Apa Itu Cedera ACL? Ketahui Gejala dan Cara Mengobatinya!
Kasus cedera ACL sering terjadi pada atlet yang melakukan olahraga intens
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cedera ACL (anterior cruciate ligament) adalah salah satu cedera yang paling sering terjadi pada lutut, terutama dalam olahraga yang membutuhkan gerakan cepat dan perubahan arah yang mendadak.
Menurut jurnal Management of Anterior Cruciate Ligament Injuries: Evidence-Based Guideline dari Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons (JAAOS), cedera ACL seringkali memerlukan penanganan medis berupa rehabilitasi atau bahkan operasi rekonstruksi untuk memulihkan fungsi lutut sepenuhnya.
Jadi, apa itu cedera ACL? Berikut Popmama.comsudah merangkum pembahasan mengenai cedera ACL yang mengacu dari jurnal Management of Anterior Cruciate Ligament Injuries: Evidence-Based Guideline, yuk simak!
1. Apa itu cedera ACL?
Cedera ACL terjadi ketika ligamen anterior cruciate di lutut mengalami peregangan atau robekan yang berlebihan. Ligamen ini membantu menjaga keseimbangan lutut saat kita bergerak, berlari, atau melompat.
Ligamen ACL yang terletak di tengah lutut berperan penting dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan tubuh saat bergerak. Ketika ACL mengalami cedera, biasanya terjadi robekan parsial atau total yang membuat lutut kehilangan stabilitasnya, mengakibatkan rasa sakit dan keterbatasan gerakan.
Sebagian besar kasus cedera ACL terjadi selama aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berputar, berhenti mendadak, atau perubahan arah yang cepat.
Kasus cedera ACL sering terjadi pada atlet yang melakukan olahraga intens, di mana lutut sering terkena tekanan berlebih. Gerakan seperti pivoting atau mendarat setelah melompat adalah contoh yang sering menyebabkan cedera ini.
Selain itu ada faktor lain, seperti perbedaan anatomi antara laki-laki dan perempuan sangat berpengaruh. Di mana perempuan cenderung memiliki risiko lebih tinggi karena bentuk dan sudut lutut yang berbeda dari laki-laki.
2. Penyebab cedera ACL
Pemanasan olahraga yang tidak memadai dan penggunaan peralatan yang tidak sesuai juga dapat meningkatkan risiko. Berikut beberapa penyebab utama cedera ACL:
- Gerakan berubah arah secara mendadak. Cedera ACL sering terjadi saat seseorang melakukan perubahan arah mendadak, terutama dalam olahraga yang melibatkan berlari cepat dan memutar tubuh.
- Pendaratan yang tidak sempurna setelah melompat. Saat melompat dan mendarat dengan cara yang salah, lutut bisa menerima beban yang tidak seimbang, memicu robekan pada ACL.
- Benturan langsung pada lutut. Kontak fisik yang keras, seperti dalam olahraga sepak bola atau rugby, dapat menyebabkan robekan pada ACL. Benturan ini sering kali terjadi ketika pemain mengalami tabrakan atau tackle yang melibatkan lutut.
- Berhenti secara tiba-tiba. Ketika seorang atlet berlari dan tiba-tiba berhenti, tekanan berlebih dapat terjadi pada lutut, meningkatkan risiko cedera pada ligamen ACL.
Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera ACL termasuk jenis kelamin, di mana perempuan lebih rentan karena perbedaan struktur lutut, kelemahan ligamen bawaan, serta teknik latihan yang salah.
3. Gejala cedera ACL
Cedera ACL dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah, tergantung pada tingkat kerusakan ligamen. Salah satu tanda yang paling umum adalah terdengarnya bunyi “pop” di lutut saat ligamen robek.
Bunyi ini sering kali disertai dengan rasa sakit yang mendadak dan intens, terutama saat mencoba berjalan atau menekuk lutut. Pembengkakan yang cepat biasanya muncul dalam beberapa jam setelah cedera terjadi.
Gejala lainnya termasuk rasa ketidakstabilan di lutut, di mana hal ini terasa seperti bergeser atau tidak mampu menahan berat badan. Kasus ini sering kali disertai dengan keterbatasan gerakan lutut, rasa hangat di area cedera, dan nyeri yang semakin parah saat berusaha menggunakan lutut.
Dalam beberapa kasus, pasien juga mengalami kesulitan berjalan atau menekuk lutut, yang memerlukan evaluasi medis segera untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
4. Penanganan cedera ACL
Penanganan cedera ACL tergantung pada tingkat kerusakan dan kebutuhan fungsional pasien. Penanganan awal biasanya melibatkan metode R.I.C.E. (Rest, Ice, Compression, Elevation) untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit segera setelah cedera terjadi.
Untuk kasus cedera ringan, rehabilitasi fisik sering kali cukup untuk memulihkan fungsi lutut dengan latihan penguatan otot dan stabilitas. Namun, pada kasus robekan total ACL, operasi rekonstruksi ligamen sering kali diperlukan.
Operasi ini melibatkan penggantian ligamen yang rusak dengan graft, biasanya diambil dari bagian tubuh lain pasien atau dari donor. Setelah operasi, pasien harus menjalani rehabilitasi intensif selama beberapa bulan untuk memulihkan kekuatan lutut dan mencegah cedera berulang.
Proses rehabilitasi ini bisa memakan waktu 6 hingga 9 bulan, tergantung pada tingkat keparahan cedera dan respons tubuh terhadap terapi.
Itu dia pembahasan yang dapat menjawab pertanyaan mengenai apa itu cedera ACL? merupakan cedera lutut yang serius, terutama bagi atlet atau mereka yang aktif secara fisik.
Dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, banyak pasien yang bisa pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. Pencegahan melalui latihan yang tepat, penggunaan teknik gerakan yang benar, serta memperkuat otot-otot inti dan lutut dapat membantu mengurangi risiko cedera ACL di masa depan.
Baca juga:
- Apa Itu Penyakit Disfagia, Benarkah Bikin Susah Menelan?
- Apa Itu Penyakit ALS? Dapat Menyerang Saraf Motorik
- Apa Itu Wetland Virus? Virus Baru di China yang Ditularkan Lewat Kutu