Jagalah Lingkungan dengan 5 Cara Tepat Menggunakan Tisu Toilet
Untuk menyelamatkan lingkungan, mulailah meninggalkan tisu saat beraktivitas sehari-hari.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah sudah ada yang tahu mengenai kebijakan penggunaan tisu di Beijing?
Tahukah kamu? Sebuah taman di Beijing memiliki solusi untuk membatasi penggunaan tisu toilet, lho.
The Temple of Heaven Park memasang teknologi pengenal wajah di setiap dispenser tisu toilet yang dipasang di setiap kamar mandi. Di mana pengunjung toilet yang wajahnya sudah terekam hanya bisa memakai tisu sepanjang 70 centimeter saja. Sementara untuk mengambilnya kembali mereka harus menunggu selama 9 menit.
Nah, bagaimana dengan kamu? Apakah sudah bijak dalam pemakaian tisu? Melihat kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, sepertinya sudah saatnya mengurangi pemakaian tisu sehari-hari.
Berikut ini kamu bisa cek 5 cara aman memakai tisu toilet dengan tepat.
1. Beralih menggunakan tisu single sheet
Poin yang harus kamu perhatikan saat akan membeli tisu toilet adalah mengetahui jenis tisu, yaitu single sheet atau double sheet.
Kalau tisu toilet jenis single sheet adalah tisu yang hanya terdapat satu lembar lapisan saja. Tisu jenis ini memiliki ukuran yang lebih panjang jika dibanding dengan tisu double sheet.
Sementara tisu jenis double sheet merupakan tisu yang punya dua lembar lapisan. Tisu tersebut pun dapat menyerap air lebih maksimal daripada tisu single sheet.
Jika melihat kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, maka ada baiknya kamu berhemat dengan memilih tisu jenis single sheet.
2. Gunakan tisu toilet daur ulang
Berbicara mengenai tisu, kini di pasaran banyak tisu yang terbuat dari recycled paper.
Tekstur dan harganya pun tentu berbeda, ya.
Kalau jenis tisu recycled paper ini bahan pembuatannya memanfaatkan limbah kertas dan bahkan ada yang dicampur pulp yang kemudian didaur ulang menjadi tisu toilet.
Pada umumnya harga tisu dari bahan daur ulang itu jauh lebih murah.
Apabila kamu menggunakan tisu jenis ini maka artinya kamu sudah turut serta menjaga kelestarian lingkungan dan membantu mengurangi penebangan pohon.
3. Memakai tisu berbahan pulp
Tips aman selanjutnya dalam penggunaan tisu toilet adalah memilihnya yang dari bahan pulp 100% atau bubur kertas yang ramah lingkungan.
Tisu yang dibuat dari serat kayu tanpa menggunakan kertas daur ulang tersebut akan lebih terasa lembut di kulit.
Coba deh cek informasi pada kemasannya kalau tisu toilet tersebut memiliki label FSC certification atau sudah tersertifikasi menggunakan bahan dari hutan yang dipelihara.
Sebab produk tisu toilet ini terbilang aman dan tidak merusak lingkungan. Harganya yang sedikit mahal tapi tidak masalah bukan jika demi menjaga kelestarian lingkungan.
4. Hindari tisu toilet yang diputihkan dengan klorin
Sudah barang tentu yang namanya tisu pasti putih bersih warnanya. Tapi tahukah kamu? Kalau tisu yang selama ini kamu pakai mengandung pemutih dari bahan kimia klorin dan zat lainnya.
Proses pewarnaan tisu inilah yang akan melepas zat dioksin dan furan. Keduanya adalah zat yang menyebabkan kanker pada manusia.
Dalam jangka panjang, zat dioksin dari tisu bisa menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan sistem reproduksi.
Next, berhati-hatilah dalam memilih tisu yang aman untuk keluarga ya.
Alternatifnya bisa memakai tisu yang terbuat dari 100% serat alami, bebas BPA, logam berat atau klorin.
5. Tisu yang memiliki wewangian
Apakah kamu termasuk perempuan yang sering menggunakan air dan tisu toilet untuk membersihkan organ intim setelah buang air?
Saat kamu membeli tisu toilet untuk di rumah, ada baiknya memilih tisu toilet yang mengandung pewangi, dengan cara itu kamar mandimu jadi lebih harum dan tomatis akan lebih hemat karena tidak perlu membeli pengharum khusus toilet lagi.
Atau opsi lainnya yaitu menggunakan tisu toilet dengan kandungan penghilang bau, sehingga lamar mandi akan bebas dari bau tak sedap.
Gaya hidup yang ramah lingkungan bisa dimulai dengan tindakan kecil seperti menggunakan tisu toilet yang ramah lingkungan.