5 Efek Samping Tindakan Sedot Cairan Paru-Paru
Dengan berisitirahat penuh, berangsur-angsur efek samping pada pasien akan hilang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kesehatan itu penting sekali bukan?
Sebab jika lapisan tipis yang melapisi paru-paru memiliki masalah dengan jumlahnya berlebihan, maka bisa menyebabkan penumpukkan.
Tindakan seperti sedot cairan paru-paru adalah salah satu metode pengobatan yang merujuk pada tindakan medis untuk mengobati paru-paru basah atau pneumonia.
Metode sedot cairan paru paru pun menggunakan drainase pleura atau WSD yang dapat dilakukan di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta.
Namun tindakan sedot cairan paru-paru umumnya membawa 5 efek samping. Nah, di bawah ini Popmama.com berikan informasi selengkapnya:
1. Mengalami pusing karena suhu tubuh yang jauh lebih rendah dari normal
Dalam beberapa kasus, cairan di paru-paru bisa hilang dengan melakukan metode sedot cairan paru-paru.
Namun sayangnya, beberapa pasien akan merasakan efek samping. Salah satunya membuat seseorang mengalami rasa pusing atau sakit kepala.
Reaksi tubuh ini yang paling umum atas tindakan medis pengangkatan cairan paru-paru. Biasanya disebabkan memiliki suhu tubuh yang jauh lebih rendah dari normal.
Sedangkan untuk mengatasinya, pasien tidak boleh terlalu banyak bergerak atau melakukan aktivitas fisik.
Mereka sangat dianjurkan istirahat yang cukup hingga kesehatannya semakin pulih.
2. Mengalami rasa mual muntah
Sebenarnya, metode penyedotan cairan paru bertujuan mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam rongga pleura.
Namun setelah pasien menjalani tindakan medis ini, umumnya akan mengalami rasa mual dan ingin muntah.
Reaksi seperti mual muntah dialami pasien adalah hal yang sangat lumrah dan wajar sebagai reaksi tubuh atas tindakan tersebut.
Rasa mual muntah berangsur-angsur dapat hilang dengan dibawa istirahat dan minum air putih.
3. Pasien kehilangan nafsu makan
Meski metode penyedotan cairan di paru-paru aman dilakukan selama dijalani sesuai prosedur yang berlaku, namun beberapa pasien mengalami efek samping.
Salah satu risiko yang mungkin muncul setelah prosedur dilakukan yakni akan kehilangan nafsu makan.
Tidak nafsu makan juga hal yang lumrah dialami pasien setelah melakukan tindakan medis ini.
Reaksi tubuh tersebut ditunjukkan oleh tubuh akibat dari serangkaian tindakan dan efek samping lainnya yang dialami.
4. Mulut terasa pahit karena serangkaian tindakan medis
Mulut bisa terasa pahit karena beberapa hal. Nah, salah satunya efek samping setelah menjalani sedot cairan paru-paru.
Munculnya rasa pahit di mulut inilah yang biasanya menjadi penyebab penurunan nafsu makan pada pasien saat dalam proses tindakan sedot cairan paru-paru.
Mulut terasa pahit disebabkan oleh reaksi tubuh atas serangkaian tindakan medis dan obat-obatan yang masuk ke dalam tubuhnya
Pada tahap awal, reaksi tersebut memang cukup terasa. Namun seiring berjalannya waktu, mulut yang terasa akan segera hilang.
5. Mengalami diare dalam waktu 24-48 jam
Setiap pasien pneumonia memiliki efek samping yang berbeda-beda setelah menjalani tindakan sedot cairan paru-paru.
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti diare dalam waktu 24-48 jam setelah menjalani rangkaian tindakan medis.
Umumnya, kondisi ini adalah sebagai reaksi tubuh atas tindakan dan obat yang dikonsumsi selama proses penyembuhan tersebut.
Meskipun demikian, seiring dengan berjalannya waktu diare yang dialami hilang bersamaan dengan berakhirnya tindakan sedot cairan paru-paru.
Demikianlah kelima efek samping dari metode sedot cairan paru-paru. Namun efek samping merupakan hal lumrah dan bisa diatasi.
Baca juga:
- Pernapasan Terganggu? Coba 5 Cara Mudah untuk Detoksifikasi Paru-Paru
- Ketahui Sejak Dini! Ini Dia 5 Tanda Flek Paru-Paru pada Anak Balita
- Sediakan 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatan Paru-Paru Anak