Perundungan Terjadi di Ciwidey, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
Bermain role play membantu anak percaya diri saat hadapi pembully
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini aksi perundungan masih ramai dibicarakan. Pasalnya, kejadian tersebut sering terjadi bahkan di kalangan anak di bawah umur sekalipun.
Hal ini tentunya dapat membawa trauma bagi yang di-bully. Sementara itu, baru-baru ini ada video viral aksi perundungan yang dilakukan anak SMA di Ciwidey.
Selengkapnya dapat Mama simak di Popmama.com untuk apa yang harus dilakukan orang tua saat anak dibully berikut ini.
Korban dan Pelaku Perundungan Merupakan Anak SMA
Video seorang pelajar yang di-bully di Ciwidey, Kabupaten Bandung viral. Hal ini diungkapkan oleh Kasatrekrim Polresta Bandung, Kompol Oliesta Ageng Wicaksana bahwa kejadiannya terjadi pada Jumat (10/2/2023) pukul 14.00 WIB.
Korban dan pelaku perundungan merupakan siswa SMAN 1 Ciwidey. Kejadian ini diketahui terjadi karena pelaku tersinggung oleh postingan korban di media sosialnya.
Sementara itu keluarga korban telah membuat surat pernyataan resmi dan ada permohonan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat si pelaku masih di bawah umur.
Korban perundungan juga tidak bisa melakukan visum karena laporannya tidak didasari oleh keterangan polisi.
Namun menurut keterangan, korban dipukuli di arwa lengan dan dada hingga sempat terjatuh, yang mana belum ada pertanggung jawaban khusus karena tidak dilakukannya visum.
Korban Mendapat Perhatian Khusus
Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Ciwidey, Iwan, mengiyakan adanya kejadian pembullyan tersebut.
Iwan mengatakan bahwa kejadian ini terjadi di luar waktu dan jam sekolah yang permasalahannya bukan dipicu oleh masalah kegiatan belajar mengajar.
Meski begitu, pihak sekolah mengaku sudah melakukan mediasi antara korban dan pelaku beserta para orang tua yang disaksikan langsung oleh pihak kepolisian.
Pihak sekolah juga memberi tindakan secara psikologis bagi korban agar tidak merasakan efek negatif seperti trauma di masa depan.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Dibully
Jika anak mengalami intimidasi, penting bagi orang tua membantu mereka memahami bahwa bullying bukanlah kesalahan mereka.
Penindasan selalu lebih tentang orang yang terlibat dalam perilaku tersebut dan bukan orang yang menjadi sasaran.
Mengajukan pertanyaan dan membuat anak-anak mama berbicara tentang situasi sosial mereka dapat membantu, seperti mencari tahu teman mana yang cocok dengan mereka dan mana yang tidak.
"Orang tua masih perlu mencari tahu apa yang terjadi," kata Lauren Hyman Kaplan, seorang konselor sekolah dan spesialis pendidikan sosial-emosional dan pencegahan bullying.
Dilansir dari parents.com, lakukan latih frasa yang dapat digunakan anak untuk memberi tahu seseorang agar menghentikan perilaku bullying, seperti "Tinggalkan aku sendiri." "Mundur." "Itu tidak baik."
Anak Mama juga bisa mencoba, "Ya, terserah," dan kemudian pergi.
"Kuncinya adalah kembalinya tidak boleh merendahkan karena itu memperparah pelaku bullying," kata Michele Borba, Ed.D., penulis The Big Book of Parenting Solutions.
Selain itu, orang tua dapat bermain peran, di mana orang tua sebagai pelaku bullying, sementara anak melatih respons yang berbeda sampai mereka merasa percaya diri menangani situasi sulit tersebut.
Saat bermain peran, ajari anak untuk berbicara dengan suara yang kuat dan tegas.
Itulah tadi apa yang harus dilakukan orang tua saat anak dibully untuk Mama ketahui.
Baca Juga:
- Pernah Alami Bullying, Ariel Tatum Idap Gangguan Kepribadian BDP
- Eksklusif: Cara dan Cerita Bunga Jelitha Hadapi Cyberbullying di Media Sosial
- Guru Laki-Laki di Spanyol Pakai Rok, Bentuk Dukungan Anti-Bullying