10 Penyebab Benjolan di Selangkangan yang Harus Diwaspadai
Berbagai faktor dapat memicu benjolan ini, mulai dari kondisi ringan hingga yang serius, yuk simak!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Benjolan di area selangkangan sering kali membuat cemas, apalagi bila menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Beragam faktor dapat memicu benjolan ini, dari kondisi ringan seperti kista hingga limfoma.
Memahami kemungkinan penyebabnya sangat penting agar bisa dilakukan langkah penanganan yang tepat.
Berikut Popmama.com merangkum informasi mengenai penyebab benjolan di selangkangan untuk memberi gambaran lebih jelas mengenai kondisi ini dan cara menanganinya.
Kumpulan Penyebab Benjolan di Selangkangan
1. Abses dan gejala yang mengikutinya
Abses adalah benjolan berisi nanah yang terbentuk akibat reaksi tubuh terhadap infeksi bakteri. Kondisi ini membuat area benjolan terasa nyeri, panas, dan kemerahan.
Abses sering kali terjadi di daerah yang rentan, seperti selangkangan, dan timbul karena respons imun yang berusaha melawan infeksi.
Studi dalam Infectious Diseases Journal, menyebutkan bahwa abses yang dibiarkan bisa menyebar dan menimbulkan komplikasi. Umumnya, pengobatan abses memerlukan prosedur drainase nanah atau pemberian antibiotik untuk menghentikan infeksi.
2. Benjolan dari kista
Kista adalah benjolan kecil yang terbentuk di bawah kulit, dan biasanya tidak berbahaya. Menurut Medical News Today, dua jenis kista yang umum di selangkangan adalah kista epidermoid dan kista sebasea.
Kista epidermoid mengandung zat berwarna putih seperti keratin, sementara kista sebasea mengandung cairan minyak berwarna kuning yang dapat terbentuk dalam folikel rambut atau kelenjar minyak yang tersumbat. Kedua jenis kista ini berisiko mengalami infeksi, yang membuatnya tampak kemerahan, bengkak, dan terasa hangat saat disentuh.
National Center for Biotechnology Information menyebutkan bahwa laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami kista epidermoid dibandingkan perempuan.
3. Pembesaran kelenjar getah bening karena infeksi
Kelenjar getah bening berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, dan bisa membesar saat tubuh berusaha melawan infeksi. Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan bisa disebabkan oleh infeksi seperti jamur, saluran kemih, dan infeksi menular seksual, serta kanker.
Pembengkakan kelenjar ini umumnya terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan saat tubuh sedang melawan infeksi. Saat disentuh, pembengkakan sering terasa lembut, dan ini bisa menjadi tanda tubuh sedang berusaha menyingkirkan patogen dari sistem limfatik.
4. Varises dan aneurisma
Pembengkakan pembuluh darah juga bisa menyebabkan benjolan di selangkangan, terutama pada kondisi aneurisma femoralis dan varises.
Aneurisma femoralis adalah pelebaran arteri femoralis akibat kelemahan dinding arteri. Hal ini dapat dirasakan sebagai benjolan yang berdenyut disertai sensasi kesemutan atau mati rasa. Kondisi ini sering kali dialami oleh laki-laki lanjut usia.
Varises adalah kondisi di mana pembuluh darah vena melebar karena tekanan darah yang meningkat, umumnya terjadi pada kaki dan paha.
Pembuluh vena yang membengkak ini bisa menimbulkan benjolan atau nyeri di area tungkai dan kaki, terutama pada ibu hamil atau orang yang sering berdiri lama.
5. Hernia di area perut bawah
Hernia terjadi ketika jaringan atau organ tubuh menonjol melalui titik lemah pada otot perut, menyebabkan benjolan di selangkangan.
Dua jenis hernia yang sering ditemukan di area ini adalah hernia inguinalis dan femoralis. Benjolan hernia biasanya terasa sakit, terutama saat batuk atau mengangkat benda berat.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami hernia inguinalis dibandingkan perempuan.
Kondisi ini sering kali memerlukan tindakan medis karena berisiko menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diatasi.
