TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jadi Food Vlogger, Ini Kronologi Farida Nurhan Keracunan Makanan

Banyak pengalaman dalam dunia kuliner, Farida Nurhan alami keracunan makanan untuk pertama kalinya

Instagram.com/farida.nurhan

Farida Nurhan atau yang dikenal dengan panggilan Omay adalah food vlogger yang kerap berbagi konten makan di Instagram dan Youtubenya. 

Baru-baru ini, youtuber usia 40 tahun tersebut mengabarkan pada jagat maya TikTok, bahwa dirinya keracunan makanan dan mengalami kemerahan pada sekujur tubuh hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, Jakarta Selatan.

"Semua kulitku menjadi super merah, kepala super pusing 7 keliling, badan gemeteran, akhirnya Omay dilarikan ke rumah sakit MMC," tulisnya pada video. 

Lewat unggahan tersebut, banyak warganet yang memberikan doa agar dirinya cepat membaik dan sembuh, juga tak sedikit dari mereka yang saling berbagi pengalaman ketika mengalami keracunan makanan.

Ingin tahu selengkapnya? Simak rangkuman Popmama.com berikut ini tentang kronologi Farida Nurhan keracunan makanan.

Perjalanan Farida Nurhan sebagai Food Vlogger

Instagram.com/farida.nurhan

Farida Nurhan atau yang dikenal dengan sebutan Omay telah menyajikan begitu banyak konten-konten kuliner. Pekerjaan ini ia lakoni dari tahun 2017 dan telah memiliki sebanyak 4.54 juta subscribers pada channel YouTubenya, Farida Nurhan.

Mengawali konten dengan review snack-snack artis, kini namanya semakin dikenal dengan konten kolaborasi bersama public figure lainnya. Bersikap jujur ​​dan terbuka adalah nilai yang ia terapkan pada setiap video.

Bahkan, beberapa konten masakan Farida Nurhan menjadi viral karena kejujurannya dalam mengkritik makanan.
 
Jargon "Awur-Awur Emplok" pun menjadi ciri khas dalam kontennya saat sedang mengulas makanan.

Merintis karier sebagai food vlogger, ternyata Omay pernah dinominasikan dalam kategori Content Creator Kuliner Terfavorit di ajang-ajang Video Content Creator Awards 2021. Tak sampai disitu, berbekal kecintaan dan keahliannya dalam masakan pedas, Farida Nurhan melebarkan sayap dengan memulai bisnis kuliner bernama "Ngemplok by Omay".

Bisnis kuliner ini fokus pada masakan rumahan khas nusantara seperti Tongkol Bombardir, Teri Ranjau, Ceker Stress, Cumi Mercon, yang pastinya memiliki cita rasa gurih dan pedas yang juga merupakan resep khusus dari Farida Nurhan sendiri.

Kronologi Farida Nurhan Keracunan Makanan

Instagram.com/farida.nurhan

Telah menjadi food vlogger selama 5,5 tahun, Farida Nurhan harus mengalami sakit atau keracunan makanan akibat pekerjaan yang ia lakoni. Dalam unggahan TikTok di akun official-nya Farida Nurhan, ia menceritakan keadaan yang dialami sampai harus dirawat inap selama minimal 24 jam di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan.

"Semua kulitku menjadi merah, kepala super pusing 7 keliling, badan gemeteran, akhirnya Omay dilarikan ke rumah sakit. Omay harus nginap di rumah sakit MMC minimal 24 jam, takut terjadi apa-apa dengan pernapasan Omay sembari menunggu hasil observasi."

Dalam video tersebut terlihat sekujur badan dan wajah Omay kemerahan disertai tanda-tanda ruam di kaki. Pada video lain yang ia unggah pun, terdengar suara sengau Omay yang merupakan akibat dari keracunan makanan. Kondisi inilah yang mengharuskan food vlogger tersebut diopname selama 24 jam.

Meski terlihat lemas di atas ranjang rumah sakit, dirinya ingin segera pulang dan langsung bekerja. "Mamaku bandel, udah sakit minta kerja lagi sekarang, sampai dokter bilang gaboleh...gaboleh pulang," ujar Permesta Dhyaz, putri dari Farida Nurhan. 

Menurut pernyataan dokter lewat putrinya, keracunan makanan bisa menyebabkan meninggal apalagi telah menyerang bagian pernapasan. Terlihat berbaring di kamar VIP yang nyaman tak mengurungkan keinginannya untuk segera pulang dan langsung bekerja. Hal itu dikarenakan dirinya masih memiliki beberapa project endorsement yang harus segera dilakukan.

