Jatuh Bangun Najwa Shihab di Media, Nggak Ada yang Instan
Ini perjalanan Najwa Shihab sampai jadi jurnalis yang sukses!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara tentang media dan jurnalistik maka salah satu sosok yang tak bisa dilewatkan adalah Najwa Shihab. Ternyata, Najwa juga punya cerita panjang tentang perjalanannya sebagai jurnalis wanita yang sukses.
Di dunia jurnalistik, Najwa banyak dikenal masyarakat lewat program ‘Mata Najwa’ yang sering menghadirkan wawancara Najwa dengan berbagai narasumber menarik. Saat ini, Najwa merupakan Founder dari Narasi yang ia dirikan sejak 2017.
Di balik itu, Najwa menceritakan jatuh bangunnya sebagai jurnalis sampai berhasil membangun media sendiri. Cerita ini ia ungkapkan dalam FORTUNE Indonesia Summit (FIS) 2024 yang mengangkat tema Forward Thinking, Acceleration, dan Sustainability Kamis (7/3/2024) di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta.
Simak selengkapnya di Popmama.com!
Mulai dari Reporter, Nggak Ada yang Instan
Najwa menceritakan bahwa ia merintis karir jurnalistiknya dari titik yang paling bawah. Ia menceritakan bahwa ia memulai karir sebagai reporter magang sampai saat ini ia bisa membangun media dan banyak mewawancarai tokoh penting.
"Saya mulai anak magang sebagai reporter membina karier betul-betul dari bawah sampai punya program sendiri. Dari mulai wawancara konferensi pers sampai bisa wawancara orang terpercaya di negeri ini," cerita Najwa.
Ia menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang berlangsung dengan instan.
Ia memberi contoh ketika ia berhasil mengundang ketiga Calon Presiden (Capres) pada kontestasi Pemilu 2024 ke acaranya. Hal itu merupakan hasil dari pengalaman panjangnya sebagai jurnalis.
"Kuncinya di situ, nggak ada yang instan. Itu kenapa tiga calon presiden mau datang ke Mata Najwa. Saya kenal capres dari mereka belum capres sampai mereka jadi capres. Kredibilitas itu bisa dipupuk karena kita konsisten,” ungkap Najwa.
Mau berubah, Sadar Kemajuan
Selain itu, Najwa juga menceritakan kisahnya ketika membangun media sendiri yaitu Narasi. Ia memilih untuk menambah nilai dirinya untuk menjadi seorang pebisnis dalam hal ini pemilik media selain sebagai seorang jurnalis.
"Untuk saya ketika itu, cara saya untuk memastikan independensi adalah dengan punya media sendiri. Karena media itu powerfull toolsl terutama bagi orang yang punya kepentingan politik. Saya memastikan seluruh liputan itu berdasarkan objektivitas," ujar Najwa mengenai alasannya mendirikan Narasi.
Selain itu, Najwa juga mengungkapkan bahwa ia melihat bahwa dunia berubah dengan adanya digitalisasi. Para anak muda yang menjadi sasaran media tidak lagi menggunakan televisi sebagai sumber informasi utama melainkan dari media sosial yang mudah diakses.
"Karena dunia berubah, kalau saya nggak ikut berubah saya ditinggal. Bagaimana teknologi berubah, bagaimana orang tidak lagi nonton televisi tapi lewat digital. Anak muda enggak nonton televisi, liatnya di digital," tambahnya.
Berani Bicara sejak kecil
Dikenal sebagai jurnalis yang sangat peka terhadap beragam isu terkini dengan bakat bicara dan pembawaan topik yang kuat, Najwa ternyata sudah berani untuk berbicara mengenai berbagai isu sejak kecil.
Ia mengaku bahwa keberaniannya untuk berbicara sudah muncul sejak ia duduk di bangku sekolah. Najwa juga menceritakan pengalamannya sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) semasa sekolah.
"Saya memulai saat muda, memupuk keberanian bisa bicara soal isu penting sejak SMP. Saya SMP ketua OSIS dulu, saya SMA juga dapat kesempatan ke Amerika pertukaran pelajar," cerita Najwa.
Pengalaman tersebutlah yang menurutnya memiliki dampak banyak bagi kehidupan Najwa saat ini.
"Itu jadi pelajaran karena saya tinggal di keluarga non-muslim. Keluar negeri tuh dulu sesuatu yang susah dan mahal. Pengalaman itu merubah hidup saya," tutur Najwa.
Stay Humble ke Masyarakat
Walau saat ini namanya sudah sangat akrab di telinga masyarakat, Najwa mengakui bahwa terhadap publik sebagai pribadi, membangun hubungan yang sangat egaliter.
"Orang kalau dateng ke aku bukan buat foto sih tapi untuk nanya tentang mbak Nana besok pilih siapa nih, jadi hubungannya lebih egaliter. Beda dengan hubungan dengan artis," terang Najwa.
Ia juga mengaku bahwa banyak masyarakat yang datang kepadanya untuk mendiskusikan sesuatu. Najwa memperlakukan mereka selayaknya teman. Menurutnya, latar belakangnya sebagai jurnalis mempengaruhi hal ini.
"Dengan aku sebagai wartawan itu lebih egaliter dan jauh lebih ngobrol-ngobrol pertemanan," pungkas Najwa.
Nah, itulah ringkasan penjelasan dari Najwa Shihab dalam FORTUNE Indonesia Summit 2024 yang telah resmi digelar.
Baca juga:
- Najwa Shihab Bicara Keadilan bagi Perempuan dalam Berkarya dan Bekerja
- Pesan Najwa Shihab untuk Perempuan: Siapkan Amunisi untuk Percaya Diri
- 9 Fakta Keluarga Najwa Shihab, Anak dari M Quraish Shihab