Fakta Lansoprazole, Obat yang Bisa Redakan Gejala Asam Lambung
Hati-hati, lansoprazole dapat menyebabkan efek samping!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebenarnya ada jenis obat penghambat pompa proton dan mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung. Salah satu diantaranya, yakni lansoprazole. Di mana lansoprazole termasuk dalam kelas obat yang disebut inhibitor pompa proton.
Pompa proton sendiri adalah zat kecil di lapisan perut yang membantunya membuat asam untuk mencerna makanan. Obat ini pun tersedia dalam bentuk kapsul, tablet dan injeksi.
Nah, berikut Popmama.com berikan ulasan selengkapnya mengenai fakta lansoprazole, obat yang bisa redakan gejala asam lambung.
1. Bagaimana interaksi lansoprazole dengan obat lainnya?
Lansoprazole memang sebagai obat untuk menurunkan asam lambung, sehingga dapat mengubah seberapa baik produk ini bekerja.
Beberapa produk yang terpengaruh termasuk:
- Ampisilin
- Atazanavir
- Erlotinib
- Nelfinavir
- Pazopanib
- Rilpivirine
- Antijamur azol tertentu (itraconazole, ketoconazole, posaconazole)
Selain itu, lansoprazole berpotensi menimbulkan interaksi terhadap sejumlah obat jika digunakan bersamaan. Berikut beberapa interaksi yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang serius jika digunakan bersama dengan obat- obat HIV, karena bisa menurunkan kadar obat dalam tubuh.
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari warfarin, digoxin, methrotrexate, tacrolimus dan obat diuretik.
- Terjadi penurunan efektivitas lansoprazole jika digunakan bersama dengan antasida dan sukralfat.
Bahkan interaksi serius lansoprazole meliputi:
- Dapson
- Dasatinib
- Delavirdin
- Digoksin
- Idealisib
- Indinavir
- Itrakonazol
2. Berapakah dosis yang tepat dari lansoprazole?
Bentuk kapsul obat dari lansoprazole sendiri ada yang 15mg dan 30mg. Sedangkan dalam bentuk tablet, disintegrasi oral berupa 15mg dan 30mg. Lalu suspensi oral sebanyak 3 mg/mL.
Nah, berikut dosis yang tepat:
- Ulkus duodenum: 15 mg selama 4 minggu. Pemeliharaan: 15 mg.
- Ulkus lambung: 30 mg PO qDay selama 8 minggu.
- Terkait pengobatan NSAID: 30 mg selama 8 minggu. Pencegahan: 15 mg selama 12 minggu.
- Penyakit refluks gastroesofagus: 15 mg selama 8 minggu
- Esofagitis erosif: 30 mg selama 8-16 minggu. Pemeliharaan: 15 mg.
- Kondisi Hipersekresi (Sindrom Zollinger-Ellison): 60 mg hingga 180 mg setiap 12 jam digunakan. Jika dosis >120 mg/hari berikan dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
- Infeksi Helicobacter Pylori: Terapi rangkap tiga berupa lansoprazole 30 mg + amoksisilin 1 g + klaritromisin 500 mg setiap 12 jam selama 10-14 hari. Terapi ganda (resisten klaritromisin): lansoprazole 30 mg + amoksisilin 1 g setiap 8 jam selama 14 hari.
- Alergi penisilin: lansoprazole 30 mg + klaritromisin 500 mg + metronidazol 500 mg setiap 12 jam selama 10-14 hari.
- Maag: 15 mg selama 14 hari dan dapat mengulang.
3. Bagaimana cara minum lansoprazole yang tepat?
Lansoprazole hadir sebagai kapsul pelepasan tertunda, yaitu melepaskan obat di usus untuk mencegah pemecahan obat oleh asam lambung.
Namun sebaiknya ikuti petunjuk pemakaiannya seperti di bawah ini:
- Jangan menggunakan lansoprazole tanpa resep dokter selama lebih dari 14 hari atau mengobati diri sendiri dengan lansoprazole lebih dari sekali setiap 4 bulan tanpa berbicara dengan dokter.
- Lanjutkan minum lansoprazole bahkan jika merasa sehat. Jangan berhenti minum resep lansoprazole tanpa berbicara dengan dokter.
- Lansoprazole resep biasanya diminum sekali sehari, sebelum makan.
- Ketika diminum bersamaan dengan obat lain untuk menghilangkan H. pylori, resep lansoprazole diminum dua kali sehari (setiap 12 jam) atau tiga kali sehari (setiap 8 jam) sebelum makan. Diminum selama 10 sampai 14 hari.
- Lansoprazole tanpa resep biasanya diminum sekali sehari, di pagi hari sebelum makan selama 14 hari.
- Jika diperlukan, perawatan tambahan selama 14 hari dapat diulang, tidak lebih dari sekali setiap 4 bulan.
- Ambil lansoprazole di sekitar waktu yang sama setiap hari. Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan.
- Jangan mengambil lebih atau kurang atau meminumnya lebih sering atau lebih lama dari yang ditentukan oleh dokter atau yang tertera pada kemasan.
- Beri tahu dokter jika kamu telah menggunakan lansoprazole tanpa resep untuk jangka waktu lebih lama dari yang tercantum pada kemasan.
- Gunakan lansoprazole sesuai dosis yang dianjurkan dokter, jangan menambah atau mengurangi dosis yang ditentukan.
- Usahakan untuk mengonsumsi lansoprazole pada jam yang sama setiap harinya dan pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
- Apabila mengonsumsi lansoprazole dalam bentuk kapsul, jangan membuka, menghancurkan atau mengunyah lansoprazole. Konsumsilah lansoprazole dengan segelas air putih.
4. Efek samping dari lansoprazole
Biasanya, seseorang bisa meminum lansoprazole sekali sehari di pagi hari. Namun untuk penyakit parah, kamu meminumnya dua kali sehari di pagi dan sore hari.
Akan tetapi, efek samping yang umum terjadi berupa sakit kepala, diare dan sakit perut. Kondisi ini cenderung ringan dan hilang ketika kamu berhenti minum obat.
Meski begitu, obatlansoprazole tetap berisiko menimbulkan efek samping berupa gejala:
- Sembelit
- Kembung
- Mual
- Pusing
Nah, biasanya lansoprazole injeksi akan diberikan oleh tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
Itulah informasi mengenai fakta lansoprazole, obat yang bisa redakan gejala asam lambung. Ikuti petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum pada kemasan saat menggunakan lansoprazole, ya!
Baca juga:
- Kenali Lebih Jauh Omeprazole, Obat untuk Atasi Gangguan Asam Lambung
- Pengobatan Sederhana, Inilah 5 Jenis Salep Mata Akibat Infeksi Bakteri
- 5 Fakta Ivermectin yang Tengah Diuji Jadi Obat Terapi Covid-19