6. Benjolan akibat aliran darah tersumbat
Saphena varix adalah kondisi di mana pembuluh darah vena saphenous mengalami hambatan aliran darah, sehingga darah menumpuk dan menyebabkan benjolan berwarna kebiruan di selangkangan. Benjolan ini biasanya hilang saat tubuh dalam posisi berbaring.
Saphena varix sering terjadi pada orang dengan riwayat varises, dan bisa menyebabkan nyeri atau tekanan di area selangkangan saat berdiri lama. Dalam beberapa kasus, perawatan varises atau kompresi pada area yang terkena dapat membantu meringankan gejala.
7. Cairan yang menumpuk di sekitar testis
Hidrokel adalah penumpukan cairan di sekitar testis yang menyebabkan skrotum tampak bengkak, dan benjolan ini bisa dirasakan hingga ke selangkangan.
Pada laki-laki dewasa, hidrokel dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sementara pada bayi, hidrokel umumnya tidak menimbulkan gejala.
Menurut Pediatric Urology Journal, hidrokel pada bayi sering kali hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia, namun pada laki-laki dewasa, kondisi ini kadang memerlukan prosedur medis seperti aspirasi atau operasi.
8. Penyakit menular seksual (PMS)
Beberapa penyakit menular seksual (PMS), seperti herpes, gonore, dan sifilis, dapat menyebabkan benjolan di area selangkangan. PMS sering kali disertai gejala lain, seperti nyeri saat buang air kecil, luka atau lepuhan di sekitar genital, dan keluarnya cairan abnormal.
PMS ini membutuhkan pengobatan segera untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Antibiotik atau antivirus sering kali diresepkan untuk mengatasi infeksi ini, tergantung pada jenis infeksi yang diderita.
9. Limfoma
Limfoma adalah kanker yang menyerang kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan pembengkakan di berbagai bagian tubuh, termasuk selangkangan.
Gejala yang menyertainya antara lain benjolan keras tanpa rasa sakit, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan tanpa sebab.
Menurut Cancer Journal for Clinicians, limfoma adalah kanker yang perlu segera diidentifikasi dan ditangani karena berpotensi menyebar dengan cepat. Penanganan limfoma bisa berupa kemoterapi, terapi radiasi, atau transplantasi sumsum tulang.
10. Pertumbuhan bakteri berlebih di vagina
Vaginosis bakteri adalah kondisi yang terjadi saat bakteri di dalam vagina berkembang secara berlebihan, menyebabkan infeksi yang dapat memicu pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
Infeksi ini lebih sering dialami perempuan berusia antara 15 hingga 44 tahun, dan sering ditandai dengan gejala keputihan berbau serta gatal-gatal.
Jika tidak diatasi, vaginosis bakteri dapat memperparah pembengkakan kelenjar getah bening dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut, terutama jika infeksi menyebar ke jaringan tubuh lain.
Cara Mengatasi Benjolan di Selangkangan
Penanganan benjolan di selangkangan tergantung pada penyebabnya. Untuk benjolan akibat infeksi, dokter biasanya meresepkan antibiotik atau antiradang.
Kemudian, kista kecil atau abses dapat hilang sendiri, namun jika ukurannya besar atau menyebabkan nyeri, prosedur drainase mungkin diperlukan.
Untuk hernia, operasi menjadi pilihan utama guna mengembalikan jaringan usus ke tempat semula dan memperbaiki dinding otot yang melemah.
Jika benjolan disebabkan oleh infeksi menular seksual, dokter akan memberikan antibiotik atau antivirus yang sesuai. Pemeriksaan seperti USG atau biopsi juga mungkin direkomendasikan untuk diagnosis lebih lanjut. Langkah-langkah ini sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat, terutama pada kondisi berisiko seperti limfoma atau kanker testis.
Itu dia informasi terkait penyebab benjolan di selangkangan. Benjolan di selangkangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dari yang ringan seperti kista hingga kondisi serius seperti limfoma.
Baca juga:
- 5 Penyebab Vagina Berdarah setelah Berhubungan Seksual
- 5 Penyebab Nyeri Dada yang Harus Diwaspadai
- 7 Penyebab Kanker Ovarium, Kenali Faktor Risikonya!