi Faktor Utama Tingginya Angka Pengidap Kanker
Gaya hidup buruk dapat sebabkan kanker!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jumlah kasus kanker di Indonesia telah mencapai 369.914 kasus dengan 254.511 kematian menurut data dari Globocan 2020.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya menjadi faktor utama atas tingginya angka pengidap kanker di Indonesia.
Dalam hal ini, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo , Sp PD, KHOM, FINASIM, FACP menjelaskan tentang beberapa faktor tersebut dalam dalam diskusi bertajuk 'Bersama Menutup Kesenjangan Melawan Kanker' yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia dalam memperingati hari ulang tahun ke-47 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Selasa (23/4/2024).
Selengkapnya diPopmama.com!
Alat Deteksi Makin Canggih dan Gaya Hidup Jadi Faktor Kanker
Menurut Prof. Aru, saat ini varian kanker memang sangat berkembang menjadi banyak. Hal ini disebabkan oleh semakin canggihnya alat deteksi kanker. Selain itu, soal faktor penyumbang tingginya angka pengidap kanker di Indonesia, ia menjelaskan bahwa gaya hidup jadi penyebab utama.
“Ditemukan model (kanker) karena dua hal, pertama karena alat-alat deteksinya makin bagus. Kedua memang lingkungan dan gaya hidup kita lebih bagus, lebih bagus untuk kanker,” ungkapnya.
Dulu Penyakit Orang Tua, Sekarang yang Muda Bisa Kena dengan Mudah
Ia juga menjelaskan bahwa sejatinya kanker awalnya merupakan penyakit yang muncul pada orang yang sudah berusia puluhan tahun. Namun, hal tersebut sangat berbeda di masa kini akibat lingkungan dan gaya hidup yang buruk.
“Sehingga tadinya kanker itu adalah sebuah penyakit dimana seseorang yang sudah melalui usia berpuluh-puluh tahun baru muncul kanker setelah dia hidup dengan lingkungan tertentu. Sekarang karena lingkungan lebih jelek, gaya hidup kita lebih ke arah barat jadi lebih cepat kena kankernya,” jelasnya.
Ia memberi contoh dengan kanker usus besar. Dulunya, orang berusia di bawah 40 tahun yang terkena kanker usus hanya 30%, namun saat ini angkanya meningkat mencapai 30%.
“Sebagai contoh, kanker usus besar, dulu hanya yang di bawah 40 tahun hanya 10% sekarang sudah 30%,” tambahnya.
Rokok, Makanan dan Kurang Olahraga
Menurutnya gaya hidup utama yang menyumbang tingginya angka pengidap kanker adalah kebiasaan merokok. Selain itu, munculnya tren fast food juga mempengaruhi keberadaan makanan sehat.
Jarangnya olahraga juga menjadi sebab angka pengidap kanker terus meningkat. Hal ini karena masyarakat saat ini sudah dimanjakan teknologi sehingga kegiatan jalan kaki semakin jarang.
“Kita tau bahwa faktor makanan saja sudah mengambil risiko 30%, rokok 30%, kurang olahraga mengambil tempat juga sebagai risiko. Kita udah nggak pernah olahraga. Jalan kaki dan sebagainya,” ujarnya.
Dengan begitu, ia menyebut bahwa kondisi dunia hari ini merupakan kondisi yang kondusif untuk kanker berkembang.
“Dunia kita sudah dunia yang lebih kondusif untuk kanker,” pungkasnya.
Demikian informasi mengenai gaya hidup yang menjadi faktor utama tingginya angka pengidap kanker. Dengan begitu, menjaga gaya hidup yang sehat dapat menghindari kanker secara signifikan.
Baca juga:
- Peran Indonesia dalam Melawan Kanker Serviks pada Anak
- Cara Mencegah Kanker Sarkoma menurut dr. Boyke
- WHO Memprediksi Kasus Baru Kanker Naik 77 Persen Tahun 2050