Meninggal saat Tidur, Ini 5 Kondisi yang Mungkin Terjadi
Meninggal saat tidur biasa disebut sebagai kematian nokturnal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Waspadalah, penyakit jantung merupakan penyebab mayoritas kematian mendadak. Sebab bisa saja seseorang meninggal saat dirinya sedang beristirahat. Itu artinya, ia mengalami kondisi kegagalan sistem organ dalam waktu singkat.
Meninggal saat tidur atau disebut sebagai kematian nokturnal. Pada beberapa kasus dimana seseorang meninggal dalam tidur, penyebabnya adalah penyakit yang tidak diketahui oleh keluarga maupun orang itu sendiri.
Kematian terjadi secara mendadak, biasanya tanpa gejala atau tanda-tanda sakit sebelumnya. Nah, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai 5 kondisi medis yang bisa menyebabkan meninggal dunia ketika tidur. Yuk, simak ulasannya!
1. Gagal napas akut yang tidak mendapat cukup oksigen
Ketahuilah, bahwa kekurangan oksigen ke otak menyebabkan hilangnya kesadaran. Cedera otak mungkin terjadi jika henti napas tidak ditangani selama lebih dari tiga menit. Bahayanya, kematian hampir pasti terjadi jika lebih dari lima menit. Apa pun penyebabnya, henti napas adalah situasi yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan segera.
Kegagalan pernapasan terjadi ketika kapiler yang mengelilingi kantung udara tidak dapat menukar karbon dioksida dengan oksigen secara benar. Apabila seseorang mengalami serangan pernapasan, itu artinya mereka tidak mendapatkan oksigen ke organ vitalnya. Jika kondisinya cukup kritis, henti napas bisa terjadi.
Dirilis dari Healthline, gagal napas akut terjadi saat cairan menumpuk di kantung udara di paru-paru. Ketika itu terjadi, paru-paru tidak mampu melepaskan oksigen ke dalam darah. Pada gilirannya, organ tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen untuk berfungsi.
2. Gagal jantung yang alami kesulitan bernapas saat berbaring
Orang yang meninggal saat tidur, kondisinya bisa karena penyakit jantung. Ini termasuk gagal jantung dan telah mengalami berbagai macam gejala. Sementara gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen untuk mendukung organ lain di tubuh.
Ingatlah, gagal jantung adalah kondisi yang serius. Umumnya seseorang telah memiliki gejala gagal jantung seperti:
- Sesak napas saat beraktivitas sehari-hari
- Mengalami kesulitan bernapas saat berbaring
- Penambahan berat badan dengan pembengkakan di kaki, kaki, pergelangan kaki atau perut
- Merasa lelah atau lemah
Ya, gagal jantung yakni kondisi jantung berhenti berdetak. Pada kondisi tersebut, biasanya terjadi perubahan ritme jantung yang memicu serangan jantung mendadak dan hilangnya fungsi jantung secara progresif.
3. Stroke yang berujung pada kematian
Kondisi kesehatan seperti stroke adalah salah satu faktor seseorang meninggal dunia saat tidur. Sedangkan stroke atau serangan otak, terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti. Ini adalah situasi darurat. Dimana otak membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang konstan agar bekerja dengan baik. Jika suplai darah dihentikan bahkan untuk waktu yang singkat, salah satunya dapat menyebabkan masalah.
Sel-sel otak mulai mati hanya dalam beberapa menit tanpa darah atau oksigen. Ketika sel-sel otak mati, maka fungsi otak hilang. Artinya, stroke pada dasarnya berbahaya. Namun ada beberapa jenis di antaranya menyebabkan kecacatan berat atau berujung pada kematian.
Dilansir dari Mayoclinic, ada dua penyebab utama stroke: arteri tersumbat (stroke iskemik) atau bocor atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan aliran darah ke otak sementara, yakni dikenal sebagai transient ischemic attack (TIA). Kondisinya tidak menyebabkan gejala yang bertahan lama.
4. SADS yang menyebabkan henti jantung mendadak
Saat sedang tertidur, seseorang bisa meninggal dunia karena berbagai faktor. Penyakit Sudden Arrhythmia Death Syndrome (SADS) merupakan kelainan jantung yang jadi penyebab kematian mendadak. Sindrom kematian mendadak (SDS) didefinisikan untuk serangkaian sindrom jantung yang menyebabkan henti jantung mendadak dan kemungkinan kematian.
Dikutip dari Houseofwellness, sebaiknya mengunjungi dokter spesialis jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan aritmogenik atau SADS. Termasuk pernah mengalami episode pingsan atau kejang yang tidak dapat dijelaskan. Penting menemui ahli jantung, skrining dan pemeriksaan jantung.
Bahwa beberapa dari sindrom ini adalah hasil dari masalah struktural di jantung. Lainnya mungkin disebabkan oleh kondisi sistem kelistrikan jantung. Semuanya dapat menyebabkan serangan jantung mendadak dan tak terduga, bahkan pada orang yang sehat. Artinya, beberapa orang meninggal dunia saat tidur karena kelainan tersebut.
5. Aritmia yang menandakan adanya masalah pada organ jantung
Sebenarnya, aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun ingatlah, apabila terjadi terus menerus atau berulang maka aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung. Sedangkan aritmia sendiri adalah detak jantung yang tidak teratur. Jika seseorang menderita aritmia, jantung mungkin berdetak lebih cepat atau lebih lambat.
Ada beberapa kondisi berbeda yang dapat menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Dimana aritmia mungkin "diam" dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Nah, kemungkinan seseorang bisa meninggal saat tidur karena aritmia. Seorang dokter dapat menemukan detak jantung yang tidak teratur selama pemeriksaan dengan mengukur denyut nadi, mendengarkan jantung atau melakukan tes diagnostik.
Diinformasikan dari Webmd, aritmia adalah detak jantung yang tidak teratur. Itu berarti jantung keluar dari ritme biasanya. Aritmia bisa menjadi keadaan darurat atau bisa juga tidak berbahaya. Jika merasakan sesuatu yang tidak biasa terjadi pada detak jantung, segera dapatkan bantuan medis agar dokter mengetahui mengapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan.
Demikianlah 5 penyebab mengapa seseorang meninggal saat sedang tidur. Bicaralah dengan dokter tentang apa yang harus dilakukan jika pernah alami salah satu kondisi dii atas, ya.
Baca juga:
- Waspada, Perempuan Ini Meninggal Usai Kolaps karena Sedot Lemak
- Tanda Aritmia, Gangguan Kelistrikan yang Bahaya ke Jantung
- 5 Faktor yang Membuat Jantung Berdebar Kencang