Waspada Gejala Post Power Syndrome Dan Cara Mengatasinya
Ketika seseorang gagal move on dari kejayaan karir di masa lalu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama merasa kecewa, bingung, putus asa atau khawatir yang berlebih ketika memutuskan untuk berhenti bekerja? Kalau jawabannya iya, Mama mungkin mengalami post power syndrome.
Post power syndrome adalah suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang diikuti dengan menurunnya harga diri.
Sindrom ini biasanya muncul pasca pensiun, PHK, menurunnya ketenaran seorang artis atau seseorang yang memutuskan berhenti bekerja saat ia tengah berada pada posisi atau jabatan yang cukup penting.
Beberapa ciri kepribadian yang rentan terhadap sindrom ini diantaranya adalah mereka yang sangat bangga pada jabatannya, senang dihormati, senang mengatur orang lain dan selalu menuntut agar keinginan atau perintahnya dituruti.
Sehingga ketika masa kekuasaan itu berakhir, muncullah gejala post power syndrome yang merupakan tanda kurang berhasilnya seseorang dalam menyesuaikan diri dengan kondisi barunya.
Meskipun bukan tergolong penyakit kejiwaan yang serius, post power syndrome perlu segera diatasi. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan masalah kesehatan seperti darah tinggi atau depresi di kemudian hari.
1. Gejala post power syndrome
Gejala post power syndrome terbagi menjadi tiga, yakni gejala fisik, emosi dan perilaku. Secara fisik, penderita post power syndrome ditandai dengan penampilan yang terlihat lebih kuyu dan sering sakit-sakitan.
Sementara gejala emosi ditandai dengan penderita mudah tersinggung, lebih senang menyendiri, pemurung atau sebaliknya lebih cepat marah dan tersinggung jika pendapat atau ucapannya tidak dihargai.
Adapun gejala perilaku yang muncul bisa dilihat dari perubahan perilaku penderita yang cenderung lebih pendiam, pemalu atau sebaliknya malah terus menerus membanggakan kejayaan karirnya di masa lampau.
2. Cara mengatasi post power syndrome
Penderita sindrom ini memerlukan perhatian dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitarnya. Berikut ini adalah upaya yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi post power syndrome.
- Jangan malu untuk mengungkapkan perasaan. Ceritakan segala pikiran serta keluh kesah kamu pada orang terdekat. Dengan begitu, perasaan akan lebih lega dan membuka kemungkinan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
- Alihkan dengan melakukan kegiatan atau hobi yang selama ini tidak sempat dilakukan. Buat agenda kegiatan yang harus dilakukan setiap harinya. Kesibukan akan meredakan gejala post power syndrome.
- Luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau teman-teman. Kondisi hati yang senang dan santai dapat menyingkirkan pikiran-pikiran negatif.
- Banyak berdoa dan mendekatkan diri dengan sang Pencipta. Dengan begitu kamu akan merasa lebih tenang dan cepat move on dari kejayaan di masa lalu.
Baca juga: Stres Jangka Panjang pada Pria Bisa Merusak Produksi Sperma
Baca juga: Cermati 7 Tanda Kalau Anak Sedang Sakit
Baca juga: Jangan Galau, Ini Cara Terbaik Mengatasi Stres karena Infertilitas