5 Komplikasi Stroke yang Membuat Kualitas Hidup Menurun
Waspada, stroke bisa menyerang siapa saja.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Faktanya, stroke dapat menyerang siapa pun.
Beberapa faktor risiko stroke seperti jenis kelamin, usia dan riwayat keluarga tidak dapat dikendalikan. Stroke yang mengganggu aliran darah ke area otak bisa berakibat fatal.
Banyak faktor risiko stroke yang berhubungan dengan gaya hidup. Ini biasanya termasuk merokok, banyak konsumsi garam tinggi dan kurang olahraga.
Jika sudah parah, efeknya bisa berpotensi terjadi 5 komplikasi stroke. Berikut Popmama.com berikan ulasannya:
1. Komplikasi yang berkaitan dengan sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem yang kompleks yang mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh.
Apabila menglami stroke yang sudah parah, kemungkinan bisa ditandai dengan kematian jaringan otak dan muncul komplikasi berkaitan dengan sistem saraf.
Misalnya saja edema otak, yaitu pembengkakan otak yang dapat muncul setelah stroke.
Sedangkan gejala awal pada otak dari gangguan sistem saraf mungkin termasuk:
- Sakit kepala yang terus-menerus atau tiba-tiba
Sakit kepala yang berubah atau berbeda
Kehilangan perasaan atau kesemutan
Kelemahan atau hilangnya kekuatan otot
Kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda
2. Mengalami insiden infeksi yang lebih tinggi
Faktanya, stroke adalah komplikasi yang sering merusak dan tidak jarang dari banyak infeksi sistem saraf pusat.
Pasca terkena serangan stroke, kemungkinan rawan menyebabkan infeksi. Ini termasuk pada saluran pernapasan dan saluran kemih.
Ada banyak pasien mengalami infeksi setelah stroke. Otak dan sistem kekebalan secara fungsional dihubungkan melalui jalur saraf dan humoral.
Bahkan pada kondisi neurologis akut, bisa saja mengalami penurunan kompetensi kekebalan dengan insiden infeksi yang lebih tinggi.
3. Menyebabkan kelemahan otot dan kekakuan anggota tubuh
Ternyata, stroke dapat menyebabkan masalah pada aktivitas fisik yang mengganggu kehidupan sehari-hari seperti berjalan atau memegang barang.
Ini terjadi karena kelemahan otot beberapa bagian tubuh, kekakuan dan perubahan sensasi.
Pada kondisi kelemahan atau kelumpuhan di satu sisi tubuh pasca stroke, biasanya menimbulkan rasa nyeri pada bahu.
Selanjutnya juga muncul kontraktur, yaitu pemendekan otot pada anggota gerak.
4. Komplikasi imobilitas pada bagian tubuh tertentu
Komplikasi imobilitas oleh sistem tubuh terjadi karena pengumpulan darah juga dialami oleh seseorang pasca stroke.
Setelah terkena serangan stroke, bisa jadi mengalami keterbatasan gerak (imobilisasi) dan harus tinggal di tempat tidur dalam jangka waktu lama.
Hal ini meningkatkan risiko munculnya Deep Vein Thrombosis (DVT), yaitu pembentukan darah pada pembuluh vena dalam.
Selain itu, dapat muncul ulkus dekubitus (pressure ulcer) yang muncul akibat tekanan dalam jangka panjang pada bagian tubuh tertentu. Kondisi ini dikarenakan berbaring sepanjang hari.
5. Menimbulkan malnutrisi akibat kesulitan menelan
Stroke juga bisa berpotensi menimbulkan malnutrisi.
Selama fase akut stroke dan rehabilitasi, intervensi nutrisi spesifik adalah konteks upaya tim multidisiplin untuk meningkatkan pemulihan fungsi neurokognitif.
Identifikasi awal dengan status gizi yang buruk tampaknya akan memperburuk kerusakan otak dan berkontribusi pada hasil yang merugikan.
Kondisi ini terjadi karena biasanya pasca serangan stroke dapat timbul kesulitan menelan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya potensi mengalami kekurangan asupan nutrisi.
Setelah mengetahui kelima komplikasi stroke, segera periksakan diri ke dokter agar tidak semakin parah.
Baca juga:
- Berisiko Stroke, Ini Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Malam
- Hati-Hati Kepanasan! Ini Gejala dan Penanganan Heat Stroke pada Bayi
- 6 Rahasia Cina Kuno Mencegah Stroke, Caranya Mudah Banget Nih Ma!