Sembari direkam, Farida Nurhan masih terus mengutarakan keluhannya untuk segera pulang. Sambil memegang baju rumah sakit yang ia kenakan, Omay berkata "Daripada pakai baju-baju kayak gini, mending aku pakai daster di rumah yang sobek-sobek, gapapa!"

Selain itu, dirinya juga menceritakan pengalaman tidak menyenangkan sebagai seorang food vlogger selama 5,5 tahun belakangan. Omay bercerita bahwa sebagai food vlogger, dirinya harus mengalami kenaikan berat badan, keracunan makanan, sampai terkena COVID-19 sepulang dari marathon kuliner di Jawa Tengah dan Surabaya. 

Meskipun dalam video kedua tersebut dirinya sudah tidak mengalami kemerahan, Omay masih harus bersabar untuk diopname agar pulih dari bengkak dan gejala lainnya yang ia alami.

Tipe Makanan yang Harus Dihindari agar Tidak Keracunan

unsplash/Jakub Kapusnak

Food poisoning atau keracunan makanan tak jarang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini terjadi akibat orang-orang tidak menyadari bahwa makanan tersebut punya risiko makanan beracun atau yang terkontaminasi oleh bakteri, parasit, virus, atau racun berbahaya. 

Setelah menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi, mungkin diperlukan waktu berjam-jam atau berhari-hari sampai memunculkan gejala seperti diare atau muntah.

Beberapa makanan dapat menyebabkan keracunan makanan, terutama jika tidak disimpan, disiapkan, atau dimasak dengan tidak benar.

Berikut adalah beberapa makanan yang punya kecenderungan food poisoning atau keracunan makanan, antara lain:

  • Makanan mentah

Berasal dari hewan paling mungkin terkontaminasi, khususnya daging dan unggas mentah atau setengah matang, telur mentah atau setengah matang, susu yang tidak dipasteurisasi (mentah), dan kerang mentah.

  • Nasi

Beras adalah salah satu biji-bijian sereal tertua dan makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia. Namun ternyata, nasi adalah makanan berisiko tinggi dalam hal keracunan makanan. Nasi mentah dapat terkontaminasi dengan spora Bacillus cereus, bakteri yang menghasilkan racun yang menyebabkan keracunan makanan. 

Spora ini dapat hidup dalam kondisi kering. Misalnya, mereka dapat bertahan hidup dalam bungkusan nasi mentah di dapur Anda. Mereka juga bisa bertahan dari proses memasak

  • Telur

Meskipun telur sangat bergizi dan jadi makanan favorit kebanyakan orang, telur juga bisa menjadi sumber keracunan makanan saat dikonsumsi mentah atau kurang matang. Hal ini karena telur dapat membawa bakteri Salmonella, yang dapat mencemari kulit telur dan bagian dalam telur. 

Untuk mengurangi risiko, jangan mengonsumsi telur dengan cangkang yang retak atau kotor. Jika memungkinkan, pilih telur yang dipasteurisasi dalam resep yang membutuhkan telur mentah atau yang dimasak sebentar.

  • Daging deli 

Daging deli termasuk ham, bacon, salami dan hot dog bisa menjadi sumber keracunan makanan. Mereka dapat terkontaminasi dengan bakteri berbahaya termasuk Listeria dan Staphylococcus aureus pada beberapa tahap selama pemrosesan dan pembuatan.

Penting untuk dicatat bahwa semua daging membawa risiko keracunan makanan jika tidak dimasak atau disimpan dengan benar. Hotdog, daging cincang, sosis, dan bacon harus dimasak dengan matang dan harus dikonsumsi segera setelah dimasak.

  • Buah

Blewah adalah buah yang sangat berisiko tinggi karena kulitnya yang kasar dan terjaring, yang memberikan perlindungan bagi Listeria dan bakteri lainnya. Ini membuat sulit untuk menghilangkan bakteri sepenuhnya, bahkan dengan pembersihan.

Berry segar dan beku termasuk raspberry, blackberry, stroberi dan blueberry juga merupakan sumber umum keracunan makanan karena virus dan bakteri berbahaya, terutama virus hepatitis A. 

Penyebab utama kontaminasi berry adalah karena tumbuh di air yang terkontaminasi, praktik kebersihan yang buruk dari pemetik berry dan kontaminasi silang dengan buah yang terinfeksi selama pemrosesan.

Semoga dengan adanya tulisan ini, Mama dapat lebih berhati-hati dalam mengolah dan mengonsumsi makanan untuk diri sendiri juga keluarga.

Itulah tadi kronologi Farida Nurhan keracunan makanan yang bisa jadi pengingat untuk selalu menjaga kebersihan makanan agar Mama dan keluarga tetap sehat. 

Baca Juga:

The Latest