TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Mengangkat Suasana Hati, 5 Kondisi Ini Bisa Diterapi dengan Musik

Terapi musik berdampak baik untuk meredakan stres, lho!

Pexels/Sound On

Apakah saat ini kamu sedang alami stres atau tingkat kecemasan yang tinggi?

Ternyata terapi musik dapat digunakan untuk membantu ketidaknyamanan dan mengurangi efek samping dari stres, lho!

Bahkan terapi musik juga berpotensi meningkatkan pernapasan, menurunkan tekanan darah dan mengendurkan ketegangan otot. 

Untuk kesehatan mental, inilah 5 kondisi yang bisa menggunakan terapi musik. Berikut Popmama.com berikan ulasannya:

1. Anak dengan autisme yang sulit mengekspresikan emosi

Pexels/Alena Darmel

Ternyata, terapi musik membantu anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) menurunkan tingkat kecemasannya.

Bahkan menggunakan terapi musik, ini dapat mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi maupun keterampilan bicara mereka secara lebih tepat.

Diinformasikan dari Sciencemag, intervensi musik telah terbukti meningkatkan interaksi sosial pada anak-anak autisme. Bahwa terapi musik sangat penting untuk pemrosesan emosi dan memorinya.

Bahkan anak-anak ASD yang berada dalam kelompok intervensi musik, maka mengalami peningkatan bahasa dan hubungan sosialnya.

2. Orang dengan gejala depresi dan suasana hati yang rendah

Pexels/Monstera

Bentuk pengobatan seperti terapi musik bermanfaat bagi orang dengan depresi dan suasana hati yang rendah secara terus menerus.

Terapi musik pun dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki gejala depresi yang dimilikinya.

Bahwa jenis perawatan seperti terapi musik membuat mereka merasa baik dan bisa meningkatkan suasana hati bahagia.

Bahkan terapi musik berpotensi membantu mereka mempertahankan keterlibatan dalam pekerjaan, aktivitas dan hubungannya.

3. Orang dengan gejala stres akibat tekanan hidup

Pexels/Andrea Piacquadio

Orang-orang yang sedang stres, ini dapat menikmati rasa pencapaian yang luar biasa dari mengikuti terapi musik. Termasuk untuk pasien yang mengalami stres berat akibat penyakit jantung koroner.

Bahkan terapi musik dapat membantu meningkatkan suasana hati dan harga diri mereka yang sedang alami stres akibat tekanan di dalam hidupnya.

Diwartakan dari Psychcentral, mendengarkan musik bisa memberikan efek relaksasi yang luar biasa pada pikiran dan tubuh. Jenis musik klasik yang pelan dan tenang bermanfaat menurunkan kadar hormon stres.

Hasilnya, orang yang menerima terapi musik saat stres akan memperlambat denyut nadi dan detak jantungnya.

4. Orang yang memiliki kecemasan setelah menjalani operasi

Pexels/Gustavo Fring

Kamu sedang alami tingkat kecemasan tinggi setelah menjalani tindakan operasi?

Ternyata mengikuti terapi musik dapat mengalami penurunan tingkat skala nyeri, lho!

Dilansir dari Medicalnewstoday, bahwa terapi musik dapat mengurangi perasaan cemas. Termasuk pada penderita kanker, mereka yang menjalani operasi dan individu yang masuk ke unit perawatan intensif. 

Bahwa mereka yang menjalani terapi musik, biasanya mengalami pengurangan kecemasan dan menjadi cara yang nyaman untuk mengurangi gejalanya.

5. Pasien dengan kondisi stroke yang kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak

Pexels/Andrea Piacquadio

Terapi musik adalah pendekatan terapeutik yang bisa memberi kesehatan mental pada orang dengan gejala stroke.

Secara keseluruhan, terapi musik bisa berdampak baik untuk meningkatkan fungsi otak dan motorik pada pasien stroke.

Bahwa mengambil bagian dalam sesi musik, ini dapat meningkatkan mood maupun konsentrasi mereka yang alami kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

Namun meski terapi musik tidak sepenuhnya bisa menyembuhkan stroke, tetapi terapi musik dikatakan dapat membantu mempercepat penyembuhan stroke.

Ya, itulah 5 kondisi yang bisa diterapi dengan musik. Jika memang ada kondisi mental yang berat, sebaiknya berkonsultasilah dengan psikolog atau psikiater.

Baca juga:

The Latest