TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Fakta Sakit Kepala Hormonal yang Disebabkan oleh Banyak Faktor

Ternyata, sakit kepala hormonal bisa karena siklus menstruasi

Pexels/Andrea Piacquadio

Apakah Mama sering alami sakit kepala?

Sebenarnya, sakit kepala pada perempuan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Ini termasuk perubahan hormon yang bisa menjadi lebih buruk.

Di mana tingkat hormon yang berfluktuasi merupakan faktor utama dalam sakit kepala kronis dan migrain menstruasi.

Mengenai hal tersebut, Popmama.com akan membahas fakta sakit kepala hormonal yang perlu diketahui:

1. Apa saja gejala sakit kepala hormonal?

Pexels/Andrea Piacquadio

Ciri utama sakit kepala hormonal adalah sensasi seperti migrain. Namun, beberapa perempuan mungkin mengalami gejala lain.

Biasanya sakit kepala hormonal akan menyebabkan rasa nyeri berdenyut yang dimulai di satu sisi kepala. 

Berikut gejala lain dari sakit kepala hormonal:

  • Kehilangan selera makan
  • Kelelahan
  • Timbul jerawat
  • Nyeri sendi
  • Buang air kecil berkurang 
  • Sembelit
  • Kurang konsentrasi

2. Apa saja penyebab sakit kepala hormonal?

Pexels/MART PRODUCTION

Sakit kepala biasanya telah dikaitkan dengan penurunan kadar hormon estrogen perempuan.

Hormon estrogen sendiri mengontrol bahan kimia di otak yang mempengaruhi sensasi rasa sakit. 

Sedangkan tingkat hormon berubah karena berbagai alasan, termasuk:

  • Siklus menstruasi

Tingkat estrogen dan progesteron turun ke tingkat terendah sesaat sebelum menstruasi.

  • Kehamilan

Kadar estrogen meningkat selama kehamilan. Bagi banyak perempuan, sakit kepala hormonal hilang selama kehamilan. Namun juga mengalami migrain pertama mereka selama awal kehamilan dan kemudian hilang setelah trimester pertama. Setelah melahirkan, kadar estrogen turun dengan cepat.

  • Perimenopause dan menopause

Fluktuasi kadar hormon pada perimenopause menyebabkan beberapa perempuan mengalami lebih banyak sakit kepala. Sekitar dua pertiga perempuan yang mengalami migrain mengatakan gejala mereka membaik saat mereka mencapai menopause. Tapi bagi sebagian orang, migrain justru memburuk.

  • Kontrasepsi oral dan terapi penggantian hormon

Pil KB dan terapi penggantian hormon juga dapat menyebabkan kadar hormon naik dan turun. Perempuan yang migrainnya datang sebagai akibat dari perubahan hormonal saat mengonsumsi pil. Biasanya mengalami serangan migrain selama minggu terakhir siklus, di mana saat pil tidak memiliki hormon.

  • Faktor lain yang berkontribusi

Genetika dianggap berperan dalam migrain kronis. Orang yang mengalami migrain cenderung memiliki kombinasi faktor yang memicu sakit kepala mereka. Ini termasuk sering melewatkan makan, terlalu banyak atau sedikit tidur dan sensitif terhadap cahaya atau suara.

3. Apa saja komplikasi dari sakit kepala hormonal?

Pexels/Pavel Danilyuk

Sakit kepala hormonal biasanya dimulai sebelum atau selama periode menstruasi dan dapat terjadi setiap bulan. 

Perempuan yang mengalami migrain secara umum jauh lebih mungkin mengalami:

  • Depresi
  • Kecemasan
  • Gangguan tidur

Meski kontrasepsi oral dan estrogen aman untuk dikonsumsi banyak perempuan, tetapi juga dikaitkan dengan risiko stroke dan pembekuan darah yang sedikit lebih tinggi. 

Sedangkan pada perempuan dengan tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga stroke, mereka sangat berisiko.

4. Bagaimana perawatan yang bisa kamu lakukan di rumah?

Pexels/Monstera

Hormon estrogen dan progesteron memainkan peran kunci dalam mempengaruhi bahan kimia yang berhubungan dengan sakit kepala di otak.

Kamu pun dapat melakukan perawatan rumahan saat alami sakit kepala hormonal dengan:

  • Meminum banyak air agar tetap terhidrasi
  • Berbaring atau beristirahat
  • Meletakkan kantong es atau kain dingin di kepala
  • Memijat atau akupuntur di area yang terasa sakit
  • Makukan pernapasan dalam atau latihan relaksasi lainnya
  • Mengurangi stres dalam hidup juga dapat membantu mencegah sakit kepala atau serangan migrain

5. Bagaimana jenis pengobatan untuk sakit kepala hormonal?

Pexels/MART PRODUCTION

Beberapa perempuan yang alami dakit kepala hormon, biasanya terjadi serangan sekitar waktu yang sama dengan periode menstruasi.

Serangan ini sering kali cukup parah, lebih lama. Namun kamu dapat mengobatinya dengan:

  • Minum obat

Beberapa obat fokus pada pengobatan akut. Obat yang dapat diminum setelah sakit kepala atau serangan migrain dimulai, yakni obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen. Obat ini diminum setiap hari atau sebelum waktu dalam siklus ketika tahu kemungkinan besar akan mengalami sakit kepala hormonal. 

  • Terapi hormon

Jika obat pencegahan tidak berhasil, dokter mungkin meresepkan terapi hormon dan diberi estrogen untuk diminum setiap hari melalui pil. Dokter biasanya menyarankan untuk diminum selama 3-6 bulan pada suatu waktu, yaitu guna mengurangi frekuensi serangan.

Demikianlah fakta mengenai sakit kepala hormonal. Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami sakit kepala parah.

Baca juga:

 

The Latest