TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

10 Faktor Kenapa Banyak Orang Memilih Childfree

Salah satu faktor childfree juga banyak dipengaruhi trauma masa lalu

Freepik/wayhomestudio

Keputusan untuk tidak memiliki anak, atau dikenal dengan istilah childfree, semakin banyak ditemui di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023, sebanyak 71 ribu perempuan Indonesia berusia 15 hingga 49 tahun memilih untuk tidak memiliki anak. Fenomena ini didorong oleh berbagai alasan, mulai dari kondisi ekonomi hingga filosofi hidup. 

Berikut Popmama.com sudah mengulas 10 faktor kenapa banyak orang memilih childfree! Penasaran gak nih? Yuk, simak informasinya!

1. Tekanan ekonomi yang tinggi

Freepik

Salah satu alasan utama pasangan memilih childfree adalah tingginya biaya untuk membesarkan anak. Menurut data Bank of America, biaya membesarkan satu anak di negara maju seperti Amerika Serikat bisa mencapai USD 310.605 hingga mereka berusia 18 tahun. 

Di Indonesia, meski biayanya lebih rendah, tekanan ekonomi tetap menjadi alasan signifikan, terutama di kalangan masyarakat perkotaan yang menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok dan pendidikan.

Keputusan ini diambil untuk memastikan kestabilan finansial keluarga. Tanpa anak, pasangan merasa lebih leluasa mengelola keuangan mereka, termasuk untuk investasi atau persiapan pensiun.

Tekanan biaya hidup yang semakin meningkat membuat banyak pasangan lebih fokus pada kesejahteraan pribadi dibandingkan menambah anggota keluarga.

2. Keinginan fokus pada karier

Freepik/benzoix

Berdasarkan penelitian dari Pew Research Center di Amerika Serikat, sekitar 44% perempuan dewasa muda memilih childfree agar bisa fokus pada karier mereka.

Hal serupa juga ditemukan di Indonesia, terutama di kalangan profesional muda yang ingin memprioritaskan perkembangan diri.

Memiliki anak sering kali dianggap sebagai hambatan untuk mencapai kesuksesan dalam karier, terutama bagi perempuan.

Tanggung jawab sebagai orang tua yang menuntut waktu dan energi besar membuat banyak orang merasa lebih mudah untuk bekerja tanpa beban tambahan.

3. Trauma masa kecil

Freepik

Keputusan untuk childfree juga banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Menurut laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, trauma seperti kekerasan dalam rumah tangga atau pola asuh yang tidak sehat menjadi salah satu alasan orang dewasa menghindari memiliki anak.

Trauma masa kecil sering kali meninggalkan bekas mendalam, membuat seseorang khawatir akan mengulangi pola yang sama jika menjadi orang tua. Hal ini mendorong mereka memilih childfree sebagai upaya memutus siklus negatif yang dialami sebelumnya.

4. Alasan kesehatan fisik dan mental

Freepik

Gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan menjadi alasan signifikan di balik keputusan untuk tidak memiliki anak.

Kondisi fisik tertentu, seperti penyakit kronis, juga memengaruhi keputusan ini karena dinilai dapat menyulitkan dalam mengasuh anak secara optimal.

Di Indonesia, banyak individu yang memilih childfree karena merasa tanggung jawab sebagai orang tua akan memperburuk kondisi kesehatan mereka. Mereka ingin memastikan bahwa hidup mereka tetap stabil tanpa tekanan tambahan.

5. Filosofi hidup yang berbeda

Freepik/benwhitephotography

Beberapa orang percaya bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari memiliki anak. Individu dengan filosofi hidup minimalis cenderung memilih childfree karena ingin fokus pada pengalaman pribadi, seperti perjalanan atau pengembangan hobi.

Di Indonesia, fenomena serupa mulai muncul, terutama di kalangan masyarakat urban. Hidup tanpa anak memberikan mereka kesempatan untuk menjalani hidup dengan lebih bebas tanpa beban tanggung jawab tambahan.

6. Kesadaran lingkungan

Freepik/rawpixels.com

Keputusan untuk childfree juga sering dikaitkan dengan isu lingkungan. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Research Letters, tidak memiliki anak adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi jejak karbon individu.

Di Indonesia, kampanye peduli lingkungan juga mulai memengaruhi generasi muda untuk mempertimbangkan keputusan ini.

Mereka merasa bahwa membatasi jumlah anggota keluarga adalah kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian bumi.

7. Kurangnya minat terhadap anak-anak

Freepik/master1305

Banyak individu merasa bahwa mereka tidak memiliki koneksi emosional dengan anak-anak.

Sebuah studi dari Journal of Family Psychology menunjukkan bahwa sekitar 30% orang dewasa muda tidak tertarik menjadi orang tua karena merasa tidak mampu menghadapi tanggung jawab besar tersebut.

Di Indonesia, ketidaksukaan terhadap anak-anak sering kali tidak diungkapkan secara langsung karena stigma sosial. Namun, alasan ini tetap menjadi faktor yang signifikan di kalangan generasi muda.

8. Kebebasan pribadi dan gaya hidup

Freepik

Memilih childfree memungkinkan seseorang mempertahankan kebebasan pribadi. Individu yang memilih tidak memiliki anak merasa lebih leluasa menjalani gaya hidup, seperti bepergian atau mengejar passion mereka tanpa gangguan.

Fenomena ini juga mulai terlihat di kota-kota besar Indonesia, di mana generasi muda lebih memilih untuk mengeksplorasi dunia dan menjalani hidup sesuai keinginan mereka.

9. Ketakutan akan kehilangan kualitas hubungan

Freepik/master1305

Beberapa pasangan memilih childfree karena takut memiliki anak dapat mengubah dinamika hubungan mereka.

Menurut laporan dari Harvard Business Review, pasangan yang memilih childfree cenderung memiliki kualitas hubungan yang lebih stabil karena fokus mereka tetap pada satu sama lain.

Di Indonesia, kekhawatiran serupa juga ditemukan, terutama di kalangan pasangan muda.

Mereka merasa bahwa menjaga hubungan romantis lebih penting daripada menghadapi tantangan besar sebagai orang tua.

10. Perubahan nilai sosial dan budaya

Pexels/cottonbro studio

Modernisasi membawa perubahan besar pada nilai-nilai tradisional tentang keluarga. Semakin banyak pasangan muda yang tidak lagi melihat memiliki anak sebagai kewajiban.

Di Indonesia, fenomena ini juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup urban yang lebih individualistis. Kebebasan memilih menjadi poin penting bagi banyak orang dalam mendefinisikan kebahagiaan mereka sendiri.

Itulah informasi mengenai 10 faktor kenapa banyak orang memilih childfree! Pilihan ini perlu dihormati sebagai bagian dari hak seseorang untuk menentukan masa depannya.

Baca juga:

The Latest