5 Hormon yang Mengatur Kendali Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan bekerja dengan dibantu oleh berbagai enzim dan hormon, lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tentunya, sistem pencernaan memiliki dampak besar pada bagaimana fungsi tubuh.
Tugas dari sistem pencernaan sendiri dapat menghasilkan energi dan menyerap nutrisi.
Namun sistem pencernaan tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh berbagai enzim dan hormon.
Hormon pencernaan pun dihasilkan oleh sel-sel epitelium pada lapisan organ lambung dan usus halus.
Nah, dalam kesempatan kali ini Popmama.com akan membahas 5 jenis hormon yang mengatur kendali sistem pencernaan:
1. Gastrin berfungsi membunuh bakteri yang masuk ke perut
Gastrin adalah salah satu Hormon yang ada di dalam sistem pencernaan guna meminimalkan risiko infeksi di dalam usus.
Jenis hormon ini diproduksi oleh sel 'G' yang di lapisan lambung dan usus kecil bagian atas. Selama makan, gastrin merangsang lambung untuk melepaskan asam lambung.
Hal tersebut memungkinkan perut memecah protein yang ditelan sebagai makanan dan menyerap vitamin tertentu.
Selain itu, gastrin juga bertindak sebagai disinfektan dan membunuh sebagian besar bakteri yang masuk ke perut dengan makanan.
2. Ghrelin termasuk hormon yang merangsang nafsu makan
Ghrelin adalah jenis hormon pada sistem pencernaan yang memiliki banyak fungsi.
Di mana ghrelin termasuk hormon yang diproduksi oleh sel-sel enteroendokrin saluran pencernaan, terutama lambung.
Ghrelin yang disebut hormon lapar dapat merangsang nafsu makan, meningkatkan asupan makanan dan penyimpanan lemak.
Sebagian besar produksi ghrelin dipengaruhi oleh asupan makanan. Jumlahnya dalam darah meningkat saat belum makan selama beberapa jam. Lalu jumlahnya akan menurun begitu lambung mulai terisi oleh makanan.
3. Kolesistokinin dapat meningkatkan sensasi kenyang
Kolesistokinin (CCK) adalah salah satu jenis hormon di sistem pencernaan yang dihasilkan oleh sel I pada usus 12 jari.
Di mana kolesistokinin sendiri bekerja pada dua jenis reseptor yang ditemukan di seluruh usus dan sistem saraf pusat.
Selain itu, kolesistokinin juga bisa meningkatkan pencernaan yang memperlambat pengosongan makanan dari perut. Lalu merangsang produksi empedu di hati dan pelepasannya dari kantong empedu.
Hormon ini pun terlibat dengan nafsu makan, yakni meningkatkan sensasi kenyang dalam jangka pendek.
4. Sekretin bisa memperlambat pengosongan lambung
Sekretin yang ada di dalam sistem pencernaan adalah jenis hormon untuk merangsang sekresi pankreas atau lambung.
Fungsi dari sekretin sendiri yakni mendiagnosis disfungsi pankreas eksokrin, gastrinoma dan kelainan pada saluran empedu maupun pankreas.
Selain itu, sekretin disekresikan oleh dinding usus halus bagian atas yang mengatur sekresi asam lambung dan kadar pH di duodenum.
Sekretin pun dapat memperlambat pengosongan lambung. Produksi sekretin dimulai saat jumlah asam lambung meningkat, sehingga pH lambung menjadi sangat rendah.
5. Somatostatin diproduksi oleh banyak jaringan dalam tubuh
Somatostatin adalah jenis hormon di dalam sistem pencernaan selanjutnya yang dihasilkan oleh sel D usus halus.
Tugasnya yaitu menghambat sekresi beberapa hormon lain. Ini termasuk hormon pertumbuhan, hormon perangsang tiroid, kolesistokinin dan insulin.
Bahkan somatostatin sendiri juga bertanggung jawab atas pelepasan asam lambung dan hormon ghrelin serta gastrin.
Somatostatin yang diproduksi oleh banyak jaringan dalam tubuh, hormon ini dapat bertindak sebagai neurotransmitter pada sistem saraf.
Demikianlah 5 jenis hormon di dalam sistem pencernaan. Perubahan pola makan dan gaya hidup akan berdampak positif pada peningkatan kesehatan sistem pencernaan, lho!
Baca juga:
- Membantu Masalah Pencernaan, Inilah 5 Manfaat Ekstrak Magnolia
- Ternyata, 5 Jenis Bakteri Baik Ini Menguntungkan bagi Pencernaan
- Sumber Probiotik Selain Yoghurt yang Bermanfaat untuk Pencernaan